PROLOG

5.6K 479 52
                                    

Putih.

Segala sesuatu di sekeliling Lisa berwarna putih. Itulah satu-satunya warna yang bisa dia lihat. Tanpa diduga, dia menemukan dirinya berada di tempat yang tidak dia ketahui.

Didepannya, dia melihat seorang wanita dengan punggung yang menghadapnya.

Lisa tidak tahu kenapa, tapi dia mulai bergerak ke arahnya, dan tanpa berkata apa-apa, dia memeluknya dari belakang dengan begitu intim hingga membuat kupu-kupu diperutnya terbang kemana-mana.

Saat memeluknya, Lisa merasakan sensasi hangat di dadanya dan senyuman segera muncul dari sudut bibirnya saat dia mendengar wanita itu tertawa.

Lisa menyukai suara itu. Dia kemudian menundukkan kepalanya sedikit untuk mencium telinga belakang wanita itu sebentar dan itu hanya membuat tawa wanita itu semakin meningkat.

Lisa dapat dengan jelas mendengar wanita itu berkata, "Berhenti Lisa," saat dia berbalik menghadapnya.

Dan kini, Lisa melihat wajahnya.

Sangat indah, sangat cantik dan sangat otentik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sangat indah, sangat cantik dan sangat otentik. Rambutnya berwarna coklat terang sedangkan matanya seperti kacang almond.

Wanita itu memiliki senyuman yang terlukis begitu indah diwajahnya dengan deretan gigi seputih mutiara. Senyumannya terlalu sempurna sehingga membuat Lisa tanpa sadar menghela nafas.

Wanita itu sangat menarik dan Lisa langsung terpikat padanya. Dia berdiri menatapnya selama beberapa menit ketika wanita itu sedang berbicara, Namun Lisa tidak dapat mendengar apa yang dia katakan, dia hanya tahu bahwa wanita itu sedang berbicara dengannya.

Seumur hidupnya, Lisa belum pernah melihat wanita itu. Dia tidak tahu siapa orang itu. Satu-satunya hal yang dia rasakan hanyalah kehangatan di hatinya, seolah-olah ada yang memberitahunya,

"Dia adalah rumahmu."

Tiba-tiba wanita berambut coklat itu menempatkan kedua telapak tangannya yang lembut di antara wajah Lisa untuk membuat isyarat bahwa wanita itu ingin menyatukan bibir mereka.

Lisa juga menginginkannya.

Tetapi sebelum Lisa bisa mencicipi bibir wanita yang menggugah selera itu.

Dia bangun dari tidurnya.

Lagi.




Lisa seketika membuka matanya, kemudian secara naluriah dia melihat sekelilingnya seperti orang paranoid dan setelah menyadari kesendiriannya, dia menutup matanya sambil menghela nafas kecewa.

"Aku memimpikannya lagi."

Lisa bangkit dari tempat tidurnya lalu duduk di tepi tempat tidur sambil mengacak-acak rambut hitamnya.

"Sial! Aku mengalami mimpi yang sama selama dua minggu berturut-turut dan aku tidak tahu alasannya. Aneh sekali, aku bahkan tidak tahu siapa wanita itu. Aku belum pernah melihatnya seumur hidupku."

Caffé Latte (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang