- Criminal Night -
"Halo, Sir. Kein."
Ujung pistol masih setia Shian arahkan kepada Kein. "Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Shian dengan nada kesan datar.
Di sisi lain tangan kanan Kein meraba bagian dalam jaketnya untuk mengambil pistol yang ia bawa. Keadaan sangat berbahaya sekarang, Shian bisa saja langsung menembaknya saat ini, jadi mungkin tidak ada jalan lain selain membuat perlawanan.
Tanpa menunggu respon Kein, Shian langsung mengarahkan pistolnya ke atas tepatnya ke arah langit - langit koridor sekolah, secara bermain - main jarinya menarik pelatuk pistol dengan ringan.
Setelah beberapa saat kemudian, tidak ada respon apapun, tidak ada suara ledakan yang memekakkan telinga hanya sisa keheningan yang tercipta.
"Ini hanya pistol mainan, tenang saja," gurau Shian, menetralkan ekspresi wajahnya seperti semula.
Kein sedikit menghela nafas lega, dia tidak jadi mengambil di saku bagian dalamnya. "Bercanda mu tidak lucu," sinis Kein.
"Maaf, omong - omong apa yang Sir lakukan di sini?"
"Apa juga yang kamu lakukan di sini?" Alih - alih menjawab, Kein justru kembali melemparkan pertanyaan kepada Shian.
Shian mengangkat kedua bahunya dengan santai. "Mengantar Rigel, katanya dia ketinggalan sesuatu di sekolah," jawab Shian.
"Kalau gitu aku juga sama, ada dokumen penting yang ketinggalan di kantor guru." Kein berusaha berujar dengan tenang.
Shian menatap ke arah dokumen yang sedang di genggam oleh Kein. "Dokumen?" Terlihat familiar menurut Shian.
"Eum, kalau gitu aku pergi dulu."
"Tunggu!"
Dahi Kein mengernyit saat Shian mengambil tindakan untuk menghentikkannya. "Aku yakin aku sudah memperingatkanmu, Sir." Sial, suasananya menjadi mencekam lagi.
"Apa maksudmu, Shian?"
"Tentang sekolah ini. Aku yakin aku sudah bilang kalau kamu tidak boleh ikut campur tentang segala hal yang ada di sekolah ini."
"Tentunnya, terlepas dari apapun identitasmu," lanjut Shian dengan peringatan yang terdengar mutlak.
"Kamu mengancam ku?"
"Ini peringatan bukan ancaman."
Kein menatap tidak percaya, kecurigaan tentang Shian semakin memperkuat instingnya. "Kamu sedang bercanda, kan?"
"Mungkin? Aku hanya memberi peringatan." Shian berujar dengan tidak yakin, sengaja ingin membuat bingung pemuda manis di depannya.
Tapi sayangnya radar bahaya langsung di tangkap oleh Kein sebaik mungkin, membuat dirinya semakin yakin akan sosok diri Shian yang berbahaya.
Kein tersenyum. "Terima kasih atas peringatan mu, tapi aku tidak ingin kalah sebelum memulai," ujar Kein, dia sudah tidak peduli lagi dengan penyamarannya sekarang, terserah Shian mau curiga atau tidak.
"Dan mungkin di lain kali, aku yang akan menodong mu dengan sebuah pistol," Kein maju satu langkah menuju Shian. "Tapi dengan pistol yang asli, karena aku tidak suka bermain - main."
Wajahnya semakin ia dekatkan kepada Shian, bahkan deru nafasnya semakin kencang menerpa bagian sisi leher Shian. "Tentu ini bukan ancaman tapi peringatan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Criminal Night
Random❝ Criminal night with a criminal lover ❞ Kein Jerome adalah seorang Detektif di Kepolisian pusat Australia, kehidupannya berubah saat ia menangani sebuah kasus tak terpecahkan. Dirinya terpaksa harus bertemu dan terlibat dengan Shian Edward, sosok...