Baekhyun's Big Family

324 22 8
                                    

Taeyeon mengerjapkan matanya perlahan, sinar matahari yang belum sepenuhnya terbit masuk menembus dinding kaca kamar membuat gadis itu terbangun dari tidur nyenyaknya. Sedikit terganggu dengan sinar itu, Taeyeon pun memutar badannya memunggungi matahari dan mendapatkan sosok lelaki yang masih tertidur lelap dengan tubuh yang condong kearahnya.

Tangannya terulur untuk menyentuh pipi lelaki itu yang semakin gembul, mengelusnya dengan pelan dan lembut membuat objek yang tengah disentuh ikut terbangun dan tersenyum. Dengan mata terpejamnya, Baekhyun menikmati sentuhan yang terus menjalar diarea telinganya, pipinya, hingga—

"Aw!"

"Kekeke," Taeyeon dengan usilnya mendorong lubang hidung Baekhyun, lagi.

"Ungg, jangan ganggu aku, aku masih mau tidur Taengoo-ya..."

Baekhyun melingkarkan tangannya pada pinggang Taeyeon, menenggelamkan kepalanya kedalam ceruk leher wanita itu sembari menghirup udara yang berkumpul disana. Meskipun ini bukan pertama kalinya, tapi Baekhyun sangat suka berada ditempat itu. Apalagi saat tangan Taeyeon mengelus rambutnya dengan lembut dan mendekapnya dengan erat, benar-benar pagi yang luar biasa.

"Kita harus ke Incheon hari ini. Bibimu ulang tahun, kau ingatkan?!"

"Ingat ingat... Tapi biarkan aku tidur lagi sebentar,"

Taeyeon melirik jam di layar handphonenya, masih pukul 7.10 ternyata, ia akan membiarkan Baekhyun tidur lagi. Toh, sebentar lagi pria itu akan bangun dengan sendirinya. Karna tak tau harus berbuat apa—bahkan tak bisa bangkit untuk sekedar membuatkan secangkir kopi karna pinggangnya yang dipeluk Baekhyun—akhirnya Taeyeon meraih remote yang berada diatas nakas dan menghidupkan layar televisi dengan volume suara yang kecil.

Gadis yang tengah hamil muda itu menghentikan perputaran layar televisi di siaran berita pagi. Memantau apa yang tengah terjadi di lingkungan Korea Selatan.

"Permirsa, pihak kepolisian Incheon menangkap tiga orang laki-laki berumur 30 tahunan yang diduga terlibat penculikan dan perdagangan organ anak kecil dan gadis remaja, sementara seorang lainnya yang diduga ketua kelompok berhasil melarikan diri. Penangkapan terjadi tatkala salah seorang warga melihat gerak gerik pria yang membawa paksa seorang gadis kedalam mobil..."

"Setelah menulusuri markas penculikan, polisi pun mengetahui ternyata komplotan pria tersebut sudah menewaskan 4 anak kecil dan 7 gadis remaja dengan memperkosa hingga menjual organ tubuhnya. Tak hanya itu, penculik juga mengakui bahwa mereka adalah dalang dari hilangnya gadis-gadis dan anak kecil yang terjadi belakangan ini."

"Benar, saat ini kami dari pihak kepolisian masih mengejar satu orang lagi yang menjadi dalang penculikan ini... Kami juga menghimbau untuk para warga agar tak berpergi sendirian dilarut malam untuk beberapa saat." ujar kepala kepolisian yang menangani kasus tersebut dari balik layar televisi.

"Aigoo, kenapa manusia bisa sekejam itu~" lirih Taeyeon pelan

"Sejatinya mereka bukan manusia," sebuah suara menyadarkan Taeyeon yang tengah fokus mendengarkan berita.

"Kau sudah bangun?!"

Baekhyun mengangguk pelan, masih tak mau melepaskan tubuhnya dari pelukan Taeyeon, kepalanya juga masih betah berada diceruk lehernya, sedang matanya terbuka mengintip layar televisi.

Ini sudah jadi kebiasaan Taeyeon dan Baekhyun setiap paginya, selepas bangun tidur, pasangan idol itu akan menonton berita pagi sambil menyeruput secangkir kopi hitam.

"Apa sekarang aku bisa bangun?" tanya Taeyeon yang langsung dijawab dengan gelengan keras Baekhyun. Pagi ini mode manja lelaki itu sedang aktif.

"Sebentar saja Baek... hmm?!"

Midnight Sun (Baekyeon) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang