TIDAK ADA UNSUR LGBT SAMA SEKALI
DAN KARAKTER COWOK YANG KUJODOHKAN DENGAN MC KUUBAH JADI CEWEK GENDERNYA
STOP BILANG BOOK AKU INI YAOI DAN SEBAGAINYA SAKIT HATI TAHU AKU BACANYA
Note alternatif universe yang berarti sangat tidak terkait dengan mang...
You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is difficult that I even stay up all night.
Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.
Happy reading
🍁 Shikadarui senang sekali
Kami berempat berada di sebuah pusat perbelanjaan. Aku kagum akan ini semua. Ini kedua kalinya aku kesini.
"Toko yang menjual gitar dimana ya, sayang?" Tanya Shikaku kepada yoshino.
Yah yoshino ikut karena shikaku tidak tahu letak toko yang menjual gitar. Aku menurut saja dan shikamaru yang malah memasang wajah mengantuk. Dia yang terlampau mengantuk malah menaruh kepalanya di pundakku.
"Maru kasihan adikmu." Ucap Yoshino.
"Hm." Ucap Shikamaru.
"Di lantai mana?" Tanya Shikaku.
"Paling atas." Ucap Yoshino.
"Naik lift saja biar cepat sampai." Ucap Shikaku.
"Mau naik eskalator saja." Ucapku.
"Pulangnya saja. Sekarang kita harus membeli gitar untukmu dulu." Ucap Shikamaru.
Aku mengganggukkan kepalaku. Kami menggunakan lift. Aku hanya diam menatap diam saja. Shikaku mengelus rambutku sementara shikamaru menekan tombol yang berada di lift. Perjalanan memakai lift terasa sangat singkat sekali. Aku ikut saja saat shikamaru mengajakku keluar.
Kami pergi ke toko musik. Aku dibebaskan memilih apapun gitar yang ku mau. Aku sedikit syok akan harganya yang lumayan mahal.
"Ada apa dek?" Tanya Shikamaru.
"Harganya seperti gajiku beberapa bulan saja." Ucapku.
"Oyaji tidak akan keberatan." Ucap Shikamaru.
"Sudah menemukan gitar yang kau suka dai?" Tanya Shikaku.
"Mau ini boleh?" Tanyaku ragu.
"Boleh kok." Ucap Shikaku.
Aku kaget akan jawaban shikaku. Shikamaru terdengar terkekeh geli akan wajah terkejutku.
"Wajahmu menggemaskan dek." Ucap Shikamaru.
"Aku tampan!" Protesku.
"Iya baiklah." Ucap Shikamaru mengalah.
Selagi shikaku membayar aku keluar toko. Disana kulihat sosok naruto dengan sosok yang mirip seperti ayahnya cuma lebih muda.
"Naruto bersama siapa?" Tanyaku.
"Itu adik kembarnya." Ucap Shikamaru.
"Kok tidak mirip?" Heranku.
"Kembar belum tentu mirip dek. Mereka berdua kembar tidak identik." Ucap Shikamaru.
"Oh begitu." Ucapku mengerti.
"Gajimu sebagai pelayan toko untuk apa saja?" Tanya Shikamaru.
"Bayaran sekolahku, bayar apato, untuk makan setiap hari, dan yah sisanya untuk panti tempatku tinggal dulu." Ucapku.
"Apa kau marah kepada kami semua?" Tanya Shikamaru.
"Sedikit. Aku pernah berpikir bahwa aku sengaja dibuang oleh kedua orangtuaku." Ucapku jujur.
"Sebenarnya sejak dulu aku sangat menginginkan seorang saudara." Ucap Shikamaru.
"Kenapa menginginkan diriku?" Tanyaku.
"Setidaknya saat memiliki seorang saudara aku bisa saling bercanda satu sama lain. Di rumah juga aku tidak terlalu kesepian." Ucap Shikamaru.
"Aku tidak pernah berpikir anak dari seorang pengusaha." Ucapku.
"Kehidupanmu terlalu pahit." Ucap Shikamaru.
"Sasuke juga memiliki saudara?" Tanyaku.
"Punya. Dia anak bungsu dari keluarga uchiha." Ucap Shikamaru.
"Kakak perempuan atau laki-laki?" Tanyaku.
"Laki-laki semua." Ucap Shikamaru.
"Pasti mereka sama seperti sasuke." Ucapku.
"Malah tidak. Kakak sasuke lebih hangat dibandingkan sasuke sendiri." Ucap Shikamaru.
"Aku jadi penasaran dengan wajah kakak sasuke." Ucapku.
"Kakak pertamanya sebentar lagi akan menjadi Ceo di perusahaan uchiha, sementara kakak keduanya yang merupakan kembarnya sedang berada di luar negeri." Ucap Shikamaru.
"Di luar negeri untuk apa?" Tanyaku.
"Pertukaran pelajar." Ucap Shikamaru.
"Wah hebat!" Pekikku.
"Kau juga akan bisa berkeliling dunia dengan bakatmu." Ucap Shikamaru.
Aku tersenyum akan ucapan shikamaru. Tak lama kedua orangtua kami keluar. Kulihat wajah shikaku sedikit lesu sementara yoshino tampak puas. Aku heran akan itu semua.
🍁 Mendapatkan gitar baru
Shika Twins
~ 25 October 2023 ~
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
