Take My Love sudah ada di google playbook dan karyakarsa. Pdf bisa chat langsung ke nomorku di 081917797353.
Happy reading
❤❤❤❤
"Sebenarnya siapa sih wanita itu? Mengganggu saja," wanita yang berada di depan Gabriel menggerutu sambil menatap kearah Angela yang berlari pergi dengan tatapan tidak suka.
"Aku tidak menyangka kau berhubungan dengan wanita seperti itu, My Lord. Sepertinya wanita itu tidak berpengalaman sama sekali. Tapi lupakan saja," katanya lagi. Wanita itu lalu menatap Gabriel, melingkarkan kedua lengannya di leher Gabriel. "Bagaimana kalau kita lanjutkan apa yang sebelumnya kita lakukan tadi, My Lord? Aku menginginkanmu, benar-benar menginginkanmu."
Sayangnya Gabriel sudah tidak bernafsu lagi. Wanita itu tidak lagi membuatnya tertarik.
"Sayangnya aku sudah tidak menginginkanmu lagi," Gabriel melepaskan kedua tangan wanita itu di lehernya dan melangkah mundur. "Selamat malam, My Lady."
Gabriel langsung melangkah pergi. Ia tidak peduli pada panggilan dan teriakan wanita itu. Tatapannya hanya terfokus pada sosok Angela yang masih bisa dilihatnya. Wanita itu tidak kembali ke dalam aula pesta melainkan ke tempat dimana kereta-kereta kuda berada.
Dengan langkah lebar, Gabriel mengejar Angela dan berhasil mencekal lengan Angela sebelum wanita itu menghilang dari pandangannya.
Angela tersentak kaget. Ia menoleh dan kembali dibuat terkejut ketika melihat Gabriel-lah yang mencekal tangannya.
"Lepaskan!!" Angela meronta, tapi Gabriel jelas jauh lebih kuat darinya. "Apalagi yang kau inginkan? Lepaskan aku!!"
"Aku hanya ingin memastikan kau sadar dimana posisimu, My Lady."
Gerakan Angela terhenti. Ia menatap Gabriel penuh kebencian sambil bercucuran air mata. "Saya sudah sangat sadar dimana posisi saya, My Lord. Anda tidak perlu mengejar saya hanya untuk kembali mengingatkan saya tentang hal itu. Sekarang lepaskan saya."
Angela menarik tangannya. Kali ini ia berhasil karena Gabriel tidak lagi menahannya.
"Baguslah kalau begitu. Aku harap kedepannya kau tidak bersikap seperti ini lagi. Kau tahu, sikapmu sangat menggangguku."
Angela mengangguk. "Saya pastikan tidak akan lagi, My Lord. Bahkan saya juga akan menganggap bahwa kita tidak pernah saling mengenal sebelumnya. Jadi anda tidak perlu mengkhawatirkan apa pun lagi."
Angela menghapus air matanya. Ia menatap Gabriel datar. "Permisi."
Setelahnya Angela berbalik dan tidak menoleh lagi pada Gabriel karena Angela tahu Gabriel tidak akan pernah mengejarnya dan meminta untuk tidak pergi. Ia tidak seistimewa itu bagi Gabriel.
Seharusnya sejak awal Angela peduli dengan desas-desus tentang Gabriel. Seharusnya sejak awal Angela tidak besar kepala saat didekati Gabriel. Seharusnya sejak awal Angela sadar bahwa pria seperti Gabriel tidak akan mungkin serius tertarik padanya. Ia memang cantik, tidak ada yang meragukan kecantikannya, tapi Gabriel tentu sudah sering bertemu dengan wanita cantik yang pasti jauh lebih cantik dari dirinya.
Tapi hatinya terlalu lemah. Ia terlalu bodoh karena begitu cepat terpikat pada pesona dan rayuan Gabriel. Mulut manis Gabriel membuatnya melayang. Perhatian Gabriel membuatnya besar kepala, membutakan akal sehatnya sehingga ia tidak menutup kedua mata dan telinga dan hanya mendengarkan apa yang Bariel katakan.