Criminal Night - [08]

1.6K 207 23
                                    





- Criminal Night -





Sedari tadi dirinya tidak berhenti meminum segelas demi segelas alkohol, bahkan wajahnya sudah sangat memerah akibat pengaruh minuman keras.

Shian hanya mampu melihat, entah sudah berapa banyak botol alkohol yang Kein habiskan, dan yang Shian lakukan hanya menuangkan minuman ke gelas Kein.

"Kamu sudah mabuk," sela Shian di antara racauan yang Kein ungkapkan.

Beberapa saat yang lalu Shian terbangun dari tidurnya karena Kein yang membanting pintu dengan begitu keras. Tercetak jelas raut amarah milik Kein, awalnya Shian ingin bertanya tapi pasti itu hanya akan memperburuk suasana hati Kein. Selang beberapa saat kemudian Kein mengajak Shian untuk menemaninya minum dan berakhir seperti sekarang.

"Aku ingin lebih mabuk lagi." Kein mengangkat gelasnya tinggi - tinggi, tapi ternyata air yang berada dalam gelasnya tidak ada.

"Uh? Kenapa tidak ada," ujarnya di tambah lenguhan kecil.

"Sudahlah, Kak. Lebih baik tidur." Shian berdiri dari duduknya, ingin membereskan botol alkohol dan juga bungkus cemilan yang berserakan di lantai.

Tapi Kein justru menarik kembali pergelangan tangan Shian, memaksa yang lebih muda duduk di sampingnya.

Shian mengernyitkan dahi saat Kein menaruh kepalanya di pundak Shian dan menggerakkan surai di leher Shian, seperti berusaha mencari kenyamanan.

'Benar - benar terlihat seperti anak anjing.' Batin Shuai berucap.

"Bagaimana ini, aku merasa aku akan gagal lagi." Begitu sendu Kein mengucapkannya. Shian memilih untuk diam, membiarkan Kein berkeluh kesah tentang apa yang pemuda itu hadapi.

"Hue! Hegi menyebalkan, bisa - bisanya dia datang hanya untuk membawa kabar buruk."

Siapa Hegi? Shian tidak tahu, tapi sepertinya itu orang yang menjadi alasan Kein menjadi sangat marah hari ini.

"Jerry juga! Padahal kita satu tim, tapi perhatian dia selalu terbagi untuk pekerjaan. Kekasihnya itu kan aku bukan pekerjaan."

Eh, Kekasih? Jangan bilang Kein sudah punya kekasih. Shian segera menoleh ke arah Kein, jauh di dalam hatinya Shian tidak terima saat Kein membahas tentang kekasihnya itu.

"Siapa kekasihmu?"

"Jerry."

Sudah terlalu jelas, Shian menggerakan kedua tangannya dan menangkup kedua pipi Kein agar wajahnya menghadap langsung ke arah Shian.

Kedua pipi Kein berwarna merah persis seperti tomat, bahkan kedua telinganya juga berwarna merah. Matanya sedikit sayu, bibirnya mencebik kesal. Pemandangan yang tidak pernah di lihat Shian.

"Kak ... " panggil Shian.

"Ehm," saut Kein.

Tatapan Shian tertuju pada bibir ranum milik Kein. "Kekasihmu pernah menciummu?"

Kein mengerjapkan matanya dengan polos, dia memasang gestur seperti sedang berpikir.

Criminal Night Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang