8

198 17 2
                                    

Happy reading ~~~

Hari ini hari pertama Aiden dan harin masuk sekolah Playground, Ryo mengantar kedua anak itu ke sekolah mereka dan mengantar nya sampai didepan kelas mereka.

"Oke...Aiden harin...denger Buna...jangan berantem yah...hari ini hari pertama kalian masuk sekolah...Aiden denger Buna jaga harin yah kalo ada yang ganggu...harin tegur Aiden oppa kalo dia nakal oke, harin inget kan kata mami harin tadi di rumah bekal nya di habis kan...Aiden juga bekal nya di habiskan" Ryo menasehati dua anak kecil tersebut.

Sebenarnya berat buat meniggalkan dua anak ini, tpi peraturan sekolah tidak membolehkan orang tua tinggal di sekolah selain mengantarkan dan menjemput, Ryo merapikan baju Aiden dan harin.

"Oke Buna berangkat ke toko yah...jangan nakal...Aiden janji sama Buna jangan bertingkah oke...jangan kemana-mana kalo Buna belum jemput... mengerti Aiden harin" mereka mengangguk.

Aiden dan harin masuk kedalam kelas mereka, Ryo langsung buru-buru ke toko kue milik nya.

Seorang pria tinggi berjas putih turun dari mobil dan masuk ke dalam rumah sakit. Perawat menyambut dengan senyuman dan di balas dengan senyuman oleh pria tersebut.

Pria tersebut masuk kedalam ruangan nya dan duduk di meja kerja nya, seorang perawat masuk memberikan map kepada pria tersebut.

"Pagi dokter Sion, Have a nice morning? Saya membawa berkas dan nama-nama pasien rawat inap yang akan anda periksa" ucap perawat tersebut.

"Pagi perawatan Kim...seperti biasa pagi saya sangat baik...nanti saya cek lagi berkas nya yah" yah pria itu adalah Jung Sion.

Setelah kejadian itu Sion pergi meninggalkan Korea dan pindah ke Amerika untuk bersekolah, cuman butuh 5 tahun dia sudah menjadi dokter yang bekerja di rumah sakit yang ayah nya sendiri lah membangun rumah sakit tersebut.

Kalo kalian penasaran hubungan Sion dan sakuya bagaimna, yah mereka masih menjalin hubungan dan mereka sudah bertunangan sejak satu tahun yang lalu, mereka belum menikah karna Sakuya masih mengejar karir nya menjadi desainer.









Ryo sampai ke toko kue milik nya sendiri, setelah Ryo melahirkan Aiden, Ryo pergi ke Jepang untuk belajar membuat kue yah itu kesukaan dan hobi dari Ryo.

Toko Ryo sudah dia buka 2 tahun yang lalu, Ryo dan gyurae yang mengelola cafe tersebut dibantu dengan 3 karyawan mereka.

"Pagi hyung" karyawan itu menyambut Ryo yang masuk kedalam toko.

"Pagi kaedan"

Ryo masuk ke dalam dapur dan melihat gyurae yang sedang mengecek bahan kue mereka.

"Gyu...kenapa ke cafe? Kan aku bilang gak usah ke cafe...nanti kamu capek gimna...kasihan sama adik harin di dalam sana" yah gyurae sedang mengandung anak nya dengan pernikahan taeson.

"Aku gak bisa ninggalin kamu sendiri ngurus cafe...aku juga bosen kalo di rumah terus" gyurae masih melanjutkan pekerjaannya.

Ryo sudah menyerahkan untuk menasehati sepupunya ini "yaudah...tpi kalo capek langsung istirahat oke" gyurae membalas dengan anggukan.

Ryo memanggil semua karyawan nya untuk berkumpul "oke semua sudah ada kan...hari ini aku bakal kasih gaji kalian di bulan ini dan ada sedikit bonus untuk kalian karna udah bekerja keras di bulan ini" Ryo mengeluarkan 3 amplop coklat dari tas nya.

"Hmm...yang pertama buat kaedan" Ryo memberikan amplop tersebut.

"Makasih Hyung"

"Ini buat jungmin Hyung" Ryo memberikan amplop itu kepada jungmin.

"Makasih bos"

"Hmm jangan bilang gitu...aku kan sudah bilang panggil Ryo saja Hyung"

"Hmm... makasih Ryo"

Ryo menganggukkan sambil tersenyum.

"Dan yang terakhir buat jaehee Hyung" jaehee mengambil amplop yang Ryo berikan kepada nya.

"Makasih Ryo"

"Hmm sama-sama....okey guys udah kebagian semua kan...silahkan kembali bekerja...semangat kerjanya semua" Ryo kembali kedapur untuk membuat beberapa kue yang sudah habis.

Cafe hari ini lumayan ramai, jam menunjukkan pukul 10 dan sudah waktu nya untuk Aiden dan harin di jemput tapi Ryo tidak sempat menjemput mereka karna cafe sedang ramai jadi dia menyuruh jaehee untuk menjemput mereka.

Aiden dan harin menunggu jemputan mereka di depan gerbang "Aiden oppa...Buna Ryo kok belum Dateng sih...harin capek, haus, lapar juga" mendengar rengekan harin, Aiden merasa emosi.

"Harin bisa sabar gak...Buna pasti jemput...tunggu aja" bentak Aiden pada harin.

Tak lama mobil Ryo datang menjemput Aiden dan harin, jaehee turun dari mobil untuk menjemput Aiden dan harin.

"Owh...bukan Buna yah yang jemput" tanya Aiden.

"Iya Buna nya Aiden lagi sibuk...cafe sedang ramai...jadi om jaehee yang jemput" ucap jaehee

"Owhhhh"

"Ayo masuk mobil kita ke cafe dulu baru pulang"

Mereka pun kembali ke cafe.

Sesampainya mereka di cafe Aiden langsung turun dari mobil dan masuk kedalam cafe, harin turun dengan muka sedih karna dia masih sedih setelah di bentak Aiden tadi.

"Buna!!" Aiden berlari memeluk Ryo.

Cafe sudah lumayan bisa terkontrol jadi Ryo bisa agak lebih santai sekarang.

Gyurae menghampiri anak nya yang murung "harin?knapa sayang?" Tanya gyurae.

"Harin...harin...huwaaaaa....hiks" harin pun menangis, Ryo yang mendengar harin menangis menghampiri harin.

"Harin knapa sayang?" Tanya Ryo.

Harin mengusap air mata nya dan mencoba berbicara "hiks...oppa" Ryo langsung menantap tajam Aiden "Aiden oppa membentak harin tadi huaaa...Aiden oppa tidak sayang sama harin hiks"

"Tadi aku tidak sengaja membentaknya...karna dia sangat cerewet dan tidak sabaran" bela Aiden yang dia tau pembelaan nya itu tidak berguna karna dia akan tetap kena amukan Buna nya.

Gyu langsung menenangkan harin "harin...Aiden oppa seperti itu karna dia sayang sama harin" Ryo langsung berdiri di hadapan Aiden.

Ryo melipat kedua tangan nya dan memberi kode ke Aiden "kamu tau kan apa yang kamu harus lakuin" ucap Ryo yang langsung di mengerti Aiden "ya Buna" Aiden menghampiri harin yang masih menangis.

"Oppa minta maaf harin...oppa tadi tidak sengaja membentak harin...hanrin memaafkan oppa kan?" Ucap Aiden yang di balas anggukan oleh harin, harin langsung memeluk Aiden "jangan marah lagi yah oppa, harin sayang oppa" Aiden membalas pelukan harin "oppa juga sayang sama harin"




Di rumah sakit Sion masih bergelut dengan berkas-berkas pasien "huhh...ini membuat ku pusing" Sion menyandar kepala pada kursi.

Sion melihat jam menunjuk jam makan siang, dia meninggal kan pekerjaan nya dan keluar dari ruangan nya.

"Perawat Kim, apa anda punya rekomendasi cafe yang bisa di tempati makan siang" tanya Sion.

"Ada dok...sekitar 300 meter dari rumah sakit ada cafe enak dan cukup terkenal dok" jawab perawat Kim.

"Okeyy...aku akan coba... terima kasih informasinya perawatan Kim" Sion meninggal perawatan Kim dan menuju parkiran mobil untuk menuju cafe yang di maksud perawatan Kim tadi.




















Wahh haii...
Uhhhhh....nih cerita dah berdebu banget nih hehehe...sorry yah guys aku lupa banget ternyata ada cerita ini juga hhuhu...jangan bosan-bosan yah baca cerita aku guys ...
Jangan lupa like and komen yahh...

What about me(siryo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang