• L O V E A G A I N •
"Alana. Untuk saat ini ibu bisa memanggilnya dengan nama itu." Keith menatap Victoria dalam, berharap ibunya itu bisa mengerti.
Lantas ketika wanita paruh baya itu mengangguk-angguk, Keith bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah pintu sebab sejak sepuluh menit yang lalu Alana tidak kunjung kembali. Tetapi saat hendak keluar, sosok itu sudah sampai di depan pintu dan menatapnya seolah tidak terjadi apa-apa.
"Lihat? Aku tidak tersesat kan?" Tersenyum, Keith mengangguk lalu meraih sebelah tangan Alana dan menariknya masuk sebelum keduanya duduk bersisian di hadapan Victoria.
Hening untuk beberapa saat.
Alana dibuat terpesona oleh pembawaan wanita yang usianya mungkin sudah memasuki pertengahan 50-an itu namun masih terlihat cantik dan berkarisma dengan gurat-gurat keanggunan padanya.
Sementara Victoria tidak bisa menyembunyikan kekagetannya begitu melihat sosok yang sudah lama tidak dilihatnya itu dan sekarang harus berpura-pura tidak mengenalnya. Membuatnya kemudian berpikir, bagaimana bisa Keith melalui semua ini sendirian?
"Namamu Alana ya? Maaf, kau mungkin tidak nyaman dengan sikapku yang terus-menerus menatapmu."
Menggeleng-gelengkan kepalanya cepat, Alana menyela.
"Ah ya, nama saya Alana dan tidak apa-apa, anda juga pasti terkejut dengan wajah saya yang sangat mirip dengan wajah Claire."
Tersenyum kecil, Victoria menatap Alana lagi yang kali ini tengah menyesap teh nya.
Dulu, bagaimana bisa mereka membenci wanita ini? Wanita yang amat sangat dicintai putranya.
Ah, mengingat hal itu seketika membuat Victoria merasakan sesak di dadanya. Maka memalingkan tatapannya ke arah lain, ia mengatur nafasnya pelan sampai kemudian suara alarm membuat perhatiannya tertuju pada ponsel miliknya di atas meja.
"Sudah waktunya. Ibu dan ayahmu harus segera kembali ke Roma."
"Secepat itu? Bagaimana kalau penerbangannya ditunda saja? Ku rasa ayah juga perlu istirahat lebih lama."
Keith bangkit diikuti Alana yang buru-buru menaruh cangkir teh nya sementara Victoria sudah lebih dulu bangkit dan menatap keduanya bergantian.
"Jadwal pemeriksaan ayahmu dengan dokter Alice sudah ditetapkan dan dia jauh-jauh datang dari Moscow. Nanti saat ayahmu sudah pulih, kami akan tinggal lebih lama atau kalian saja yang datang mengunjungi kami ke Milan. Bagaimana?"
Alana melirik Keith yang juga meliriknya sekilas.
"Akan kami pikirkan." Ucap Keith kemudian sebelum menerima pelukan Victoria yang kali ini memeluknya begitu erat sambil berbisik.
"Selama ini kau sudah melalui banyak hal sendirian. Maafkan ibu karena tidak bisa berbuat apa-apa."
Dan alih-alih menjawab, Keith balas memeluk Victoria erat seolah-olah hanya pelukan yang bisa mewakili perasaannya.
"Aku sudah meminta nomor ponselmu pada Keith," melepaskan pelukannya pada Keith, Victoria berganti memeluk Alana sambil menepuk-nepuk punggungnya pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE AGAIN - END of Season 1
RomanceAlana yang sebatang kara hidup hanya untuk satu tujuan yaitu membunuh pembunuh orangtuanya. Di suatu malam rencana itu hampir terwujudkan namun bajingan itu lebih dulu menyadari racun yang Alana siapkan. Ialah Keith Arthur Corado, pemimpin kelompok...