Happy reading~~~
Seorang pria cantik baru saja keluar dari kamar mandi dan langsung duduk menuju kasurnya, Pria itu keluar membawa sesuatu di tangannya.
"Ryo kamu sama kak Sion ngelakuinnya sekali, gak mungkin positif...tuhan semoga tidak"
Ryo melihat benda yang berada di tangan nya betapa terkejutnya Ryo saat benda itu menunjukkan 2 garis merah.
Ryo menjatuhkan benda itu ke lantai saat itu juga ia menangis dia sudah berfikir dunia nya sudah hancur, bagaimana cara dia memberi tahu kekasih nya yaitu Sion ayah dari janin yang dia kandung, bagaimana reaksi orang tua nya kalo tau anak satu-satu mereka yang Mereka sayangi hamil.
"Gak...i-ini gak mungkin...mungkin kalo tes lagi hasilnya negatif" Ryo menuju meja belajarnya mengambil 2 testpack yang belum dia buka untuk dia tes lagi.
Dari hasil 2 testpack itu hasil nya masih sama positif, Ryo mulai menangis dia takut, Ryo langsung mengambil ponselnya dan menelfon seseorang.
"Halo..."
"Iya...halo...kenapa nelfon beb..."
"Kakak sibuk gak..."
"Engga"
"Can we meet now?"
"Bisa...dimana?"
"Cafe biasa"
"Oke...aku jemput atau berangkat sendiri"
"Gak usah jemput aku pergi sendiri"
"Oke...bye beb"
Ryo mematikan telfon mereka dan langsung bersiap untuk pergi tempat mereka janjian, Ryo mengambil testpacknya dan memasukkan nya ke dalam tas nya.
Ryo sampai duluan di cafe tempat dia janjian dengan pacarnya, saat masuk kedalam cafe Ryo bertemu dengan teman sekelas Sion yaitu taeson yang bekerja sebagai pelayan cafe paruh waktu.
"Ehh...Ryo...kok sendiri Sion mana?" Tanya taeson.
"Kak taeson...e-enggak kok...ini janjian sama kak Sion di sini" jawab Ryo.
"Owh...mau duduk dimana mau di indoor atau outdoor?" Tanya taeson.
Ryo masih berfikir dimana tempat yang bagus agar orang-orang tidak tau apa yang akan dia bicarakan nanti dengan Sion.
"Hmm...outdoor aja kak" taeson mengangguk dan langsung mengantar Ryo ke meja yang kosong.
"Mau pesan sekarang atau nanti?"
"Nanti aja kak, makasih yah kak"
Taeson mengangguk kepala nya dan pergi meniggal kan Ryo sendiri.
Sudah 1 jam berlalu Ryo masih menunggu Sion yang sampai sekarang belum sampai, taeson yang melihat Ryo sendiri menunggu Sion yang sedari tadi belum datang kembali menghampiri Ryo.
"Belum datang juga Ryo?" Tanya taeson.
Ryo menunduk sambil menggelengkan kepalanya, taeson yang melihat itu langsung duduk di depan Ryo.
"Udah coba chat Sion?" Tanya taeson.
Ryo hanya mengangguk "udah ada belasan nya?" Taeson kembali bertanya yang di balas gelengan oleh Ryo.
Taeson menghela nafas, ia kecewa dengan sahabatnya yang selalu memperlakukan Ryo seperti ini, sudah membuat janji tapi sampai sekarang dia belum datang membuat Ryo menunggu lama.
Tak lama kemudian handphone Ryo berdering, itu telfon dari Sion, Ryo langsung mengangkatnya.
"Halo kak...kok belum Dateng?"
"Sorry dear...nanti aku kerumah kamu aja yah...aku ada urusan mendadak...It's okay, darling"
"Owh...gakpapa kak...yaudah aku pulang aja...aku tunggu Kakak di rumah aja"
Sion mematikan telfon mereka, taeson yang melihat wajah kecewa dari Ryo langsung memegang tangan Ryo.
"Ryo...How did sion come to be?"
Ryo menggeleng "gak kak...kak Sion tiba-tiba ada urusan mendadak...jadi nanti ketemu di rumah aja" Ryo langsung berdiri "maaf yah kak...aku pulang dulu" taeson mengangguk dan tersenyum.
"Hati-hati yah" Ryo mengangguk dan pergi meninggalkan taeson.
Taeson masih berfikir urusan mendadak? Taeson sudah menebak pasti bukan sedang mengurus urusan tapi sedang sibuk mengurus selingkuhan.
Hai....hai...guys...
Im back dengan cerita baru nih...
Jangan lupa komen dan vote yah...
KAMU SEDANG MEMBACA
What about me(siryo)
Teen FictionMenceritakan seorang pria cantik (Ryo) yang harus hamil di usia yang masih muda dan (Sion) kakak kelas (Ryo) yang berstatus pacar (Ryo) tidak mau bertanggung jawab atas apa yang dia lakukan pada (Ryo) dan juga (Sion) berselingkuh dengan sahabat (Ryo...