[BL Terjemahan] Kecantikan Yang Menyakitkan

Bagian 5 - Mencari Bunga

'Tuan Abadi'. Ye Yunlan menelan kata itu.

Baginya, gelar ini agak aneh.

Di kehidupan sebelumnya, dia difitnah karena membunuh sesama anggota sekte. Semua orang memanggilnya pengkhianat dan mengatakan dia tidak tahu malu.

Kemudian, dia dijadikan tungku manusia dan dikirim ke sekte iblis. Jadi dunia juga memanggilnya anjing peliharaan raja iblis, sampah dari dao abadi. Hanya ketika ilmu pedangnya menjadi sukses, tidak ada yang berani menunjuk hidungnya dan mengatakan cacian ke arahnya.

Namun di belakangnya, orang-orang ini masih diam-diam memanggilnya "Hantu Raksha."

Raksha adalah roh jahat. Menurut legenda, Raksha jantan sangat jelek, suka memakan orang, dan dibenci oleh dunia.

Tidak ada yang memanggilnya dengan nama yang indah seperti "Tuan Abadi".

......tidak. Ye Yunlan tiba-tiba teringat bahwa ada satu orang.

Dia dibakar oleh api ilahi di kehidupan sebelumnya dan biasa mengenakan pakaian hitam untuk menutupi dirinya.

Namun, raja iblis selalu menyukainya mengenakan pakaian putih. Ketika dia menggodanya, dia sering bertanya dengan suara rendah, "Tuan Abadi, apakah kamu bahagia?"

Namun, kata-kata cinta yang ambigu di dalam tempat tidur tidak bisa dihitung.

Ye Yunlan berdiri di dalam ruangan, menatap pemuda itu untuk beberapa saat. Akhirnya, dia bertanya: "Kau menyelinap ke tempat ini larut malam untuk mengintip di depan jendelaku. Apa yang kau inginkan?"

"Aku punya pertanyaan." Pemuda itu tampak jarang berbicara, suaranya sangat serak dan dia berbicara dengan sangat lambat, "Aku ingin ... Tuan Abadi menjawab."

Mampu melewati tabir yang ditetapkan oleh He Lanze tanpa disentuh, berdiri di depan jendelanya di tengah malam dan mengintip, hanya untuk mengajukan pertanyaan?

Ye Yunlan tidak mempercayainya dan mengerutkan kening, "Kau bisa bertanya."

Pemuda itu mengangkat wajahnya untuk menatapnya. Wajah itu jelas tampan dengan semburat kejahatan, tapi saat ini, sepertinya ada harapan murni di matanya. "Tuan Abadi... kenapa kau menyelamatkanku sebelumnya?"

Menyelamatkannya?

Ye Yunlan ingat bahwa pada saat api ilahi tidak terkendali, dia telah menyelamatkan banyak orang dengan santai saat mencoba pergi, jadi remaja ini mungkin salah satunya.

Dia menjawab dengan acuh tak acuh: "Kau tidak perlu alasan untuk menyelamatkan seseorang."

Pemuda itu mengerucutkan bibirnya. Dia menatapnya sebentar, lalu berkata: "Tuan Abadi berbohong."

Ye Yunlan mengerutkan kening. Dia mendengarkan suara cemberut pemuda itu: "Di mana kau akan menemukan orang yang dengan santai menyelamatkan orang lain ... sambil mempertaruhkan nyawanya sendiri?" Pemuda itu berhenti dan berkata dengan suara serak, "Ketika darah Tuan Abadi jatuh ke tubuhku ... rasanya sangat panas."

Ye Yunlan terkejut, "... itu kau."

Dia memang menyelamatkan banyak orang di alam rahasia, tetapi hanya terluka untuk satu orang.

Itu adalah pemuda yang kebetulan melihatnya sekilas ketika dia akan meninggalkan alam rahasia.

Dia mengingat kejadian itu.

Dalam api yang berkobar, pemuda itu jatuh ke dalam genangan darah. Dia jelas terluka parah, tetapi masih merangkak maju dengan tangannya. Kelima jarinya menggali hingga meneteskan darah ke tanah, sementara tubuhnya yang terseret meninggalkan noda darah.