6ㅡ Heartbeat

28 4 0
                                    

happy reading

Pagi harinya, Quin bangun dan membuka jendela kamar Jack yang Ia tempati sekarang.

Tunggu, kamar Jack? Bukan kah seharusnya mereka menempati kamar Jarel seperti yang disebutkan oleh Hans?

FLASHBACK ON

"Tidak! aku suka disini!"

Quin mengehela nafas dan berbisik kepada Evelyn
"Tolong jangan membuat ku malu, Lyn"

Evelyn tetap diam dan tidak mau berbagi kasur dengan yang lainnya

Jarel tertawa canggung
"Eum, bagaimana jika kalian tidur di kamar yang lain? biar aku yang mengurus Evelyn"

"Baiklah, silahkan beri tau kami harus ke kamar siapa"

Jarel berpikir sambil memegang dagunya
"Quin di kamar Jack, Nala di kamar Stevan dan Ellyna di kamar Javier"

Nala membolalakan matanya
"Aku tidur di kamar vampir aneh itu? tidak terima kasih lebih baik aku tidur di luar dari pada harus tidur di kamar si penghisap darah aneh itu"

Quin menyenggol lengan Nala
"Jika kau menolak dan memilih tidur di luar, pasukan Vincent akan menangkap mu. Terima saja semenatara waktu"

Nala memutar bola matanya
"Baiklah, Quin. Ini hanya karena kemauan mu. Atau tidak aku akan munt-"

El segera menutup mulut Nala
"Terima kasih Arel, silahkan tuntun kami ke kamar mereka"

Saat Quin memasuki kamar Jack, Ia terkejut dan muka nya merah padam melihat bahwa Jack tidak mengenakan pakaian.

Quin segera memutar badan nya menghadap pintu, Ia menetralkan detak jantung nya dan mencoba berbalik menghadap Jack.

Saat berbalik ternyata Jack sudah berada di hadapan Quin, demi apapun ini adalah hari tersial Quin.

"H-hai Jack"

"Apa yang kau lakukan disini, bukankah seharusnya kau di kamar Jarel?"

"Ya ada kendala sedikit, Evelyn tidak mau berbagi tempat tidur. Padahal dia tidak akan tidur"

Quin terkekeh canggung, sedangkan dalam hati nya Ia sangat rusuh dan bingung, ini pertama kalinya Ia satu ruangan dengan laki laki asing dan rasanya sangat canggung.

"Ah kau boleh memakai kamarku, pakailah sesuka hatimu anggap saja kamar mu sendiri"

FLASHBACK OFF

Dan memang, Quin memakai kamar Jack seperti kamar nya sendiri. Haha

"Kau sudah bangun?"

Suara Jack membuat perhatian Quin mengarah padanya, Quin mengangguk.

"Silahkan turun ke bawah, kami sedang sarapan"

"Baiklah"

Quin dan Jack turun, dan mereka duduk di meja makan.

Tak lama kemudian Evelyn dan Ellyna juga turun, mereka lengkap. Sebentar seperti nya ada yang kurang.

"Dimana Nala?" Tanya Evelyn.

"Dia makan di kamarku, dia bilang dia tidak mau berbaur dengan vampir dan mencium bau darah manusia, itu Menjijikan" Stevan mengulang perkataan Nala saat Stevan mengajak Nala ke meja makan untuk sarapan.

"Sampai kapan dia akan menerima semuanya? aku tidak paham kenapa dia sangat membenci vampir" El menunduk sedih, Ia merasa sangat tidak dekat dengan Nala. Ia merasa Nala sangat membencinya, padahal itu bukanlah kenyataan.

Evelyn menepuk pundak El pelan
"Sudahlah jangan dipikirkan, mari kita sarapan. Sudah lama aku tidak meminum darah manusia"

Jack menatap daging mentah yang disantap oleh Quin
"Apa itu enak?"

Quin mengangguk
"Kau mau mencoba?"

Jack tersenyum tipis dan menggeleng
"Aku tidak memakan daging"

Quin tersadar dan menunduk malu, bisa bisanya Ia lupa bahwa Jack adalah vampir.

"Eum, Quin?"

Merasa namanya di panggil, Quin melihat ke arah Jack.

"Kau kan half vampire werewolf, kau tidak meminum darah?"

"Tidak, ras werewolf mendominasi diriku, jadi aku lebih menyukai daging. Aku pernah mencoba meminum darah sedikit rasanya asin" Jawab nya

"Lalu, bagaimana dengan Evelyn?"

Quin ingin menjawab tetapi dipotong oleh Evelyn
"Itu karena ras vampir mendominasi ku, aku menyukai darah dan aku tidak menyukai daging. Aku pernah mencoba memakan daging yang diburu oleh Quin, rasanya tidak enak, daging nya tersangkut di taringku"

Mendengar cerita itu semuanya tertawa, kecuali Stevan. Pandangan nya selalu ke atas ke pintu kamar nya

Evelyn menyadari tindakan Stevan dan membaca pikirannya.

"Andai ada Nala disini"

Evelyn terkekeh pelan
"Seperti nya seseorang merindukan Nala, hm?"

Merasa di perhatikan, Stevan menurunkan pandangannya dan melihat ke arah mereka ber sepuluh.

"Tidak, jangan sok tau" Stevan memalingkan mukanya.

"Kau tidak bisa menghindari nya, aku bisa membaca pikiran mu"

Stevan berdecih lalu berdiri meninggalkan meja makan.

"Nala benar, dia sangat aneh" El bergumam

"Sudahlah, ayo lanjut sarapan" Ujar Hans, mereka sarapan sambil bercerita. sangat menyenangkan sama seperti perkataan Sam tadi malam.

Ketukan pintu membuat pandangan Nala beralih ke arah nya, Stevan membuka pintu itu.

"Kau sudah selesai?"

Nala mengalihkan pandangan nya, apa yang vampir aneh itu lakukan disini. Membuat mood nya hancur saja.

Stevan berjalan mendekati Nala, dia mengambil sapu tangan yang ada di sakunya dan dilapkan di pipi Nala yang masih ada sisa darah daging hewan.

Nala yang mendapatkan tindakan seperti itu, sangat terkejut. vampir aneh ini sangat berani, apa dia tidak tau bahwa tindakan seperti ini membuat Nala sangat jengkel padanya? atau sebaliknya?

Nala segera menepis tangan Stevan, dan memalingkan mukanya.

"Maaf, aku tidak suka jika ada orang yang makan masih ada sisanya"

Nala mendesis
"Keluar, aku tidak tahan dengan bau badanmu yang menjijikan itu"

Merasa diusir, Stevan memutuskan keluar dari ruangan itu, Nala sangat aneh. Ia mengusir orang yang punya kamarnya?

"Demi apapun, aku sudah tidak tahan ada disini. Dan tindakan seperti apa tadi? sadarkah Ia kalau itu membuat hatiku berdetak kencang?"

TBC.

THE APHRODITE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang