Bab 62. Siput Pedas

88 8 0
                                    

"Kakak Ipar Kedua, jangan khawatir. Benda ini pasti bisa dimakan!" Wajah Ji Zhao dipenuhi keyakinan.

Dia memegang gunting dan segera melepaskan ekor siput itu.

Benar sekali, hidangan yang akan dia buat adalah lauk yang wajib dimiliki untuk musim panas-

Siput pedas!

"Ah Tao, aku sudah mengupas bawang putihnya." Kakak Ipar Kedua Shen dengan cepat menyerahkan bawang putih yang sudah dikupas kepada Ji Zhao.

"Terima kasih, Kakak Ipar Kedua!" Ji Zhao tersenyum manis dan mulai membuat lauk lezat ini.

Pertama, dia mencuci siput yang mengeluarkan pasir dan menyisihkannya.

Kemudian, dia mulai mencincang bumbunya. Bawang putih yang sudah dikupas dipotong dadu bersama jahe dan paprika millet. Lalu, ia menggoreng bumbu-bumbu tersebut dalam minyak dingin dengan api sedang hingga menghasilkan aroma harum. Kemudian, ia menambahkan sesendok saus madu dan menggorengnya kembali hingga menghasilkan aroma yang lebih kaya.

Dia segera menambahkan siput, lalu menambahkan arak masak, kecap, dan arak beras secukupnya untuk digoreng.

Terakhir, dia menuangkan air mendidih ke dalam panci dan merebusnya selama 15 menit.

Sebelum mengentalkan saus, dia menaburkan sedikit garam dan menambahkan paprika hijau yang dipotong dadu.

Saat dia mengeluarkannya dari panci dan menaruhnya di piring, dia menaburkan beberapa daun bawang.

"Baunya enak!"

Kakak Ipar Kedua Shen mau tidak mau menelan ludahnya. Namun, saat pandangannya tertuju pada sepiring siput pedas, dia menjadi semakin curiga.

"Ah Tao, bagaimana kita makan ini? Cangkang luarnya cukup keras. Tidak ada cara untuk menggigitnya secara langsung, kan?" Kakak Ipar Kedua Shen sekali lagi sangat meragukan kelezatan ini.

Sampai Ji Zhao menunjukkan padanya seikat tongkat kayu yang panjang dan tipis.

"Gunakan ini!" Ji Zhao tersenyum dan mendemonstrasikannya. "Kakak Ipar Kedua, lihat. Kami akan mengambil siput di satu tangan dan memegang tusuk sate kayu kecil di tangan lainnya. Kalau begitu, kita akan mengambil daging bekicotnya dari sini, tapi bagian akhirnya tidak bisa dimakan."

Sebagai seorang pecinta kuliner veteran, Kakak Ipar Kedua Shen langsung mengerti.

Tak lama kemudian, cangkang siput di depannya menumpuk menjadi sebuah gunung kecil.

Mulut Kakak Ipar Kedua Shen berlumuran minyak, dan bibir cerinya sedikit bengkak.

Ketika dia ingin melanjutkan makan, Ji Zhao segera menghentikannya.

"Kakak Ipar Kedua, meskipun siput pedas ini enak, ibu hamil tidak boleh makan terlalu banyak," Ji Zhao buru-buru menjelaskan. "Saya akan membuat makanan lezat lainnya dalam beberapa hari. Kamu bisa makan lebih banyak."

"Biarkan aku makan setengah mangkuk lagi?" Kakak Ipar Kedua Shen memandangnya dengan penuh semangat dan bertanya dengan cemas, "Atau sepuluh lagi?"

Kakak Ipar Kedua Shen tidak menyangka siput yang tampak biasa seperti itu akan menjadi begitu lezat di tangan Ji Zhao!

"Siput adalah makhluk yang tumbuh di air. Kesejukan internal lebih kuat, dan ibu hamil memang tidak bisa makan terlalu banyak. Kakak Ipar Kedua, aku tidak bisa mengambil risiko tubuhmu," kata Ji Zhao tegas. "Kamu benar-benar tidak bisa makan lagi."

"Baiklah kalau begitu..." Kakak ipar kedua Shen dengan enggan meletakkan tongkat kayu kecil di tangannya, tapi dia masih sedikit tidak puas. "Kalau begitu Ah Tao, masih banyak yang tersisa. Apa rencanamu dengan itu?"

"Bawa ke kota kabupaten dan jual ke Manajer Kedua Anda." Ji Zhao tersenyum lembut. "Kakak Ipar Kedua, kue apa yang ingin kamu makan? Aku akan membawakannya untukmu saat aku kembali."

"Tidak dibutuhkan." Kakak Ipar Kedua Shen dengan cepat melambaikan tangannya. "Aku belum menghabiskan kue yang Ibu bawakan untukku terakhir kali! Lagipula, aku tidak ingin selalu memanfaatkanmu~"

"Kita semua adalah keluarga. Kakak Ipar Kedua, kamu terlalu sopan." Ji Zhao tidak bisa menahan senyum, dan matanya menjadi lebih lembut.

"Kalau begitu bawakan aku sebungkus buah asam? Saya ingin makan sesuatu yang asam."

"Oke!"

Setelah tiba di kota kabupaten, Penjaga Toko Kedua You sekali lagi terkesan dengan keahlian kuliner Ji Zhao.

"Saya tidak menyangka siput sungai ini bisa dimakan."

"Manajer Kedua Anda, meskipun siput pedas ini enak, ada beberapa pantangan saat memakannya."

-------------------- 

 💫 Jangan lupa bintangnya kaka ^.-💫

Saya menjadi Istri Tersayang Perdana Menteri setelah TransmigrasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang