Chapter 10 : Minggu

48 4 1
                                    

"Yuuji, kau akan kemana?" Pria jabrik dengan rambut hitam itu, menanyakan keadaan Yuuji yang sudah rapi. Ini hari minggu, setahu Megumi, Yuuji akan menghabiskan waktunya di apartemen.

"Aku harus pergi," kata Yuuji. Dia sebenarnya memang ada janji dengan seseorang di hari minggu, bahkan sebelum Megumi mengatakan untuk datang ke apatermennnya.

"Ck, kau itu lupa atau bagaimana? Aku ingin menghabiskan waktu bersamamu hari ini."

"Tidak bisa Fushiguro, aku harus pergi."

Terdengar helaan napas kasar dari pria dengan setelan casual itu, dia langsung menghimpit tubuh Yuuji di pintu apartemen,"Kau ingin aku memperkosamu di sini!" bisik Megumi dengan suara berat syarat ancaman.

Namun, sayangnya Yuuji langsung mengeluarkan sebilah pisau kecil yang selalu dia bawa kemana saja, dan berbisik mengancam balik Megumi. "Aku akan membuat kau masuk penjara, Fushiguro," tepat pisau itu menghunus di lehernya. Dia tidak segan dalam menghabisi dirinya, bila di tanya apa dia memiliki keinginan hidup, jawabanya adalah tidak, hidupnya sudah hancur sejak pengusiran dari ayahnya, di tinggalkan ibunya dan sekarang terperangkap oleh seorang Yakuza dengan kematian keluarga Fushiguro yang mati mengenasakan, karenanya.

"Yuuji, kau tidak usah bermain-main dengan pisau kecil itu. Aku tidak mau kau terluka, sayang."

"Kalau begitu menjauhlah dari aku," ujar Yuuji setenang mungkin.

"Baiklah," Megumi menjauh dengan kedua tangan terangkat, dan memberikan Yuuji ruang. "Aku akan mengantarmu, tapi sebelum itu kita sarapan dulu di restoran."

Yuuji memilih mengangguk, daripada memperburuk keadaan dengan kata menolak si pria Yakuza ini. Dan mereka memutuskan pergi ke sebuah restoran yang mengadakan open kitchen.

⋇⋆✦⋆⋇ 

Bersiap dengan pakaian terbaiknya, Sukuna menatap dirinya menggunakan pakaian kasual, untuk menghadiri acara open kitchen milik Uraume di Hari minggu pagi ini.

"Sukuna, sudah siap nak."

"Sudah Ma," kata Sukuna menoleh ke belakang melihat mamanya sudah siap dengan long dress lengan panjang biru tua, dan sudah menunggunya di ambang pintu.

Senyum Mama Sukuna mengembang, kala putranya melangkah menghampirinya, "Ayo kita berangkat."

Sukuna mengangguk dan menggamit tangan Mamanya, lalu menuntun wanita yang sangat dia hormati itu menuju mobil sedan yang akan mengantarkan mereka ke restoran milik Uraume.

"Mama, setelah kita makan, aku harus pergi ke perpustakaan Choso dan Yuki. Aku baru ingat, belum meluangkan waktu untuk menemui mereka, sejak pulang dari Eropa."

"Tentu saja, nak. Nanti minta tolong pada orang di rumah untuk mengantarkan mobilmu ke restoran."

"Iya Mah."

Tepat selesai percakapan itu, mobil sedan memasuki halaman parkir restoran Uraume yang terlihat luas, dan di penuhi beberapa pengunjung. Restoran yang bergaya tradisional Jepang  dengan sentuhan moderen adalah pandangan pertama saat Sukuna dan mamanya masuk ke restoran dengan nama Ume.

"Nii-sama ... Mama," panggil Uraume yang sudah memakai baju chef jaket dengan rambut terikat rapi lengkap dengan topi di kepalanya.

Senyum mereka merekah dan Uraume langsung mengantarkan Mama dan kakaknya ke meja yang sudah di siapkan untuk mereka. Lalu, adik perempuan Sukuna itu berpamitan menuju dapurnya yang terlihat  jelas di mata mereka. Setelah mereka duduk, Sukuna memperhatikan sekeliling restoran dan dia menemukkan sesuatu yang menarik.

I can't help falling in love with you (FemYuuji)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang