Criminal Night - [14]

1.4K 191 19
                                    




- Criminal Night -






"Tunggu, aku punya rencana." Kein berdiri dari duduknya, dia mengambil ponsel miliknya dan memberi pesan kepada Jerry.

"Kein apa maksudmu? Jangan memberi tahu Jerry."

Hegi yang melihat itu lantas ingin merampas ponsel Kein tapi lebih dulu tangannya di tepis oleh Kein. "Aku bilang aku punya rencana Kak, kalau benar Jerry pengkhianatnya pasti Shian akan tahu kalau aku ada di Bandara."

"Dan kalau memang Shian mencariku, artinya— ..." Kein menggantung kalimatnya tepat setelah ia mengirim pesan.

"Artinya Jerry adalah pengkhianat di antara kita," ucap Hegi melanjutkan kalimat Kein.

Di sisi lain seluruh penjaga sudah tersebar di Bandara Pusat, Shian juga turut ikut dalam pencarian, berlarian ke sana ke mari memeriksa setiap penerbangan yang akan di lakukan.

Shian menghela nafas kasar saat sama sekali mendapati bahwa Kein tidak ada di Bandara saat ini. Shian mengira bahwa seharusnya Kein sudah berangkat lebih dulu dan ia terlambat.

"Brengsek!" geramnya tak kuasa menahan emosi.

Namun walaupun begitu pandangan Shian tetap memencar ke seluruh penjuru. Tidak ada, Keinnya tidak ada.

Shian terkenal sebagai orang yang suka bermain - main dan keras terhadap orang lain, tetapi ternyata dia sendiri juga salah. Saat Shian menyadari bahwa Kein akan pergi, dia sadar kalau perasaannya untuk Kein bukanlah main - main.

Shian membenci dirinya sendiri saat dia mempunyai kelemahan, tapi ternyata sekarang kelemahannya adalah Kein.

Rasa sesak lambat laun menyergap hati Shian dengan pilu, rasa menyedihkan ini, Shian membencinya. Sulit untuk mendeskripsikan apa yang di rasakan oleh Shian, karena ia hanya ingin segera menemukan Keinnya.

Secercah harapan muncul saat mata memanas Shian menangkap keberadaan seorang pemuda dengan pakaian berwarna hitam sedang berdiri tak jauh darinya.

Netra Shian memicing berharap bahwa itu bukanlah sebuah halusinasi, Keinnya ada di sini. Berada tidak jauh dari tempatnya berdiri yang juga menatapnya dengan nanar.

Shian seketika terkejut, bahkan saat langkah kakinya mendekat Kein sama sekali tidak bergerak. Kein membiarkan Shian mendekat secara perlahan ke arahnya.

Sekarang Shian berada tepat di hadapan Kein, pergerakan Shian terhenti saat air mata turun jatuh membasahi pipi Kein. Pikiran Shian menjadi rumit lagi, Kein tidak menghindar tapi justru menangis saat melihatnya.

Karena kenyataannya Shian memikirkan Kein, namun Kein memikirkan Jerry.





- Criminal Night -







"Jangan meninggalkanku, aku mohon."

Tepat setelah saat itu Kein tidak menyangka bahwa ia bisa melihat sosok halus kepribadian Shian yang selama ini tidak pernah ia lihat.

Bagaimana pemuda itu begitu menggantung harapan padanya, membuat Kein semakin yakin bahwa Shian memiliki perasaan lebih kepadanya. Kein segera menghapus air matanya, tatapannya berubah menjadi tajam.

"Kita tidak pernah bersama, kenapa aku harus meninggalkanmu?"

Ucapan Kein bagai pisau yang menembus langsung jantung Shian. Hanya Shian yang sedang jatuh cinta di sini, sedangkan hati Kein tetap berlabuh kepada orang lain.

Fakta yang begitu jelas merubah kembali kepribadian Shian beserta ekspresinya. "Jerry bukan? Kekasihmu itu?"

Kedua bola mata Kein membelalak kaget mendengar nama Jerry di sebut dari mulut Shian. "Kamu mengenalnya?"

Shian tidak mengerti apa maksud raut wajah Kein yang terlihat rumit. "Aku tidak akan menjawab pertanyaan itu."

Kecurigaan Kein semakin mendalam terhadap Jerry. Apakah benar Shian bisa datang ke sini karena Jerry? Tapi jika benar begitu, kenapa Jerry ingin Shian menemukan Kein?

"Aku harap kamu tidak lupa ucapanku saat kamu mencoba untuk kabur."

Fokus Kein teralihkan lagi oleh kalimat Shian. Ucapan apa? Sayangnya Kein lupa tentang hal itu, saat di mana Shian membawakan bunga untuknya dan berbicara tentang hal di mana dia memperingati Kein untuk tidak kabur.

"Meskipun kita sudah bertemu kembali, tapi aku selalu menepati ucapanku. Dan seperti yang aku peringati, aku akan menyerang kelemahanmu."

Kein mengerutkan dahinya bingung. Apa kelemahannya? Jangan bilang. "Jangan berani menyentuhnya."

"Ouh ternyata kamu sudah bisa menebak, tidak perlu khawatir, aku tidak akan membuatnya mati." Shian mengangkat tangannya dan membelai surai hitam Kein dengan sedikit tekanan.

Shian tetaplah Shian.

Shian tetap akan selalu menjadi orang yang suka bermain - bermain dengan nyawa seseorang juga.

"Jangan mencoba lagi untuk kabur, atau kali ini aku benar - benar akan menangkap mu supaya kamu tidak bisa lagi pergi jauh dariku." Shian tersenyum dan mendekatkan wajahnya kepada wajah Kein.

"Ini perintah bukan lagi peringatan."





- Criminal Night -






"Astaga ponsel ku." Jerry sedang mencari ponselnya sedari tadi, padahal hanya di tinggal untuk mencari makan sebentar tapi sudah hilang entah kemana.

Lagipula Jerry ingat kok kalau dia hanya meninggalkan ponselnya di atas meja kerjanya. "Tsk! Dimana sih!" kesalnya tak kunjung menemukan yang di cari.

"Ini ponselmu bukan?"

Jerry menoleh saat sebuah suara terdengar dari belakangnya. "Oh iya!" seru Jerry senang. "Terima kasih, Julian." Jerry tersenyum ke arah Julian.

"Lain kali jangan di tinggalkan begitu saja." Julian memberi nasehat dan berjalan menuju meja kerjanya, mengambil secangkir kopi yang baru ia seduh dan menyesapnya sedikit.

"Kamu ingin menjenguk Kein?" tanya Julian basa - basi.

"Iya, aku habis pergi mencarikan makanan untuknya, tapi ternyata ponselku tertinggal."

"Tidak perlu, aku rasa Kein sudah bisa pulang ke rumah, soalnya kak Hegi datang untuk menjenguk tadi."

"Ah begitu, kenapa dia tidak memberitahuku," rutuk Jerry.

"Kalau gitu aku pergi ke apart Kein." Setelah mengucapkan selamat tinggal kepada Julian, Jerry melanjutkan langkahnya keluar dari kantor Kepolisian.

Jerry cukup merasa senang saat mendengar kabar bahwa Kein sudah keluar dari rumah sakit. Itu artinya kekasihnya itu sudah baik - baik saja, namun cukup sedih juga karena Kein tidak mengiriminya pesan sama sekali.

Jerry melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, langit sudah lama berangsur menjadi gelap, dan jalanan yang Jerry lewati juga cukup sepi.

Jerry sedang berusaha melakukan panggilan telepon dengan Kein, namun belum sempat Kein mengangkat panggilan telepon Jerry, sambungan mereka sudah terputus lebih dahulu.

Karena mobil Jerry di tabrak dengan kencang dari bagian samping kanan oleh truk, membuat mobil Jerry mundur beberapa kali menabrak pembatas jalan. Dan juga membuat sang empunya berada di atas ambang kematian.



- Criminal Night -












°°°
Jangan lupa vote & comment yah, see you.

°°°


















Criminal Night Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang