2. Sora dan Masalah Baru

698 144 7
                                    

"AAAAA!!"

Sora menutup telinganya, terkejut karena teriakan tiba-tiba dari Bita. Beruntung sudah jam istirahat dan semua orang di kelas mereka sudah melarikan diri ke kantin untuk mengisi perut. Dan Sora memilih untuk tetap di kelas karena ia tak merasa lapar, dan Bita juga memutuskan untuk menemaninya setelah membeli beberapa jajanan dan kembali ke kelas, memakannya disana.

"Berisik banget mulut toa lo." Sora mencibir, merasa terusik karena dia sedang fokus membaca materi fisika yang akan menjadi topik ulangan hari ini.

Bita cengengesan, menampilkan deretan giginya. Ia menatap ponselnya sembari tersenyum salah tingkah. "Lo tau Vino 'kan? Tau 'kan?"

Sora mengernyit, merasa pernah mendengar namanya. Jadi ia mengangguk saja sebagai jawaban, walaupun tak tau jelas orang yang dimaksud bernama Vino itu seperti apa.

"Dia ngelike story instagram gue, Ra. Astaga! Mimpi apaan gue semalem."

"Oh."

Hal yang biasa bagi telinga Sora untuk mendengarkan ocehan-ocehan Bita perihal cowok-cowok tampan pujaannya. Hari ini cowok a, eh besok cowok b, besoknya lagi sudah cowok yang berbeda.

"Lo bikin story apa emang?" Tanya Sora sambil membalikkan halaman buku.

"Muka lo."

Sora menghentikan bacaannya, huruf-huruf yang tertata rapi pada lembaran kertas itu seketika menjadi kabur. Sora mencerna ucapan Bita barusan, mendadak pikirannya kosong.

"Hah?"

"Gue bikin story muka lo waktu lagi serius banget bacain buku." Bita memperjelas, menunjukkan layar ponselnya pada Sora.

"Ngapain dah." Walaupun merasa kesal atas tingkah Bita yang terkesan tak sopan karena mengunggah wajahnya tanpa izin, Sora tak bisa memarahi Bita. Sepertinya hal seperti ini cukup wajar dilakukan diantara teman. Itu yang Sora dengar.

"Ya gapapa." Bita mengedik acuh, fokus lagi pada ponselnya. Membuat Sora menghela napas. "Eh, Ra! Vino nanyain ig lo nih."

Ah, Sora mendesah dalam hati. Ini benar-benar hal yang menyebalkan. Urutannya sedari dulu selalu sama. Penasaran, menanyakan tentangnya, mendekatinya, kemudian menjauhinya karena merasa bosan atau lelah dengan tingkah Sora karena ia jarang memberikan respon. Sora bosan dan tak merasa tertarik sama sekali.

Menurutnya berinteraksi dan memiliki hubungan lebih dekat dengan laki-laki adalah salah satu kegiatan yang membuang waktu berharganya.

"Gue kasih ya, Ra? Sayang tau kalo yang ini juga dianggurin. Cakep gini si Vino."

"Gue gak tertarik. Jangan dikasih."

Itu keputusan mutlak. Dan Bita juga terlihat tak memaksanya lebih lanjut. Sora cukup bersyukur atas hal tersebut.

*"*

"Eh, ada si cantik."

Sora menghentikan langkahnya karena jalannya terhalang tiba-tiba oleh laki-laki asing. Matanya menatap sosok dihadapannya dari ujung kepala hingga kaki dengan sorot tak tertarik.

"Sorry, siapa?"

Laki-laki itu menampilkan cengiran tampan sembari mengulurkan tangan, "Vino. Lo mungkin lupa karena waktu itu kita gak kenalan dengan bener."

Sora melirik malas uluran tangan laki-laki yang mengaku bernama Vino. "Bukan gak bener. Gue cuma gak tertarik nambah kenalan sama orang semacam lo."

Vino mengerjap, menarik kembali uluran tangannya. Senyuman lebar yang menambah kesan tampan pada wajah laki-laki itu masih setia terukir, bahkan setelah Sora secara blak-blakan menolak ajakan perkenalannya. Ya lagipula itu bukan masalah besar untuk Vino.

"Gak masalah. Mungkin lo tipe orang yang butuh waktu kalo deket sama orang. Dan karena gue punya banyak waktu buat cewek cantik kayak lo, gue juga gak keberatan dengan itu." Vino memasukkan tangan kedalam saku celana, berpose tampan untuk menarik perhatian Sora. Walaupun reaksi yang diberikan gadis itu diluar ekspektasinya. Sora justru mengernyit dengan pandangan jijik.

Vino kemudian melirik botol air mineral pada genggaman tangan gadis itu.

"Boleh buat gue? Kebetulan banget gue lagi haus habis lari-larian." Jangan heran. Vino emang manusia dengan tingkat kepercayaan diri yang tinggi.

Sora memutar bola mata. Ni orang cuma modal tampang doang apa? Masa beli minum doang gak mampu, cibirnya dalam hati.

"Bukan buat lo."

Vino terkekeh, merasa gemas ingin mengacak-acak rambut pendek Sora—yang menjadi salah satu alasan ia mendekati gadis itu akhir-akhir ini.

"Buat siapa?"

"Jova. Lo gak kenal."

Mau dibilang benar juga rasanya tak mungkin ada perempuan yang tak dikenalnya di sekolah ini. Vino hafal betul setiap wajah bidadari penghuni SMA Wiratama, karena sangat disayangkan kesehariannya terlewatkan tanpa mendekati perempuan cantik incarannya.

Tapi ya kalau dipikir-pikir tak heran jika ada dua-tiga orang yang terlewatkan, karena manusia menyerempet malaikat dengan surai pendek sebahu seperti Azsora Nawasena saja berhasil tak tertangkap oleh radar buayanya. Padahal nama Sora cukup sering diperbincangkan di sekolah karena ia merupakan siswi berprestasi yang selalu membawa pulang piala disetiap perlombaan.

Bisa-bisanya Vino melewatkan perempuan sesempurna ini.

"Lo—"

"Sora!"

Keduanya menoleh pada sumber suara, melihat seseorang yang menuju ke arah mereka. Sorot datar yang sedari tadi ditampilkan Sora hilang begitu saja tergantikan dengan sorot senang, matanya berbinar menatap seorang perempuan yang setengah berlari menghampirinya.

"Jova!" Sora tersenyum lebar, berhasil menarik perhatian Vino yang langsung tertegun melihat senyuman cantiknya.

"Halo," balas Jova sembari menampilkan sunggingan manis, tangannya mengacak lembut puncak kepala Sora. "Gue nungguin lo dari tadi, cil."

"Hehe, sorry. Gue digangguin sama dia soalnya," ucap Sora menunjuk Vino yang sedang menampilkan wajah shock, makin cengo mendengar Sora mengatakan bahwa kehadirannya adalah sebuah gangguan.

"Lo—"

"Oh, si parasit!" Seru Vino sambil menunjuk Jova. Membuat gadis dengan tubuh tinggi itu mengernyit dengan sorot tak mengerti. Vino memalingkan wajah, kembali menatap Sora dan memberikan senyum manis.

"Gue mau fotocopy, tugas OSIS," suara Jova memecah keheningan, menghiraukan kehadiran Vino. "Gue anterin lo ke kelas aja gimana?"

Sora menganggukkan kepala dengan semangat seperti anak kecil, membuat Jova terkekeh gemas dan tak bisa menahan diri untuk mencubit pipi Sora.

Dan interaksi mereka sejak tadi tentu saja menjadi tontonan Vino yang kini mengerutkan kening dalam. Bibirnya berkedut kuat melihat bagaimana Jova yang kini mengacak rambut Sora dan reaksi Sora yang tersenyum lebar setelahnya.

Wah, bangsat bener. Bisa-bisanya gue kalah sama cewek. Vino berusaha menahan diri untuk tidak menendang tong sampah yang berada tak jauh dari jangkauannya.

Sora & The Problem Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang