Chapter 3

473 74 13
                                    

Yibo mengetuk pintu kamar tempat Wang Han menginap. Terdengar sahutan dari balik pintu menyuruhnya untuk masuk. Wang Han, seorang pria tua dengan rambut berwarna keperakan dan sebuah kacamata berlapis emas, tengah meneliti beberapa berkas di mejanya. Di sampingnya berdiri seorang pria setengah baya bernama Da Zhang Wei, sekretaris kepercayaan Wang Han. Di depan keduanya terdapat tiga buah kursi, dua di antaranya telah terisi oleh dua orang pria. Yibo mengenal mereka sebagai sepupunya. 

Wang Yu-Sheng, seorang pebisnis senior dan pemilik dari beberapa perusahaan yang bergerak di bidang periklanan, nampak terlihat duduk tenang. Bahkan sebuah senyum penuh percaya diri terlihat jelas di wajahnya. Wang Talu duduk di sebelahnya. Walau usianya tidak berbeda jauh dengan Yibo, tapi Wang Talu termasuk pribadi yang jauh lebih pendiam. Sepintas, ia memang terlihat seperti idola daripada pebisnis muda. Berbeda dengan Yibo, baik Talu dan Yu-Sheng mempunyai spirit animal yang selalu muncul di dekat mereka. 

Seekor serigala berbulu kelabu duduk di sebelah Talu sementara Yu-Sheng memiliki seekor elang yang bertengger di bahunya.  

Yibo sendiri jarang memunculkan singa putih miliknya. Selain karena dianggap berbeda dari yang lain, Yibo memilih untuk dianggap tidak memiliki spirit animal. 

Pemuda itu memilih duduk di sebelah Talu. Ia sempat melihat kalau sepupunya tersebut terlihat sedikit gelisah. Mungkin karena mereka kini menjadi kandidat bagi Kepala Keluarga Wang. 

Suara Wang Han terdengar memecah kesunyian. "Kalian semua mengerti kenapa aku panggil ke sini, 'kan?" 

Ketiganya mengangguk serempak.

"Seperti yang kalian ketahui bahwa syarat untuk menjadi kandidat bagi pemimpin Keluarga Wang adalah selain pencapaian karir dan bisnis yang mumpuni, kalian juga harus mempunyai calon pasangan yang sesuai." Wang Han menatap ke arah ketiga cucunya. "Apa kalian sudah mempunyai calon pasangan yang sesuai?"

Yu Sheng mengangguk dengan pasti. "Tenang saja, Kakek. Aku yakin Kakek sudah mendengar mengenai calon istriku. Dia juga datang malam ini. Aku akan memperkenalkan kepada Kakek nanti."

Wang Han terlihat puas dengan jawaban Yu Sheng.

"Aku juga sudah mempunyai pasangan, Kakek. Dia juga datang hari ini," Yibo berkata. 

"Kau belum memperkenalkan padaku sebelumnya, Yibo," ujar Wang Han.

"Aku memang ingin menjadikannya sebagai kejutan bagi Kakek."

"Wanita?"

Yibo terdiam sejenak sebelum menjawab, "Pria."

Wang Han mengangguk. Ia memang sudah mengerti akan preferensi Yibo. 

Pria tua itu lalu berpaling ke arah Wang Talu. "Bagaimana denganmu?"

Talu kembali menunduk. "Maaf, Kakek. Aku belum sempat menemukan pendamping yang tepat. Pikiranku hanya tertuju pada bagaimana mengembangkan perusahaan yang aku pimpin dengan pesat."

Wang Han menatap ke arah Talu dengan ekspresi wajah yang tegas. "Kau sadar kalau itu adalah salah satu persyaratan yang aku ajukan, kan, Talu? Bagaimana kau ingin aku untuk memilihmu jika salah satu syarat yang aku ajukan, tidak dapat kau penuhi?"

Bahu Talu terkulai lemas, selama ini, ia memang sudah menjadi seseorang yang paling bekerja keras di keluarganya hingga sampai sesukses ini. Namun, kali ini sepertinya, rintangan ini akan membuatnya kehilangan kesempatan sebagai pemimpin Keluarga Wang. 

Yibo sempat melirik ke arah Talu. Walau mereka memang bersaing untuk posisi yang sama, tapi Yibo bukanlah seseorang yang tidak punya hati, ia sedikit bersimpati dengan Talu. 

Yu Sheng juga ikut melirik ke arah Talu dan sebuah senyuman penuh arti ia lontarkan ke sepupunya tersebut. 

"Talu, aku dengar ada seseorang yang cukup menarik di pesta tadi. Kurasa namanya, Xiao Zhan," ujar Yu Sheng.

Mendengar nama Xiao Zhan disebut, Yibo mengepalkan tangannya, wajahnya terlihat sedikit tegang, tapi sesaat kemudian ia kembali memasang wajah tanpa ekspresi seraya berkata, "Aku baru mengetahui kalau Yu Ge memperbolehkan merebut tunangan orang lain. Kurasa tidak masalah kalau aku juga merekomendasikan calon istrimu kepada Talu Ge?"
.
Yu Sheng masih dengan senyuman terulas di wajahnya, mencondongkan diri dan menatap ke arah Yibo. 

"Jadi, Xiao Zhan itu tunanganmu? Maaf, aku tidak tahu," ujar Yu Sheng dengan wajah yang dibuat sepolos mungkin. 

Yibo tidak menanggapi perkataan Yu Sheng.  Ia kembali terdiam dan menatap ke depan. 

Wang Han berdehem dan menatap ke arah tiga orang cucunya. "Aku akan mengumumkan calon penerusku malam ini. Kalian harus ingat, siapa pun yang akan kupilih, belum berarti bahwa dia akan menjadi pemimpin Keluarga Wang, masih ada beberapa bulan percobaan sebelum dia secara resmi memimpin keluarga ini. Selama itu berjalan, para kandidat yang lain boleh mencoba mengambil alih posisinya dengan cara apa pun," jelas Wang Han. 

***
Kemeriahan pesta makan malam masih terus terasa. Suara percakapan terdengar di sela-sela dentingan gelas. 

Wang Talu baru saja memasuki kembali ruang pesta setelah ia dan kedua sepupunya menemui kakek mereka. Wajahnya tertunduk lesu. Untuk kali ini, ia merasa bahwa kerja kerasnya seolah sia-sia. Kenyataan bahwa hanya dirinya yang tidak bisa mempunyai kekasih apalagi tunangan bisa membuat ia kehilangan kesempatan terbesar dalam hidupnya. 

Bahkan Yibo pun bisa mendapatkan seseorang yang mampu menjadi pasangannya. 

Pria muda yang terlihat tidak peduli akan apa pun itu bisa berada setingkat di atasnya membuat Talu merasa kesal.

Langkahnya terhenti ketika ia melihat sosok pria muda yang tengah berdiri di pojok ruangan seraya menyantap hidangan. Talu menyaksikan bagaimana pria itu mengunyah perlahan makanannya. Ia mengernyitkan hidungnya, membuat Talu teringat akan seekor kelinci.

Bukannya tunangan Yibo kabarnya mempunyai spirit animal seekor kelinci?

Talu kembali teringat akan perkataan Wang Han sebelumnya. 

Mereka diperbolehkan  untuk membuat calon pemimpin Keluarga Wang kelak kehilangan posisinya. 

Talu sudah yakin kalau ia tidak akan mendapatkan posisi itu, jadi satu-satunya cara adalah menghilangkan pesaingnya. 

Ia lalu melangkah mendekati Xiao Zhan. 

Caught In The Lion's SnareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang