Sorry!

2.1K 115 23
                                    

chapter sebelumnya nya full bgt sama ke-antusias an kalian, aku jadi sangat sangat bersemangat buat menyelesaikan book ini and berharap bgt vote nya ga menurun lgi huhu:(

chapter sebelumnya nya full bgt sama ke-antusias an kalian, aku jadi sangat sangat bersemangat buat menyelesaikan book ini and berharap bgt vote nya ga menurun lgi huhu:(

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalau Jungkook adalah matahari nya. Maka sebut saja Rosé bulan nya. Keduanya saling melengkapi dan saling mengisi. Menjalani hubungan bertahun-tahun bukanlah hal yang mudah. Penuh dengan lika-liku. Namun, sampai di titik ini keduanya bersyukur karena masih di izinkan untuk bersama.

Hari ini adalah hari yang sakral. Dimana keduanya mengikat janji sehidup semati. Berjanji untuk tidak saling melepas. Dan selalu hadir dalam suka maupun duka. Acara terus berlanjut dengan khidmat. Hingga waktu resepsi di sore hari.

Begitu ramai yang datang, baik pihak keluarga, teman, maupun rekan kerja. Keduanya begitu bahagia dan tersenyum tanpa beban sedikitpun. Merasa begitu bahagia karena di persatukan oleh Tuhan.

"Apa semua nya baik-baik saja?" Tanya Jungkook saat mendapati sang istri terlihat meringis perih beberapa kali.

Rosé menggeleng pelan, "Tidak papa. Tumit ku hanya sedikit lecet." Bisik Rosé

Jungkook menjadi sangat khawatir karena itu dengan lembut ia menuntun Rosé untuk duduk. Perhatian sekecil itu membuat seluruh tamu bersorak girang. Tak terkecuali Jane yang benar-benar ngambek pada V.

"Aku kesal sekali! Aku duluan yang di lamar. Tapi mereka yang menikah lebih dulu. Apa-apaan ini?!" Ujar Jane terkesan menyinggung V di samping nya. Namun V nampak tak dengar hingga wanita itu pun mendengus kesal sembari menghentak-hentakan kakinya.

Ia pun memutar langkah nya untuk pergi dari sana meninggalkan V. Namun, tangan nya tiba-tiba di cekal oleh tangan lain yang ia yakini adalah tangan besar milik V.

"Apa lagi?" Sinis wanita itu dengan mata kucing nya yang melotot.

"Mau kemana, hm?"

"Pergi makan! Terus disini hanya membuat ku kesal!"

V tak melarang lagi. Ia melepas tangan Jane dan membiarkan wanita itu pergi. Jane pun semakin berapi-api, padahal ia kan ingin di tahan lebih lama. Apa kah segampang itu V melepasnya? Memikirkan hal itu membuat Jane berpikir ulang, apa V benar-benar serius dengan nya?

~•~

Saat ini Jane sedang berada di sebuah kolam kecil yang tak jauh dari tempat pengadaan resepsi. Hanya saja tempat itu sangat lah sepi. Ia mendudukkan dirinya di sebuah bangku panjang yang kosong. Di tangan nya ada se cup es krim vanilla yang sudah mencair.

"Argh! Kenapa juga aku harus hadir. Kan bisa beralasan pada Rosé. Sakit sekali rasanya melihat orang lain menikah lebih dulu. Sementara tunangan ku tidak se-peka itu."

THE HEAVEN 🔞 [✓] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang