10 : awal dari segala awal

4.8K 95 6
                                    

sekitar jam 7 malam aku terbangun sedangkan papa terlihat masih pulas. Penis nya ternyata sudah terlepas.

"Paa.. bangun... dah jam 7. Ntar mama nyariin" ucap ku
"Mmhhh..." dia hanya merespon begitu seperti tidak peduli.
"Ayo pa... ntar kemalaman pulang nya" ucap ku
Dia membuka mata nya.
"Tumben takut. Kemarin kemarin hebat banget berani sampe ngotot minta papa begini" ucap nya menggoda.
"Haishhh Ayo ah. Bangun" ucap ku menarik tangan nya"
Dia hanya tertawa dan bangkit dari posisi nya.

Kami mandi dulu sebelum pulang. Tentu saja tidak boleh ada jejak yang boleh di ketahui mama. Tapi mandi kali ini berbeda. Tentu saja karena selain dengan papa ku, ternyata ini belum benar benar selesai. Dibawah shower papa memeluk ku sambil kami diguyur air hangat, lalu papa mencium bibir ku. Aku juga terbawa suasana dan membalas ciuman nya hingga papa mendorong badan ku kebawah, aku tahu maksud nya.
Ku oral papa.
Ku jilati, ku masuki penis nya sebisaku kedalam mulut hingga akhirnya sekitar 15 menitan papa memegang kepala ku dan menggenjot penis nya didalam mulut ku dan berakhir orgasme lagi.
"Aarrghhh papa mau keluarrr...aarrgghh lepasin sayang" dia mencoba menarik penis nya tapi aku tidak rela dan memeluk pantat nya erat erat dan membiarkan penis itu terbenam di mulut ku.
"AAAARGGHHHH!!!" Dia menyerah dan akhirnya semprotan pejuh nya mendarat didalam rongga mulut ku.
Aku tidak membiarkan sedikit pun tumpah dan ku habiskan secepat mungkin sambil menjilati penis nya hingga benar benar bersih.
Papa tertawa setelah nya.
"Hahahaha... jarang banget papa dapet yang mau dikeluarin di mulut. Jago banget kamu" dia memuji. Bukannya malu aku malah merasa bangga.

Setelah bersih, dia mengecup bibir ku lagi. Papa benar benar memperlakukan ku seperti pasangan nya hari ini.

Akhirnya Kami selesai mandi dan bersiap untuk pulang.

Begitu sampai rumah, benar saja mama menghujani pertanyaan kepada ku juga papa. Memang kami tidak menggunakan kendaraan yang sama ketika pulang. Tapi pertanyaan nya tetap sama. "Tumben lama banget pulang" ucap mama.

"Papa sih abis diajak ketemu temen tadi abis kantor. Kalau kamu dari mana Adrian" ucap papa melempar pertanyaan kearah ku.
Aku tergagap. Papa bisa banget ngeles nya.

"Main drum ma" Ucap ku ngasal.

Untung nya mama tidak bertanya lebih lanjut. Tapi kulihat raut papa yang menahan tawa karena alasan ku. Main drum atau jadi drum ? Mungkin itu dipikiran nya

...
Kami biasa saja ketika dirumah. Badan ku terasa benar benar capek. Ternyata begini rasanya bercinta yang sebenarnya. Badan ku butuh istirahat setidak nya untuk malam ini.

Pagi nya aku kuliah seperti biasa. Tapi tadi sebelum pergi saat berpamitan papa dengan papa, dia membisiki ku.
"Mau lagi?" Ucap nya
Dengan reflek ku pukul lengan nya. Sekarang situasi berbalik. Papa meminta nya lagi. Tapi aku tidak sekuat itu ternyata. Nafsu ku tidak ada hari ini dan ingin istirahat. Ditambah lubang ku rasanya benar benar sedikit sakit karena genjotan luar biasa kemarin.
Papa hanya menahan tawa nya melihat respon ku.

Hari ini hari Jumat. Besok libur. Aku menjalani kuliah seperti biasa nya. Badan seperti masih ada sisa capek seakan akan aku benar benar pria lemah. Padahal sebelum nya aku yang ngotot dan bertingkah seolah aku sangat menginginkannya. Tapi memikirkan kejadian kemarin juga sesekali membuat ku tersenyum dengan sendiri nya. Papa memperlakukanku tidak canggung sama sekali. Justru itu yang membuat ku ada rasa bahagia sedikit mengingatnya. Apalagi dengan sedikit celoteh dan tingkah nya membuat ku bisa menyimpulkan dia melakukan itu bukan dengan terpaksa juga.

Malam nya ketika aku pulang kerumah, seperti biasa, papa menonton film kesukaan nya. Mama juga nonton disana. Aku diajak dan ikut menonton film yang dipilih papa. Memang dia hobi sekali menonton film ketika malam, hingga akhirnya seperti nya mama menyerah dan masuk kamar lebih dulu.

Tidak menunggu lama papa berbicara.
"Sini duduk nya, merapat dikit" ucap nya
Aku yang belum menyadari hanya menurut saja, dan tidka lama, ternyata papa malah mendaratkan tangan nya di atas paha ku. Dia mengelus paha ku sambil fokus ke menonton tayangan di tv. Aku mencoba menepis tangan nya dari paha ku, tapi papa hanya tersenyum. 'Kenapa ?" Ucap nya
"Ya papa yang kenapa ... kemarin aja sok nolak" ucap ku
Dia hanya tertawa saja. Tapi tidak lama, sekarang dia mengarah ku dan menarik tangan ku agar menghadap wajah papa, dan dengan lembut dia mengecup bibir ku. Aku kaget, tapi tubuh ku tidak ingin menolak apa yang papa berikan pada ku.
Dia mengecup ku lalu melumat bibir ku. Kubalas lumatan itu dengan refleks hingga begitu aku mulai menikmati nya, papa melepas lumatan nya dan menarik tangan ku ke gundukan milik nya.

"Apa pa?" Tanya ku
"Hisap" bisik nya

Sialan. Kali ini aku benar benar kaget. Dia yang meminta.
"Ah gak ah. Dirumah begini"
"Kan mama mu baru tidur"
"Gak mau" tolak ku tapi aku sebenar nya juga menginginkan nya.
"Ayooo lah.. bentar aja" ucap nya sambil mencium ku sekilas lalu membimbing badan ku agar berjongkok didepan nya.
Aku tidak menolak lagi. Dan sekarang ku buka celana nya. Ku hisap penis yang sudah menggagahi ku kemarin. Yang sudah memberikan ku kepuasan yang tidak pernah kurasakan sebelum nya.

Aku menghisap terus hingga akhirnya setelah 20 menitan, seperti nya papa memaksa dan akhirnya dengan tertahan dia orgasme didalam mulut ku. Aku tahu tidak bisa membuang pejuh itu begitu saja. Terlebih aku gak mau menyia-nyiakan nya. Ku telan dan kubersihkan sisa nya hingga benar benar bersih.

Papa tampak tersenyum puas dan senang. Lalu mengecup ku.
"Dah tidur sana. Istirahat. Besok kita renang ya" ucap nya

...

Next update : 30 NOVEMBER

Book 29 - PETUALANGAN DENGAN BOKAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang