13. Kegiatan Rutin

166 27 3
                                    

Wah.

Pemandangan asing apa yang dilihatnya sekarang?

Dengan celemek polos berwarna coklat muda yang menempel ditubuh, Anna sibuk menata meja makan yang kini penuh dengan sajian berbagai macam makanan.

Surai panjang kecoklatan yang biasanya tergerai indah menghiasi kepala, kini digulung dan dijepit dengan rapi, menyisakan beberapa helai disisi wajah Anna. Meskipun umur Anna sebentar lagi akan menginjak kepala empat, wajah wanita itu masih terlihat cantik, hanya ada beberapa kerutan halus didekat mata yang masih bisa ditutupi. Dapat ditebak, Anna rajin melakukan perawatan untuk menjaga kondisi wajah dan juga tubuhnya.

"Oh, udah bangun, sayang?" Anna meletakkan piring berisi potongan buah apel diatas meja, nada suaranya terdengar lembut ditambah sorot wanita itu saat melihat Sora.

Sora berjalan mendekat, "Iya. Maaf aku kesiangan," ujarnya, sedikit mengencangkan genggamannya pada kepala kursi.

"Gak apa-apa. Lagian ini hari libur, kan."

Ucapan Anna yang masih terdengar tenang dan santai jelas menarik atensi Sora untuk menatapnya dengan sorot heran. Wanita itu justru kini berbalik dan kembali ke dapur.

Tidak. Pasti ada yang salah disini.

Apa Sora sudah melakukan kesalahan?

Sora berdiri dengan tubuh kaku, menggigiti kuku jari dengan gelisah. Pupilnya bergetar. Otaknya bekerja keras untuk mengingat apa yang ia lakukan semalam yang mungkin sudah mengecewakan Anna.

Semalam, setelah ia mandi, Sora langsung mengambil bukunya kemudian duduk dengan tenang di kursi belajar. Membaca beberapa materi bahkan mengerjakan soal-soal. Ia tak memainkan ponselnya lagi karena takut jika Anna tiba-tiba akan masuk ke kamarnya dan melihat dirinya sedang asik bermain ponsel bukannya belajar. Sora terlalu takut untuk kembali mendengar bentakan Anna.

Namun kedatangan Anna yang rutin dilakukan wanita itu setiap harinya, malam tadi berbeda. Anna tak masuk ke kamarnya untuk mengecek hasil belajar Sora.

Dan Sora terlalu sibuk dengan buku-buku dihadapannya karena takut Anna akan melihatnya sedang melakukan hal lain
yang diluar kehendaknya.

Sampai otaknya terasa sudah lelah karena terlalu banyak bekerja, dan matanya yang sudah sayu dan beberapa kali tertutup walaupun Sora sekuat tenaga untuk menahan kantuk.

Hingga tanpa bisa ditahan lagi, ia memejamkan mata dengan kepala diatas meja. Sora tertidur lelap disana. Sempat terbangun saat jam sudah menunjukkan pukul dua dini hari, sedikit terkejut saat mendapati dirinya tertidur di meja belajarnya dengan keadaan buku yang masih terbuka. Pada akhirnya Sora berpindah ke ranjang dan baru bisa masuk ke alam mimpi lagi saat jarum pendek hampir menyentuh angka tiga. Beruntung, karena biasanya jika sudah terbangun, Sora akan kesulitan untuk kembali tidur.

Benar. Tidak ada yang salah. Sora belajar bahkan sampai ketiduran. Semua berjalan seperti hari-hari sebelumnya. Yang berbeda hanya kehadiran rutin Anna yang tidak terjadi.

Lalu kenapa?

Anna bahkan bersikap aneh dengan memasak berbagai jenis makanan yang kini tertata rapi diatas meja. Biasanya, wanita itu bahkan tak peduli dengan hal seperti ini. Karena yang mengurus menu makanannya selama ini adalah tugas asisten rumah tangga yang datang hanya di jam-jam tertentu. Anna hanya memberikan perintah untuk membuat makanan yang sehat.

Menyapu pandangan, tak ada asisten rumah tangga yang biasanya datang di pagi hari untuk menyiapkan Sora sarapan. Karena Anna lebih sering keluar rumah bahkan sebelum Sora membuka mata.

"Ah, iya. Temen Mama mau sarapan disini." Anna kembali dengan sebuah pitcher kaca yang berisi air putih, meletakkannya diatas meja.

Sora mengangkat alisnya, tumben sekali. "Siapa?"

Sora & The Problem Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang