TANGLED STRINGS || BTS FANFICTION (END)

HIS TRUE FEELING

Pinkish~ Jangan lupa vote dan komentarnya ya~

Yang mau join Telegram mypinkish zone bisa langsung ke https://t.me/mypinkishzone 

*

*

*

    Seperti biasa, ketika kita sampai di tempat makan, Sean selalu memesan makanan yang sama persis dengan pesananku. Bedanya, kali ini aku merasa tidak bebas mengeluarkan kata karena aku masih terlalu shock dengan ucapan Sean tadi.

"Di dalam pikiran saya, saya sudah menelanjangimu 3 kali." jujur, kalimatnya itu mampu membuatku bergairah. Entah bagaimana menjelaskannya, terkejut, tetapi bergairah.

Atau memang dasar akunya saja yang terlalu berlebihan menanggapi hal-hal seperti itu.

Malam ini aku memesan Nasi goreng seafood dan air mineral. Entah mengapa aku menginginkan nasi goreng seafood disaat aku tidak terlalu menyukai seafood. Mungkin pengaruh aku hamil. Aaah semua hal baru yang tidak bisa dijelaskan yang terjadi padaku selalu aku salahkan pada kehamilanku.

"Buka mulutmu." ucap Sean yang tiba-tiba sudah menyendokkan satu sendok nasi goreng dan bersiap-siap untuk memasukkan sendok itu ke dalam mulutku.

Aku melotot terkejut. Masih bertanya-tanya di dalam hati apakah dia benar-benar sedang ingin menyuapiku?

"Ini hal-hal yang dilakukan sepasang kekasih, bukan?" ucap Sean yang langsung membuatku membuka mulutku untuk menyambut satu sendokan nasi goreng dari sendoknya.

Tanpa menjawab karena mulutku sekarang sudah penuh, aku menganggukkan kepalaku sembari mengunyah makanan yang disuapi Sean itu.

Aku masih menutup mulutku mengunyah, sedangkan Sean menarik kedua sudut bibirnya untuk tersenyum melihatku.

"Kenapa kau tersenyum?" tanyaku sedikit jengkel dan malu.

"Saya rasa saya akan terbiasa dengan hal-hal seperti ini." jawabnya masih dengan satu senyuman di wajahnya.

Sial.

Aku kembali terjerat dengan senyuman itu.

***

 Setelah selesai makan malam, Sean langsung mengantarku pulang.

Ada sekitar 12 menit bagi kita berdua untuk bisa sampai ke rumahku.

"Terima kasih untuk makan malamnya." ucapku kepada Sean.

"Tidak masalah. Ayo, saya antarkan masuk."

"Tidak perlu. Aku bisa masuk sendiri." ucapku yang langsung menolak. Terlebih aku tau ibu dan ayahku sedang berada di rumah.

"Saya belum bertemu dengan ibumu."

"Huh? Ada apa dengan ibuku?" tanyaku bingung.

"Ibumu tau saya pergi bersamamu ke Singapura, tetapi kemarin saya tidak sempat bertemu dengan beliau."

Aku masih terdiam tidak mengerti. Memangnya jika bertemu dengan ibuku, apa yang akan dibicarakannya? Bahwa aku sudah kembali dengan selamat? Toh ibuku sudah melihatku.