HART

41 5 1
                                    

-Chapter pemisah permulaan dan kejadian-

“benci mendapatkan kilas balik dari hal-hal yang tidak ingin di ingat.”

________________

20 MARET 1621

pagi dengan kicauan burung menyambut pagi pemuda elok, Harbert sudah siap menuju kediaman nya dan sekarang dirinya berada di kereta kuda. Rossanet yang ada di depannya fokus menatap ke luar jendela dengan mata yang memancarkan kebahagiaan, sedangkan Harbert? Mau bagaimana lagi wajahnya kembali dingin dan datar tidak ingin membuka percakapan.

Harbert melihat seseorang yang dirinya kenali, ya! Benar itu adalah Rebecca. Harbert sumringah melihat Rebecca, bagaiman pun Rebecca adalah ibu kedua nya di dunia.

“wah! Ada Rebecca? Dan anak nya sangat tampan, iya kan Jonge Meester?” seru Rossanet membuka percakapan.

Harbert tidak menjawab apapun, rasa nya kalau bicara dengan Rossanet hanya membuang kata-kata yang sia-sia. Rossanet merasakan dirinya tidak di anggap hanya diam dan merasa canggung satu sama lain, sungguh dirinya tahu Harbert sama sekali tidak menyukainya. Rossanet hanya mencoba membuat Harbert merasa nyaman dengan nya, ingin membuat Harbert luluh. Tapi kenyataannya tidak ada satu pun wanita yang membuatnya luluh.

Mereka berdua pun sampai di kediaman, ada taman bunga di dalam kediaman itu. Bunga nya sangat wangi membuat Harbert teringat seseorang, seseorang yang pertama kalinya memberikan senyuman walau tidak ada yang menyaksikan nya.

Ada banyak Bunga lily dan Bunga Mawar Putih kesukaan nya. Harbert keluar kereta kuda dan membantu Rossanet keluar, bagaimana pun itu etika seorang bangsawan. Harbert berjalan lebih dulu dan Rossanet menggandeng lengannya, tampak Harbert tidak peduli sama sekali dengan hal itu.

“Silahkan Jonge Meester dan Jongedeme, masuk ke dalam” ucap pelayan yang menyambut mereka berdua.

Harbert memasuki kediaman mewah tersebut dengan raut tidak enak, raut nya kali ini sangat tidak enak membuat para pelayan menunduk takut.

“Rossanet, pergilah ke kamar mu aku ingin ke ruang kerja ku” ujar Harbert dan Rossanet pun menyetujui nya lalu pergi di kawal oleh beberapa pelayan di belakang nya.

Harbert memasuki ruang kerja baru nya, mungkin ruang kerjanya ini seperti perpustakaan karena sangat besar dan banyak rak-rak buku tua di dekatnya. Nuansa seperti sunyi ini lah yang Harbert butuhkan, tenang dan membuat pikirannya sedikit rileks dengan pekerjaan yang bagai gunung.

Ketika Harbert terduduk di kursi kerjanya dan memejamkan matanya sejenak, pikirannya terarah pada gadis yang dirinya temui di sungai kemarin. Tanpa sadar Harbert tersenyum mengingat gadis itu, wajahnya yang sangat polos membuat Harbert gemas. Harbert membuka mata dan menatap jendela yang sedikit jauh dengan meja kerjanya, “pft-, gadis itu mengingat kan ku pada Alley.. ” ucap Harbert yang terkekeh.

“Gadis itu... Akan baik-baik saja mungkin?..” seketika pikiran Harbert menerawang keadaan gadis yang dirinya temui di sungai.

*****
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*

HALOO!!!
AKU SUDAH BILANG YA BAHWA AKAN ADA CHAPTER PEMISAH DAN INI AFALAH CHAPTER PEMISAH ANTARA PERMULAAN DAN KEJADIAN OKE!!

[✓]Oud verhaal [Lee Heeseung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang