Part 2

87 15 1
                                    

Amara selalu rutin sarapan di rumah bersama keluarganya sesibuk apapun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Amara selalu rutin sarapan di rumah bersama keluarganya sesibuk apapun. Karena baginya, waktu bersama keluarga adalah waktu yang paling terbaik dibanding apapun juga. Walaupun terkadang tidak semua anggota keluarga ada, namun ia tetap suka sarapan di rumah.
“ Nih makanan kesukaan kalian sudah datang “ ucap Bunda membawa sepiring ayam goreng ke meja makan. Ayam goreng adalah makanan kesukaan Amara dan Theo.
“ Makasih bunda “ ucap kedua kakak beradik itu serempak.
Sebelum makan, mereka bertiga tak lupa berdoa dipimpin oleh Theo selaku putra sulung dan satu satunya laki laki disini karena Ayah tidak ada di rumah dan lebih sering berada di luar kota. Setelah berdoa, mereka mulai menyantap masakan yang dibuat oleh Bunda.
“ Masakan bunda emang ga pernah gagal “ gumam Amara dengan mulut penuh sambil mengacungkan kedua jempolnya ke Bunda.
“ Makanannya ditelen dulu baru ngomong “ ucap Theo menyenggol lengan Amara membuat adiknya itu tersedak.
“ KAKAK!! “ teriak Amara dan hanya ditertawakan oleh Theo. Walaupun  tertawa, Theo tetap menolong adiknya dengan memberinya minum. Bunda yang melihat hanya tersenyum dan sudah tidak heran dengan kelakuan mereka.
Selesai sarapan, mereka mulai sibuk dengan kegiatan masing masing. Bunda pergi ke butik karena ada klien datang, Theo yang ada kelas pagi dan Amara yang masuk sekolah.
Biasanya, Amara pergi ke sekolah selalu diantar oleh Theo atau dijemput oleh sahabat sahabatnya. Namun, ia sedang ingin mencari suasana baru jadi ia lebih memilih naik bus. Setelah menunggu beberapa saat di halte, bus yang menuju ke arah sekolahnya akhirnya datang. Ia  segera naik dan mencari tempat duduk yang kosong. Kemudian ia mengeluarkan earphone nya dan mendengarkan music kesukaannya My Everything yang dinyanyikan oleh NCT – idol Korea favoritnya.
Tak lama kemudian, ia sudah sampai di sekolah dan segera bergegas menuju kelasnya. Hampir di sepanjang perjalanan menuju kelasnya, Amara selalu mendengar sapaan untuknya. Karena Amara terlalu lelah kalau menjawab semuanya, jadi terkadang ia hanya tersenyum untuk menjawabnya. Namun tak sedikit pula yang menggunjingnya perihal hubunganya dengan Raka.
Sampai di kelas, ia langsung duduk dan menidurkan kepalanya di atas meja tanpa menghiraukan tatapan kedua sahabatnya yang menatapnya heran.
“ Tumben nyampe kelas langsung tidur “ ucap Aluna
“ Gue habis maraton drakor kemarin sampe jam 2 malem “ jawab Amara tanpa mengangkat kepalanya sejenak.
“ Heran gue, lo tuh jarang belajar tapi masih aja pinter. Gue yang tiap hari belajar masih aja begini “ ucap Karin
“ Belajar apanya, lo buka buku aja cuman lo anggurin ga dibaca “ sahut Aluna. Karin hanya tertawa seolah mengiyakan ucapan Aluna. Di saat mereka berdua asik berbincang, ada yang memberi kode ke mereka dan seolah sudah terbiasa, mereka sudah tahu orang itu mencari siapa.
“ Raa “ panggil Karin membangunkan Aluna
“ Apaan, belum bel kan. Biarin gue tidur dulu, ngantuk banget gue “ jawab Amara kembali melanjutkan tidurnya.
“ Yee ni anak, noh ada yang nyariin tuh “ ucapan Aluna membuat Amara langsung terbangun. Ia langsung menatap pintu dan melihat Raka, kekasihnya tengah menunggu di depan kelas.
Amara pun beranjak berdiri dan menghampiri Raka. Karena Amara tidak suka menjadi pusat perhatian, ia pun menarik Raka menuju ke tempat yang tidak terlalu banyak orang.
“ Kenapa kesini? “ tanya Raka setelah Amara melepas tangannya
“ Gapapa, aku ga suka jadi pusat perhatian “ jawab Amara tersenyum
“ Oh ya ada apa kak nyariin aku? “ tanya Amara
“ Emang nyariin pacar sendiri ga boleh? “ Raka bertanya balik dengan mendekatkan wajahnya ke Amara.
“ Y-ya boleh sih, tapi bisa ga munduran dikit. Ini jantung udah deg degan loh “ ucap Amara gugup dengan wajah semerah kepiting rebus. Raka tertawa kemudian memundurkan wajahnya sembari mengacak pelan rambut Amara.
“ Iiihhh Kak, jangan diacak acak. Jadi berantakan rambut aku “ ucap Amara membenarkan rambutnya kembali.
“ Habisnya gemesin banget sih “
“ Oh ya, nanti pulang sekolah kamu ada acara? “ tanya Raka
“ Engga sih Kak, kayaknya free hari ini. Kenapa? “ tanya Amara balik
“ Kakak mau ngajak kamu jalan, mau? “
“ Mau dong “ jawab Amara girang. Sudah lama ia dan kekasihnya itu tidak memiliki quality time bersama.
“ Yaudah nanti kakak tunggu di parkiran ya. Masuk kelas gih, udah bel “ ucap Raka sembari tersenyum lembut
Amara mengangguk dan berlari menuju kelasnya. Amara tidak sabar menunggu waktu pulang sekolah supaya cepat menikmati waktu berdua bersama Raka. Karena Amara adalah anggota OSIS dan anak ekskul dance membuat waktu yang dimiliki Amara bersama Raka tidak sebanyak dulu.

Salam untuk senja [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang