Untuk Take My Love sudah ada di google playbook dan karyakarsa. Pdf bisa chat langsung ke nomorku di 081917797353.
Happy reading
❤❤❤❤
Gabriel tengah merapikan penampilannya ketika manik hazel menatap surat yang beberapa hari lalu dikirimkan Angela padanya. Wanita itu memberitahunya jika dia tengah sakit flu dan meminta Gabriel untuk tidak menjenguknya agar ia tidak tertular.
Gabriel tidak mengerti kenapa Angela harus memberitahunya hal tidak penting itu. Memangnya siapa yang ingin menjenguk wanita itu? Kalaupun ada itu bukan dirinya. Ia tidak akan membuang-buang waktu hanya untuk menjenguk seorang wanita sakit yang tidak memiliki hubungan apa pun dengannya.
Gabriel tidak menampik jika Angela adalah wanita tercantik yang pernah ditemuinya. Wanita itu tidak hanya cantik, tapi juga sangat pandai memuaskannya di atas ranjang. Meskipun tidak memiliki pengalaman sama sekali, tapi Angela membuat Gabriel ingin terus menyentuh wanita itu. Semakin ia menyentuh Angela, semakin wanita itu membuatnya candu.
Hanya saja cantik dan kepuasan yang didapatnya dari Angela tidak cukup bagi Gabriel untuk membuatnya berhenti berpetualang. Ia membutuhkan wanita yang bisa membuatnya jatuh cinta dan wanita itu jelas bukan Angela.
Angela tidak membuat jantungnya berdebar seperti yang selama ini didengarnya dari saudara-saudara prianya yang sudah menikah. Angela juga tidak membuatnya berhenti melihat wanita lain ketika wanita itu tidak berada di sampingnya.
Ketertarikan yang sebelumnya dirasakannya pada Angela, jantungnya yang berdebar saat melihat Angela pertama kali, Gabriel pikir tidak lebih dari ketertarikan fisik yang dirasakannya terhadap wanita itu. Setelah mendapatkan apa yang diinginkannya, Gabriel tidak merasakan apa pun lagi. Bahkan saat mengetahui Angela sakit, ia tidak tertarik untuk menjenguk wanita itu. Masih banyak wanita yang bisa menemaninya. Lagipula ia tidak suka berhubungan dengan wanita yang sama untuk kedua kalinya. Ia tidak ingin para wanita itu besar kepala hanya karena kebersamaan mereka.
Puas dengan penampilannya, Gabriel bergegas ke pesta di kediaman Lady Carol. Seperti biasanya ia berkumpul dengan para sepupunya sebentar lalu memilih menikmati pesta sendirian, melihat-lihat wanita yang bisa menarik perhatiannya untuk menemaninya malam ini.
Tidak sulit bagi Gabriel untuk mendapatkan wanita. Seorang wanita berambut pirang yang sejak tadi menatapnya penuh minat menarik perhatiannya. Melihat bagaimana wanita itu menatapnya, Gabriel tahu jika wanita itu sudah sangat berpengalaman. Ia membutuhkan wanita yang berpengalaman malam ini, seks kilat sepertinya lebih dari cukup untuk memuaskannya.
Gabriel mengangkat gelas anggurnya ke udara saat wanita itu tersenyum sensual padanya. Wanita itu memberi kode agar Gabriel mengikutinya. Hal itu tentu saja tidak disia-siakan Gabriel. Ia mengikuti wanita itu dengan santai menuju halaman belakang. Sengaja memberi jarak diantara mereka agar tidak ada yang menyadari apa yang sedang terjadi.
Gabriel tersenyum melihat wanita itu kini menghilang di balik pohon besar di sudut taman yang cukup gelap. Dan senyuman di wajah Gabriel semakin lebar saat ia menemukan wanita itu bahkan sudah membuka kancing gaun bagian atasnya, memperlihatkan kedua payudaranya yang besar dan menggoda.
Inilah yang Gabriel suka dari wanita yang sudah berpengalaman. Ia tidak perlu lelah-lelah mengajarkan mereka apa yang harus mereka lakukan karena mereka sudah tahu bagaimana cara mendapat kepuasan dan memberi kepuasan untuk pasangannya.
Tidak ingin menyia-nyiakan waktu dengan menanyakan nama dan sebagainya, Gabriel langsung meraup wajah wanita cantik itu, menciumnya dengan cepat dan keras. Tidak ada ciuman lembut, yang ada hanyalah ciuman penuh gairah yang bertujuan untuk saling memuaskan.