Criminal Night - [03]

1.8K 220 35
                                    



- Criminal Night -



Tendangan keras dan erangan menyakitkan terus terdengar, dan bau darah segar terus merembes ke setiap sudut ruangan. Shian Edward, pemuda ini awalnya memilih untuk abai, namun semakin dia memperhatikan suara dan bau itu semakin mengganggunya. 

"Singkirkan, aku muak melihatnya." Shian melirik tajam ke arah Liam, lalu tatapannya beralih kepada seseorang yang berada di bawah kaki Liam. 

"Tidak! Aku masih butuh pelampiasan." Liam masih tidak menuruti perintah Shian, dan terus melayangkan tendangan keras kepada yang lemah. 

"Sudah cukup, kamu bisa membuat dia mati, Liam!"

Shian meraih pergelangan tangan kanan Liam dan mendorong Liam menjauh. Sekilas di lihat, pasti semua orang akan mengira kalau Shian peduli dengan korbannya, tapi kenyataannya tidak

Shian memandang pemuda yang tersungkur berlumuran darah, senyuman tipis muncul di sudut bibir Shian, perlahan ia mengulurkan tangannya mencengkram leher orang itu dengan kuat. 

"Aku tidak suka kekerasan." Cengkeraman semakin Shian eratkan dengan lebih kuat, bahkan urat di tangannya tercetak jelas. 

"Satu lagi, menjijikan rasanya jika harus melihat makhluk ini mati di depan mataku sendiri." Lanjut Shian dengan kalimat tajam yang menusuk, lalu melepas cengkeraman dari yang berada di bawahnya. 

Tidak ada pilihan lain, Liam mengusir pemuda itu untuk pergi, tidak lupa juga melemparkan beberapa lembar uang untuk biaya kompensasi, karena akan sangat menyusahkan jika korbannya justru mati karena ulahnya. 

"Apa yang sedang kamu pikirkan?" Suara lain mulai mengintrupsi keduanya, terlihat sosok jangkung yang tengah berdiri sembari melipat kedua tangannya. 

"Kamu bertanya kepada siapa?" tanya Liam lalu berdecak kecil. 

"Shian." Pemuda jangkung itu— Rigel, menunjuk ke arah Shian yang masih berjongkok tanpa berucap apa - apa lagi. 

"Tidak apa-apa, aku hanya memikirkan bagaimana cara menyiapkan perangkap yang baik untuk menangkap seekor anjing." 

Liam dan Rigel mengernyit bingung mendengar jawaban yang keluar dari kedua belah bibir Shian. Apa yang sebenarnya yang dia ucapkan? Dan siapa anjing yang dia maksud?

Shian mulai berdiri, lalu menata kembali seragamnya dengan rapi, masih dengan senyum yang tercetak jelas di kedua sudut bibir yang terangkat.


- Criminal Night -



Tepat pada hari ini, penyamaran Kein dan Jerry akan di mulai, Kein sendiri sudah berada di depan pintu kelas, menyiapkan diri untuk menyapa calon murid - murid nya. 

Ini adalah pertama kalinya Kein berpindah profesi menjadi guru setelah menjalani kehidupan sebagai Detektif selama tiga tahun. 

Saat pintu di buka, semua menatap Kein dengan bingung karena memang tidak ada pemberitahuan apapun tentang kedatangan guru baru. 

Terkecuali satu orang yang terus tersenyum cerah saat melihat kedatangan Kein. Siapa lagi kalau bukan Shian Edward. Sejujurnya Kein sedikit terkejut melihat kehadiran Shian, tapi ia hiraukan.

Kein mengalihkan pandangannya dari Shian, dia mulai memperkenalkan dirinya.

"Halo semuanya, perkenalkan nama saya Kein Jerome, di sini saya akan menggantikan Miss Rose yang sedang cuti, saya akan menjadi guru Bahasa Inggris sekaligus Wali kelas kalian." Senyum Kein masih belum juga pudar. 

"Wah, baru kali ini aku melihat laki - laki secantik Sir. Kein." Salah satu dari siswa berujar. 

Kein hanya menanggapinya dengan senyuman, dia tidak terbawa perasaan, lagipula menurut Kein tampan dan cantik itu beda tipis, jadi dia menganggap itu sebagai pujian semata. 

"Nah, karena ini baru pertama kali kita bertemu, bagaimana kalau kita saling berkenalan saja?" 

Mendengar saran dari Kein, seluruh murid mulai memperkenalkan diri satu persatu, sesekali ada yang melempar gurauan untuk menggoda Kein, seperti ;

"Sir. Kein udah punya kekasih belum?" 

"Sir. Kein, aku ramal kita cocok jadi pasangan yang serasi." 

"Sir. Kein, umur hanyalah angka— ... "

Masih banyak lainnya, tapi tidak ada yang Kein anggap serius. Kebetulan murid terakhir yang akan memperkenalkan diri adalah Shian, karena dia duduk di bangku paling belakang. 

Kein baru menyadari kalau ekspresi wajah Shian sudah berubah drastis, dari yang awalnya cerah menjadi suram. 

"Boleh kita bicara secara pribadi?" Nada suara Shian terkesan dingin dan datar. 

Kein menanggapinya dengan kikuk, dia merasa bingung dengan tingkah Shian yang berubah tiba - tiba. "Boleh." Dengan ragu Kein menyetujui permintaan Shian.

Setelah itu keduanya berjalan keluar kelas. Mereka berdua memilih untuk sedikit menjauh dari tempat kelas berada.

"Ada apa?" tanya Kein saat melihat tatapan tajam yang di arahkan kepadanya. 

"Mereka menggoda Sir— ..."

"Memangnya kenapa? Aku tidak masalah." Belum selesai Shian berbicara, Kein lebih dulu memotong ucapannya.

Shian berdecak kesal karena Kein memotong ucapannya. "Sir, kamu suka di goda seperti itu?" Pertanyaan aneh mulai di layangkan oleh Shian. 

Kein masih belum bisa menangkap situasi di sekitarnya, dia masih bingung menanggapi pemikiran Shian yang tidak bisa di mengerti. 

"Aku tidak mengerti maksudmu, Shian."

Shian melangkahkan kakinya mendekat, mengikis jarak antara dirinya dan Kein. Wajahnya ia dekatkan pada daun telinga milik Kein, dan dengan suara berat yang memerintah, Shian mulai membisikkan sesuatu. 

"Kalau aku menggoda dengan lebih intim harusnya Sir. Kein juga tidak masalah, kan?"

- Criminal Night -

Other Cast :

Other Cast :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Liam”


“Rigel”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Rigel”










Criminal Night Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang