- Criminal Night -
Tap tap
Suara langkah kaki memenuhi ruang yang begitu sunyi, Hegi memfokuskan seluruh pendengarannya kepada siapa yang akan datang.
"Kein tertangkap." Setelah berhenti satu langkah, suara langkah kaki itu di gantikan oleh sebuah suara berat.
Kedua bola mata Hegi membulat sempurna mendengar penuturan yang tidak di sangka. Kein tertangkap katanya? Oleh siapa? Jangan bilang oleh Shian.
"Oleh Shian?" Hegi memberanikan diri untuk bertanya.
"Sudah kubilang kan, kalian harus berhenti ikut campur sampai di sini. Sekarang aku benar - benar tidak tahu rencana Shian," gerutu orang itu menyalahkan Hegi atas kelalaiannya.
"Sialan! Kamu pikir mereka bisa berakhir di sini karena siapa? Kamu yang memancing mereka sengaja untuk mengkhianati Shian." Kedua tangan Hegi di kepalkan dengan begitu kuat, salah dirinya? Tentu bukan, ini adalah kesalahan keduanya.
"Satu lagi Kein bertindak sangat gegabah, aku tidak suka dengan sikapnya."
"Aku tidak peduli! Sekarang kemana Shian membawa Kein?"
Orang itu menghela nafas ringan. "Tenang saja, dia tidak akan membunuh Kein." Hegi merenung mendengar ucapan orang itu. Kenapa Shian melakukan itu?
"Kenapa?"
"Jalan pikiran Shian selalu berbeda dengan kita, tidak ada yang bisa menebak sama sekali. Tapi aku rasa untuk sekarang dia akan membebaskan Kein untuk melepaskan dirinya dari kecurigaan polisi ... "
"Dia cerdas, dia tidak bisa membuat Kein menghilang sekarang. Karena, kalau Kein menghilang kepolisian pasti tidak akan diam lagi, lagipula dia juga masih harus membereskan masalah - masalah di sekolah," lanjutnya.
"Shian itu tenang dan bermain dengan licik."
Hegi kembali berpikir, jika benar begitu berarti masih ada kesempatan untuk menjaga Kein, kan? Kalau begitu Hegi hanya perlu tahu kemana Shian membawa Kein pergi.
"Ke rumah sakit, Shian akan membawa Kein ke Rumah Sakit."
- Criminal Night -
Kedua netra terbuka menampilkan iris coklat yang redup. Bau obat medis menusuk indra penciuman Kein, menyerang kemampuan otaknya untuk berpikir. Kepala Kein terasa sangat pusing sekarang, pandangannya bagai di putar.
Srak
Saat dia berusaha untuk menggerakan tangannya, Kein merasa tertahan, dan saat ia menoleh ia mendapatkan bahwa tangannya tengah di infus. Kein berusaha untuk bangkit dari tidur, dengan setengah kesadaran yang masih meraup alam bawah.
Kriet
Pintu kamar rumah sakit terbuka, perasaan ragu Kein menghilang bersamaan dengan Jerry yang baru saja masuk ke dalam kamar rumah sakitnya. Pemuda itu, yang merupakan kekasih Kein sendiri begitu terkejut melihat Kein yang menatapnya linglung.
"Akhirnya kamu bangun juga." Jerry menaruh kantung kresek yang di bawanya di atas nakas, tubuhnya secara spontan memeluk Kein dengan erat.
"Huuu, sesak!" Kein menepuk - nepuk pundak Jerry, memberi sinyal agar Jerry segera melepaskan dirinya dari pelukan yang menyesakkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Criminal Night
Random❝ Criminal night with a criminal lover ❞ Kein Jerome adalah seorang Detektif di Kepolisian pusat Australia, kehidupannya berubah saat ia menangani sebuah kasus tak terpecahkan. Dirinya terpaksa harus bertemu dan terlibat dengan Shian Edward, sosok...