-8-

1.3K 227 14
                                    

Sudah hampir 2 jam Jennie duduk disofa tanpa berganjak gara gara Rosie yang masih tidur dipangkuannya itu. Dia sudah berusaha membaringkan Rosie namun bocah itu malah tersadar lalu mula merengek kecil membuat Jennie akhirnya hanya bisa pasrah dan membiarkannya.

"Mama sama Papa mau kamu ikut makan malam nanti malam" ujar Jisoo tanpa mengalihkan pandangannya dari layar laptopnya.

"Terus bagaimana sama Rosie?"

"Bawa saja. Kamu bisa mengenalkan Rosie kepada mereka bukan? Katakan saja seperti yang sudah kamu rencanakan"

"Memangnya Mama sama Papa bakalan percaya?"

"Coba saja dulu"

Jennie menghela nafasnya dengan kasar lalu beralih menatap wajah polos Rosie yang tidur dipangkuannya itu.

Tidak lama kemudian Jennie tersenyum "Aku saja bisa luluh sama wajah polos yang menggemaskan ini jadi aku yakin Mama sama Papa bakalan suka sama Rosie"

Jisoo ikut tersenyum "Ya, kamu benar"

"Ya sudah, aku pulang duluan ya Eon. Kasian Rosie" pamit Jennie beralih menggendong tasnya lalu ikut menggendong Rosie yang sudah menggeliat kecil itu.

*

Setibanya di apartment, Jennie langsung membaringkan Rosie diatas kasur namun bocah itu malah menggeliat kecil lalu membuka matanya "Mommy~" rengeknya.

Jennie yang ingin memasuki kamar mandi sontak menghentikan langkahnya "Rosie mau apa? Mommy mau mandi nih"

Rosie menghulurkan kedua tangannya "Gendong" pintanya dengan bibir yang dimajukan.

Jennie menghela nafasnya sebelum berganjak menggendong Rosie. Bocah itu langsung saja menenggelamkan mukanya diceruk leher Jennie dan kembali memejamkan matanya "Nyaman" ujarnya membuat Jennie tersenyum.

"Kenapa manja banget hurm?" Tanya Jennie mengusap punggung sang anak.

"Kalena nanti Ochie tidak bisa manja sama Mommy lagi" sahut Rosie.

Sudah pasti kata kata Rosie itu membuat Jennie bungkam. Yeoja itu seakan bisa merasakan sesak didadanya.

"A-Apa Rosie tidak ingin Mommy mendekati Uncle Lim?" Tanya Jennie dengan nafas yang tercekat.

"Aniyo!" Bantah Rosie dengan cepat "Ochie mau banget Mommy menikah sama Uncle Lim! Mommy pelcaya saja sama Ochie. Ochie yakin Mommy bakalan bahagia sama Uncle Lim" lanjutnya.

"Aku hanya tidak mau Mommy dimasa depan merasa terbeban jika terus bersama Daddy Sean dan sudah pasti suatu hari nanti Mommy akan menyalahkan kelahiran aku" batin Rosie yang sudah memikirkan semuanya dengan matang.

"Y-Ya sudah, Rosie tunggu disini ya. Mommy mau mandi duluan" ujar Jennie.

Namun Rosie masih melingkarkan kedua tangannya dileher Jennie "No. Ochie mau ikut mandi sama Mommy"

"Benaran?" Tanya Jennie memastikan.

Tanpa ragu Rosie mengangguk "Iya Mommy"

"Baiklah" Jennie langsung menyambar handuk kecil sang anak lalu dia membawa Rosie memasuki kamar mandi.

Setelah bathtub diisi air bersama sabun, Jennie memasukkan Rosie kedalam bathtub lalu dia ikut bergabung bersama sang anak.

"Woahhh ada balon!" Pekik Rosie dengan semangat.

Jennie tersenyum dengan hati yang menghangat.

Hah~

Sekarang senyuman Rosie benar benar menjadi candu untuk dirinya.

"Nanti malam kita makan malam dimansion Grandma sama Grandpa ya" ujar Jennie mengusap sabun dibadan sang anak.

"Apa tidak apa apa? Ochie memang lindu sama meleka tapi Ochie tidak yakin meleka bakalan pelcaya kalau Ochie ini datang dari masa depan"

Jennie bersandar dipinggiran bathtub dengan posisi Rosie yang sudah menemplok manja didadanya "Mommy akan bilang sama mereka kalau kamu adalah anak kepada teman Mommy yang dititipkan kepada Mommy"

"Baiklah Mommy"




*

Malam harinya, kedatangan Rosie dan Jennie langsung disambut oleh Jiwoon dan juga Hana. Ah, Jisoo juga sudah berada disana dengan santainya.

"Omo, pipimu menggemaskan!" Pekik Hana mencubit kedua pipi Rosie dengan gemes.

Secara tiba tiba mata Rosie berkaca kaca membuat mereka semua kaget.

"Apa Tante mencubit pipi kamu terlalu kencang? Maafkan Tante ya" Hana merasa bersalah.

Rosie menggeleng "Tidak. Hanya saja Ochie lindu sama Glandma"

"Aigo, kasian sekali kamu" Hana beralih membawa Rosie kedalam pelukannya "Anggap saja Tante sebagai Grandma kamu"

Rosie langsung memeluk Hana dengan erat "Akhirnya kita ketemu kembali Grandma, Grandpa" batinnya dengan haru.

"Ngomong ngomong, siapa anak ini?" Tanya Jiwoon memicingkan matanya untuk menatap Rosie.

"Ini anak sahabat aku yang dititipkan kepada aku untuk sementara waktu. Dia lagi ada pekerjaan diluar kota jadi dia menitipkan Rosie kepada aku deh" jelas Jennie yang memang membohong itu.

"Ayo sayang, sapa Grandpa" panggil Jiwoon.

Dengan kaki mungilnya Rosie berjalan menghampiri Jiwoon "Grandpa" panggilnya.

Jiwoon beralih menggendong Rosie lalu dia meletakkan bocah itu diatas pangkuannya "Baru saja bertemu Papa sudah sayang sama Rosie" ujarnya.

"Betul. Aku juga merasakannya. Dan kalau dilihat dengan teliti, muka Rosie persis seperti Jennie apalagi pipi mandu nya itu loh" balas Hana.

"Apa Rosie anak kamu?" Tanya Jiwoon menatap Jennie dengan serius.

Jennie menelan ludahnya dengan kasar "Jangan aneh aneh deh Pa. Aku saja masih kuliah, masa Rosie anak aku si"

"Betul Pa. Tidak mungkin Rosie yang menggemaskan ini anak kepada Jennie si macan" sambar Jisoo.

Jennie sontak melayangkan tatapannya "Apa apaan itu huh!?"

Jisoo cengesan "Ohya Ma, Pa, Rosie juga memanggil Mommy kepada Jennie"

"Tidak apa apa deh. Itu juga artinya Rosie cucu kepada Grandma sama Grandpa" balas Hana kembali menatap Rosie yang sudah tertawa bersama Jiwoon.














Sudah lama aku ga up?

Maaf ya, akhir akhir ini aku sibuk banget sama real life. Tapi kalian tenang aja, aku akan memastikan cerita ini tamat begitu juga dengan cerita yang lain.

See you soon💖

  Tekan
   👇

Future ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang