Jangan lupa tinggalkan jejak review dan bintangnya jika suka cerita ini, kakak~🤩
.
Naruto milik © Masashi Kishimoto
03/11/23.
.
.
Brak!
Suara berisik terdengar dari dalam ruangan Hokage.
Dimeja kerjanya, Kakashi nampak duduk sambil menggaruk-garuk pelan pipinya yang tidak gatal. Ditatap sebegitu sengitnya oleh mantan hokage kelima yang saat ini menyimpan telapak tangannya diatas permukaan meja kerjanya itu membuat Kakashi agak bergidik ngeri.
Masih untung meja kerjanya tidak belah setelah digebrak oleh salah satu dari tiga sannin legendaris tersebut. Kalau tidak, biaya pengeluaran bulan ini akan semakin membengkak. Bisa ia bayangkan dalam kepalanya seberapa panjang ceramah yang akan ia terima dari Shizune jika sampai meja kerjanya hancur. Belum lagi delikan Shikamaru yang cukup menyebalkan. Cukup pintu kantornya saja yang hancur, jangan sampai mejanya juga menyusul.
"Kau harus segera mengirim tim penyelamat." Itu adalah permintaan yang diminta oleh Tsunade pada Kakashi sejak beberapa saat yang lalu.
Kakashi tahu Tsunade sangat khawatir dengan murid kesayangannya. Begitupun dengan Kakashi. Bukan hanya Tsunade yang menganggap gadis musim semi itu sebagai anaknya, tetapi ia juga. Bahkan ia sudah mengikuti pertumbuhan dan perkembangan Sakura sejak lulus dari akademi, yang mana membuat Kakashi merasa telah membesarkan seorang anak gadis.
Jangankan pertumbuhannya, perjalanan kisah cintanya pun Kakashi mengikuti setiap alurnya. Mungkin bila bisa dinominasikan, ia akan memenangkan perhargaan sebagai mengamat kisah cinta anak muridnya.
"Aku mengerti akan hal itu, Tsunade-sama." Kakashi memejamkan matanya sejenak, menghadapi Tsunade cukup membuatnya lelah. "Tapi tim yang tersisa sedang sibuk membantu warga merevitalisasi desa. Sedangkan Naruto dan yang lainnya sedang dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk melakukan misi penyelamatan."
Kakashi menghela nafasnya pelan. "Selain itu, kita tidak bisa mengambil tindakan gegabah. Informasi yang kita miliki tentang sosok tersebut masihlah terlalu minim. Risiko nya akan sangat besar jika sampai kita mengambil langkah yang salah." Bagaimanapun, Kakashi mempertimbangkan sosok yang mampu membuat Naruto yang dielu-elukan sebagai pahlawan sekalipun tumbang.
Tsunade mengepalkan tangannya erat. "Lalu kau akan membiarkan orang itu membawa Sakura begitu saja? Dia bukan hanya muridmu saja Kakashi, dia juga warga desa konoha yang harus segera diselamatkan!" Teriak Tsunade geram.
Ini sungguh situasi yang sulit bagi Kakashi. "Aku mengerti, Tsunade-sama. Tapi..."
Brak!
Tsunade kembali menggebrak meja, "Kau terus bilang mengerti, tapi tidak sekalipun mengambil keputusan."
"Aku pasti akan mengirimnya, Tsunade-sama. Tapi setelah Anbu yang telah kukirim membawa informasi mengenai pria yang membawa Sakura. Terlalu berisiko untuk mengirim para Jounin pergi dari desa disaat kondisi desa masih belum stabil dan—"
"Itu terlalu lama, Kakashi."
Suara tersebut datang bersamaan dengan pintu ruangan Hokage yang dibuka dari luar. Baik Tsunade maupun Kakashi, keduanya sama-sama menoleh pada seseorang yang masuk tanpa izin dengan wajah datarnya.
"Aku akan pergi mencari Sakura dan membawanya kembali."
Kakashi termangu selama beberapa saat, sebelum akhirnya tersadar dan mengerutkan dahinya tipis. "Sasuke..."
KAMU SEDANG MEMBACA
She's not Her
Fiksi PenggemarSetelah penyerangan Otsutsuki Toneri berakhir, rombongan Naruto diserang oleh seorang pria bermata Sharingan dalam perjalanan pulang. Sasuke yang saat itu masih berada didesa, dikirim oleh Kakashi untuk membantu rombongan Naruto. Namun, kenyataan me...