Untitled Part 3

168 14 0
                                    

Sudah 3 hari mereka tinggal bersama di rumah Luna. Kini Blaze dan Solar tidak merasa canggung lagi kepada Luna.

Mereka sudah mulai aktif dan menerima bahwa ini adalah tempat tinggal mereka. Tidak ada rasa khawatir, dan ketakutan selama tinggal di rumah Luna.

Hanya ada kehangat dan kesenangan yang bisa mereka rasakan, perasaan yang mereka dambakan dulu.

Kini Luna, Blaze, dan Solar sedang menonton tv di ruang tengah. Tidak lupa dengan cemilan kue ringan serta minuman jus.

" Hahaha lucu banget deh karakternya bisa gitu " tawa Blaze.

" Hahaha iya Ka, ihh jangan ke situ nanti kena lagi " ujar Solar yang juga asik menonton film kartun favoritnya.

' Hahaha dasar seneng banget pas nonton'

" lumayan bahan baru untuk mereka kalau sudah besar " gumam Luna sambil merekam Blaze dan Solar secara diam-diam.

Walau Luna menemani Blaze dan Solar nonton, tetapi ia sibuk mengerjakan tugas kantornya itu. Yah karena dia CEO jadi ia bisa bebas mau di rumah atau kantor ngerjainnya.

Kali ini ia kerjakan di rumah dulu biar bisa dekat dengan adiknya.

Untung Luna lulusan SMK Perkantoran, jadi dia lumayan paham apa yang harus dilakukan.

" Kak Luna " panggil Blaze.

Luna memberhentikan kegiatannya di depan laptop, dan memandang mata orange Blaze.

' Kaya permen fox rasa jeruk ' batin Luna.

" Kenapa Blaze ? " Luna.

" Ini ka...apa kita boleh sekolah ? " tanya Blaze hati-hati.

Oh ya Blaze dan Solar belum di sekolahkan karena, ada beberapa data yang harus dirapikan sedikit lagi baru nanti mereka bisa sekolah. Luna sih sudah siapin kalau mereka mau sekolah dimana yang pasti sekolahnya bukan kaleng-kaleng.

" Boleh kok...tapi masih butuh 5 hari lagi setelah itu kita daftar sekolah...tak apa kan ? " jelas Luna, muka Blaze dan Solar terlihat berseri-seri karena mereka dibolehkan sekolah....

Eh ? dibolehkan ?

" Akhirnya bisa rasain gimana sekolah hehehe " ujar Solar.

" Sama hehe senengnya " Blaze.

ucapan itu membuat Luna mengedipkan matanya berkali-kali. Hingga ia beranikan diri untuk bertanya.

" Umm....Blaze Solar....kalian belum pernah sekolah ? " tanya Luna dengan hati-hati.

" Ah...ma–maaf Kak Luna...kami be–belum pernah sekolah, karena dulu aku dilarang sekolah " lirih Blaze.

" A–aku juga Kak Luna " Solar juga menundukkan kepalanya, karena menahan tangis dan tidak mau menatap Luna takut dimarahin.

" Ya gusti....apa yang salah dengan mereka...hah " cukup sudah Luna terkejut beberapa kali karena fakta yang baru ia ketahui dari kedua adiknya.

Walaupun bukan saudara, nasib mereka berdua kenapa bisa bersamaan.

Kejam sekali.

" Cup-cup sini peluk.....Tenang saja Kak Luna akan sekolahin kalian sampai besar nanti....sampai kalian bisa sukses okay~ " Luna memeluk kedua adiknya itu sambil mengelus-elus belakang kepala mereka.

Blaze dan Solar mengangguk mengerti, sambil menahan isakan tangisnya di pundak Luna.

" Yang pintar dan harumkan nama kalian ya pas sekolah " pinta Luna menatap ke Blaze dan Solar dengan senyuman hangatnya.

Change Fate Protagonis From Fanfic Angst Genre ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang