4

352 19 8
                                    

Happy reading~~~

Waktu menunjukkan jam pulang sekolah, Sion menunggu Ryo di depan kelasnya. Ryo keluar kelas dengan sakuya "udah lama nunggu nya kak?" Tanya Ryo pada Sion.

Sion melirik ke sakuya yang memasang wajah kesal "engga, ayo kita pulang" ucap Sion menarik tangan Ryo.

"Ehh...sakuya aku pulang dulu yah...bye" Ryo melambaikan tangan ke sakuya, sakuya hanya membelas dengan senyuman "Ryo, Ryo, Ryo....aja terus...capek juga yah jadi selingkuhan" sakuya berjalan menuju mobilnya dan pulang.


Ryo dan Sion sudah berada di dalam mobil "kita langsung ke tempatnya aja yah...biar pulangnya gak kemalam" ucap Sion, sebenarnya takut untuk pergi ke tempat aborsi itu.

"K-kak kenapa?" Sion menatap Ryo.

"Kenapa kakak mau hilangin dia?" Ucak Ryo dengan mata yang berkaca-kaca, sebenarnya ini hal yang berat buat dia karna disisi lain dia mau anak yang dia kandung tumbuh seperti anak-anak yang lain, tapi disisi lain dia masih mau cita-citanya terwujud.

Sion menatap Ryo, tangan nya mengusap air mata Ryo yang terjatuh "ini buat masa depan kita Ryo" Ryo langsung membuang wajah nya, ia terdiam saat Sion mengatakan hal itu.

Sion melajukan mobil nya ke sebuah kelinik di gang yang bisa terbilang sangat jauh dari perkotaan.

"Kak, ini betul tempat nya?" Sion melihat Ryo "hmm...alamat yang di kasih di sini tempatnya" Sion menggenggam tangan Ryo "ayo masuk".

Saat Sion dan Ryo masuk kedalam klinik itu Ryo merasa ketakutannya mulai menguasainya, dia takut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat Sion dan Ryo masuk kedalam klinik itu Ryo merasa ketakutannya mulai menguasainya, dia takut.

"Owh...kalian yang reservasi kemarin kan?" Tanya dokter itu.

"I-iya dok...ini pacar saya" Sion.

"Owh...kalo gitu adeknya langsung naik ke brankas aja" Ryo naik ke atas brankas.

"Kita cek dulu yah" dokter itu mengecek perut Ryo "ini Masih bagus untuk di hilangkan...umur kandungan juga masih muda...baru 2 Minggu"

"D-dokter...cara buka dia gimna yah dok?" Tanya Ryo.

"Owh...saya akan memberi kamu obat yang membuat dia mati dulu di dalam sana dan kalo janin sudah mati saya akan memasukkan benda pengorek buat mengorek janin keluar" Ryo kaget dengan yang di ucapkan dokter itu.

Sion melihat wajah ketakutan Ryo "it's okey, aku di sini nemenin kamu" ucap Sion menenangkan Ryo.

Saat dokter itu mengambil obat yang akan di berikan pada Ryo, Ryo langsung turun dari brankas "aku mau pulang" Ryo langsung keluar dari klinik itu, ia berlari ke dalam mobil Sion, dia akan tidak mau anak yang tidak berdosa ini di hilang dengan cara sekeji itu.

Sion berlari mengejar Ryo yang sudah menangis di dalam mobil "kamu apa-apaan sih Ryo!!kenapa keluar hah!!" Sion membentak Ryo.

Ryo yang baru kali ini melihat Sion membentaknya sangat kaget, Sion membentaknya karna hanya lari dari klinik itu, apa yang di pikirkan Sion apa tidak ada rasa kasian pada dirinya pada anak yang di kandung Ryo, anak ini juga hadir karna dia.

"Kak Sion bentak aku hks...kak!! Aku dia anak kamu juga! Gak ada sedikit pun gitu rasa kasian kamu sama dia! Dia hadir dari kesalahan kita... Dia gak bisa mau hidup di perut mana kak! hks" Ryo menangis sejadi-jadinya di dalam mobil.

Sion terdiam "jadi kamu mau apa?" Tanya Sion.

"Aku mau pertahanin dia" ucap Ryo menghapus air matanya.

"Pake sitbel kamu! Aku anter pulang" ucap Sion datar.




















Hai guyss...
Gimna cerita nya...
Jangan lupa vote dan komen yah...

What about me(siryo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang