"Merpati mengantarkan isi hati pada dunia, dan mata mengantarkan isi hati bagi manusia"
________________
11 MARET 1621
Harbert, Sedern, dan Joseph sudah selesai dengan urusan mereka di markas dan saatnya mereka pulang. Mereka pulang dengan kuda yang sama, namun kali ini mereka sambil menuntun kuda dengan tali bukan menunggangi kuda.
"Harbert sebaiknya kau melepaskan gadis itu sesegera mungkin" celetuk Joseph yang di balas tatapan datar oleh Harbert, "karena Merv Meijer akan segera sampai di Batavia" mendengar itu Harbert seketika terdiam sejenak.
Ekspresi nya tidak membohongi kalau dirinya sebenarnya takut, bibinya itu walau sangat sering tersenyum tapi senyum miliknya adalah senyum maut. Harbert masih terdiam dan mengalihkan pandangannya menatap matahari terbenam, Sedern bilang mereka akan mengurus monopoli perdagangan VOC ke pada kerajaan-kerajaan di Hindia Belanda ini.
"Maksud mu kita akan melakukan adu domba dan kerja paksa?"
"ya benar, kita akan kerja paksa rakyat-rakyat miskin itu dengan kerja terus menerus tanpa henti" balas Sedern membuat Joseph tertawa lebar dan Harbert menganggap itu sudah biasa di antara persahabatan mereka bertiga.
Matahari sudah hampir tidak terlihat, mereka bertiga sebentar lagi sudah ingin sampai kediaman. Saat sedang berjalan, ketiga sahabat itu melihat sebuah kereta kuda cantik yang menurunkan seorang wanita,'Bibi?' batin Harbert melihat sekilas wajah wanita itu. Harbert langsung melangkah lebih dulu menuju gerbang tempat kereta kuda itu berada, dan benar saja bibinya datang dengan wajah yang sedikit arogan menatap para pelayan yang berasal dari pribumi.
"Mana putra ku?" Tanya sang bibi 'Catharina Danique Van Meijer'. Catharina sangat berkuasa, bahkan kekuasaan Catharina terhadap kementerian Belanda begitu besar. Nicolas tidak memiliki hak atas istrinya di karena kan mungkin dirinya tidak akan menguasai pemerintahan kalau tidak ada Catharina. Pengaruh nya sangat besar di Amsterdam, beberapa bangsawan juga di sertakan ikut termasuk Rossanet.
Harbert memunculkan diri dan memberi salam hormat kepada sang Bibi. Rossanet tersenyum tipis melihat Harbert begitu pula dengan Catharina, "Sepertinya hari mu menyenangkan? Mari kita berbincang di dalam" secara tiba-tiba Rossanet berjalan dan menggandeng tangan Harbert membuat Catharina terkekeh geli.
"Sepertinya De Jongedame,sangat merindukan mu putra ku" Harbert sungguh jijik ketika keadaan seperti ini, sungguh senyum Rossanet di matanya sangat menjijikan.
Joseph juga Sedern pun mengikuti dari belakang. Joseph juga tersenyum melihat Noni-noni yang sangat cantik dan anggun jalan melewati mereka mengikuti Catharina, "Mereka cantik bukan? Apa lagi De Jongedeme Alley" Ungkap Sedern memperhatikan Noni Alley yang memegang setangkai bunga cantik di tangannya.
Mendengar itu Joseph terkekeh, saat melihat banyak bunga yang mati Joseph teringat gadis yang Harbert kurung di penjara. Segera Joseph berjalan menarik Sedern ke pintu menuju penjara bawah tanah, "Hei! Joseph kau kenapa menarik ku?!" Sergah Sedern yang menghempas tangan Joseph dengan kencang. Joseph bukannya melepaskan malah semakin menarik Sedern dengan bajunya menuju ruang bawah tanah.
"Kau ini kenapa?! Menarik ku ke penjara bawah tan- hmpm" Joseph membekap mulut Sedern dengan tangannya lalu mengisyaratkan Sedern untuk diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓]Oud verhaal [Lee Heeseung]
Teen FictionBelanda yang ingin menguasai tanah air demi memiliki kekayaan alam berlimpah, memutuskan menjajah dan mengambil paksa semua rempah-rempah di Hindia Belanda. Pada suatu hari markas besar VOC di pindahkan ke Jaykarta, Dan letnan jenderal di putus kan...