WHAT ABOUT NOW? 03

245 15 9
                                        


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



    Waktu sudah menunjukan pukul setengah 8 malam. Aku masih tidak kunjung menerima pesan dari Juan. Aku akan menunggu sampai jam 8 untuk mengirimi pesan, karena mungkin ada sesuatu yang harus dia lakukan.

Sialnya, pesan singkat yang aku kirimkan tidak kunjung terkirim. Aku bahkan menyusul pesan itu dengan mengetikan "Lama banget!", dan jelas terlihat bahwa waktu sudah menunjukkan pukul 20.50.

Oh betapa hal ini sangat menjengkelkan. Aku lapar! Sangat lapar!

Aku bahkan baru saja ingin mengirim pesan ke Gidi untuk menjemputku sebelum akhirnya Juan mengirimiku pesan bahwa dia sudah dalam perjalanan menuju ke rumahku.

Waktu sudah menunjukan pukul 21.36. Dan dia baru saja sampai.

Mencoba untuk menenangkan diriku agar tidak memperlihatkan rasa kesalku, tersenyum di depan kaca. Aku tidak ingin terkesan seperti seorang perempuan yang sangat menanti moment ini. Aku akan berusaha memberikan reaksi yang biasa-biasa saja agar dia berpikir bahwa tidak mudah menyakiti seorang Deena.

Dengan hati yang mulai tenang, aku melangkah ke arah pintu masuk rumah untuk membuka pintu. Sejujurnya aku benci outfitku malam ini karena aku terlihat seperti manusia biasa. Tapi apa daya, mungkin beginilah gaya dari tipe cewek Juan.

Kleeek...

"Hai..." Sapaku dengan suara yang tenang. Aku bahkn melemparkan senyumanku ketika melihatnya sudah berdiri di depan mataku.

"H-hai..." ucap Juan dengan terbata ketika melihatku. Aku yakin dia merasa terpesona melihat gayaku malam ini.

    Aku pun tersenyum semakin lebar.

"K-kita mau kemana kak Deen?"

"Huhh?" ucapku tidak percaya mendengar pertanyaan Juan.

"Lu udah cakep banget begini, kita mau kemana?"

Oh betapa ekspresi wajahku dalam sekejap berubah.

Sungguh, kali ini aku tidak bisa mengontrol ekspresi wajah jengkelku.

Arrrrghhhh ingin rasanya aku meneriakinya.

Di dalam kepalaku aku sudah membunuhnya 3 kali.

"Bukannya kita mau keluar?" ucapku sangat jengkel.

"Gue mikirnya kita santai-santai aja disini, karena kan kemaren gue udah kasih tau kalo gue berasa ga enak badan."

Aku menghembuskan nafas dengan jengkel.

"Yaudah kalo gitu lu masuk, trus gue cari makan! Lapar banget!" Aku dengan cepat melangkah melewatinya.

"Eh kak Deen tunggu.. Tunggu... Sini bareng. Gue temenin cari tempat makan." Juan dengan langsung memegang kedua bahuku dan mengarahkanku untuk masuk ke dalam mobilnya.

TANGLED STRINGS   ||  BTS FANFICTION (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang