"mumma? apa mumma baik-baik saja? jam berapa kemarin pulang? wajahmu terlihat pucat mum. sungguhan."
"aku tidak apa-apa anak nakal, cepatlah pergi ke sekolah. jangan sampai telat, sebrengsek dan segangster apapun dirimu. jangan pernah tinggalkan, ilmu. karena, jika menjadi yang paling di takuti saja tidak akan cukup. hiduplah seperti bajingan, tetapi berotak cerdas! kau paham?!" jaehyun memukul punggung jeno, jeno tertawa.
(disarankan untuk sambil play lagunya, biar dapat feel sedihnya huhuhu)
"baiklah mum! aku akan melakukannya." ucap jeno, mereka berdua sarapan dengan kimbab buatan jaehyun. setelah itu, jeno pergi sekolah. jaehyun menghela nafasnya, dan kemudian menaruh garpunya di meja makan.
tatapannya sangat kosong, kemudian tanpa jaehyun sadari. tangisnya tiba-tiba menetes. jaehyun merindukan kedua orang tuanya.
"aku, ingin sekali melihat ayah dan ibu. walaupun sekali saja. aku...aku ingin sekali..." jaehyun menangis, dan terisak.
"mengapa? mengapa aku tidak pernah mendapatkan kebahagiaanku. entah dalam keluarga atau kekasih? mungkin benar apa kata orang-orang, anak yang rumahnya rusak (broken home) memang tidak pantas mendapatkan cinta, ataupun kasih sayang. aku, aku selalu bergantung pada orang lain. entah itu, kebahagiaanku, ataupun kehidupanku. aku, terlalu takut untuk sendiri. jika begitu jadinya, untuk apa aku hidup? aku tidak ada tujuan."
jaehyun mengusap air matanya, dan membereskan piring nya. jaehyun akan pergi keluar.
jaehyun akan pergi ke reunian sekolah dasarmya. kebetulan teman-teman lamanya itu sedang berliburan disini. dan, jaehyun tertarik untuk pergi kesana pagi ini. yaa, daripada bosan. jaehyun bekerja shift malam nanti.
sekarang ini, jaehyun menuju ketempat reunian. suasana hatinya memang sedang kurang baik, tapi jaehyun selalu merubah sikapnya dengan cepat ketika sedang berkumpul dengan teman-temannya.
yaa, payah memang. tapi begitulah jaehyun, dia pandai menyembunyikan rasa yang dia punya. namun, dia tak pandai menyembunyikan kebohongan.
jaehyun memberhentikan mobilnya di sebuah cafe, jaehyun tak lupa menyemprotkan beberapa perfume miliknya.
"baiklah jaehyun...saatnya merubah ekspresi wajahmu!" ucap jaehyun pada dirinya sendiri, dan jaehyun pun tersenyum dan memasuki cafe itu.
jaehyun berjalan ke sebuah meja, di cafe itu. jaehyun mengangkat tangannya. "oooh yoo!! haloo."
jaehyun, menghampiri teman-temannya yang sedang asyik mengobrol. kemudian mereka pun mulai berbasa basi menanyakan karir dan kabar. ya begitulah basa-basi manusia. kalau bukan dengan cara itu, ya dengan tiba-tiba meminjam uangg.☺️
mereka memesan banyak makanan, dan memesan minuman. "ah, jadi jaehyun. apakah kau sudah menikah? bagaimana istrimu? apa dia secantik wanita idamanmu?"
"oh, tapi bukannya kau mengencani pria jaehyun? aku mendengar gosip saja sih di sekitarku."
"pria? sungguh? jaehyun, apa itu benar? aneh sekali kriteria mu? apa yang akan ditusuk? hahahaa jangan bodoh, jaehyun tidak mungkin seperti itu yerr."
ya, itu adalah kim yerim. salah satu, teman jaehyun semasa sekolah dasar. "oh...itu..."
"um, guys..gue tiba-tiba ada urusan mendadak. aduh maaf banget ya." ucap salah satu pria disana, dan meninggalkan tempat duduknya.
"hooo? yang benar saja channn!! tidak asyikk!!" bangchan mengetik pesan, dan entah kepada siapa dikirimnya. dan langsung melambaikan tangannya.
"oh..akun takut sekali dengan pria gay, jaehyun? dia gay." ucap bangchan diluar cafe itu, dan langsung pergi dari sana.
"oh, sepertinya aku juga lupa membantu ibuku. dia ada jadwal pergi ke pasar pagi ini, ya ampun aku bisa dimarahi jika terlambat."
"oh, tapi bam-bam. kau kan yang merencanakan acara ini, hahhh astagaaa." ucap pria disebelah bam-bam, dan ya bangchan sepertinya mengirimkan pesan rahasia itu kepada bam-bam.
"loh? kalian kok tiba-tiba mau pergi?" tanya jaehyun dengan bingung, senyumannya masih terlihat di wajahnya.
bam-bam membisikkan sesuatu ke telinga pria disampingnya, dan yang lainnya mulai ikut berbisik-bisik. senyuman jaehyun dengan perlahan menghilang.
"teman-teman, ada apa?"
"jaehyun ah, maaf ya kurasa aku tidak bisa melanjutkan acara ini. ahh astaga, aku baru ingat ayahku memintaku untuk membeli sesuatu hari ini.
jaehyun menatap ke arah teman-temannya yang pergi dari cafe. jaehyun kembali tersenyum, dan melambaikan tangannya.
"baiklahh, lain kali kita akan bertemu lagii!! terimakasih untuk makanannya!!" ucap jaehyun, setelah teman-temannya pergi.
seorang pelayan menghampirinya, dan memberikan bill. jaehyun tetap tersenyum. "bisakah aku membayarnya dengan kredit? aku tidak punya cash."
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Spill or take off :After break up | JOHNJAE🔞
Romance"jae, kasih aku kesempatan sekali lagi. kumohon, aku memang lelaki brengsek. tapi, aku bersumpah, ingin memperbaikinya." "maaf, aku sudah bertunangan dengan yang lain." "you're liar" Kisah, tentang perjuangan Johnny yang berusaha mendapatkan lagi ha...