12

740 26 1
                                    

"oh, udah pagi lagi. astaga, aku pasti tertidur disini." ucap yuta, yang baru saja bangun. yuta menatap ke sekelilingnya.

"selamat pagi paman" ucap jeno, jeno tersenyum kepada yuta. jeno juga menyiapkan roti dan susu untuk sarapan yuta.

"ah, kamu menyiapkan makanan ini untuk ku?. kemana perginya mumma mu itu jen?"

jeno duduk disamping yuta, ya dia tertidur di sofa semalaman bersama jaehyun. mereka tertidur, saat menonton film bersama.

"mumma tadi berangkat bekerja paman, dia seorang psikolog sekarang. dia bekerja di sebuah gedung milik keluarga terkaya disini."

"eh? yang betul jeno? sepagi ini?"

"iya paman, jeno pernah dibawa kerumahnya. karena, bos mumma itu sejujurnya pernah suka sama mumma."

"eh? suka?" yuta memutar kedua matanya, entah kenapa rasanya begitu menjengkelkan saat mendengar perkataan itu.

"alamatnya dimana? boleh paman tau?" tanya yuta, jeno mencoba untuk mengingatnya lebih dulu.

"ah, coba jeno pinjam ponsel paman. jeno akan tunjukkan alamat dan gedungnya."

"sebentar" yuta mengeluarkan ponselnya, dan memberikan pada jeno.

jeno kemudian mencari gedung tempat, mumma nya bekerja. "yaaahhh yoksi, aku akan kesana sekarang."

yuta langsung melangkahkan kakinya keluar dari rumah, yaa yuta sebenernya hanya ingin jadi penguntit jaehyun saja.

"ehh, paman larinya cepat sekali. apa sebenarnya dia itu manusia cheetah?" ucap jeno, ya jeno terkejut dengan langkah yuta yang cepat.

saat ini yuta, tengah berlari mengejar bus. karena, dia tidak punya kendaraan pribadi.

"sial, ayo cepat cepaaat. minggirrrr bangsaaaattt" teriak yuta, dengan kakinya yang langsung melangkah memasuki bus. yuta duduk di kursi paling depan.

yuta pikir, akan lebih cepat untuk keluar. jika dia duduk di paling depan. sedangkan, semua orang tengah memperhatikan yuta.

"apa yang kalian lihat? dasar orang-orang gatau diri" ucap yuta, dengan sedikit menurunkan topinya.

saat ini, bus telah jalan menuju pemberhentian selanjutnya. yuta, hanya memandang langit yang terlihat cerah hari ini.

sementara itu, jaehyun tengah sibuk dengan pasiennya yang bercerita sudah selama 5 jam. punggung nya terasa sakit.

"jadi bagaimana ya dok, aku sunggug-sungguh ingin membunuh pria itu, dan gangguan tidurku semakin menjadi-jadi. ini menyiksaku."

"ah..anu...tuan han jisung, begini. ah aku seharusnya, tidak mengatakan ini tapi. punggung ku sungguh kesakitan, anda sudah mengulangi cerita itu selama 25 kali disini...saya.."

"dok, apa dokter tidak rela mengorbankan wakru dokter?!!! AKU INI PASIEN DOK! TOLONG PERLAKUKAN AKU SEBAIK MUNGKIN!"

jaehyun terkejut, karena pasiennya berteriak padanya. jaehyun hanya menghela nafasnya. "baik, begini saja. ah, saya sekarang mau makan siang dulu. jadi, nanti setelah saya makan siang, bagaimana jika kita lanjutkan?"

"apa?! DOKTER!! SAYA DATANG JAUH-JAUH DARI KOREA SELATAN, HANYA UNTUK MENEMUI DOKTER! DAN INI BALASAN DOKTER PADA SAYA?! APA DOKTER INI DOKTER GADUNGAN?!! DOKTER MACAM APA YANG TIDAK MAU MENDENGARKAN KELUHAN PASIENNYA HAH?!!"

pasien yang bernama han jisung itu, naik ke atas meja jaehyun. dan meremas kerah kemeja jaehyun, jaehyun mulai panik. detak jantungnya, mulai berdegup dengan cepat, tangannya bergemetaran.

"t-tolong jangan lakukan ini..."

"DASAR DOKTER GADUNGAN!!" pasien jaehyun itu menampar wajah jaehyun, dan saat itu yuta baru saja membukakan pintu ruangan jaehyun.

yuta melihat semuanya

"BANGSAT! APA-APAAN!!" teriak yuta, ya dia tidak terima melihat jaehyun dibentak seperti itu.

"APA URUSANMU BANGSAT? MINGGIR!" teriak pasien jaehyun, yuta menarik kerah baju pasien itu dan menyeretmya keluar dari ruangan jaehyun.

"bersikaplah sopan pada orang lain, jika lo mau dihargai." ucap yuta, pasien itu tertawa dengan kencang.

"jangan ikut campur, dokter itu gamau tanggung jawab sama gue, dan dia bilang istirahat? bagaimana bisa? aku belum selesai dengan obrolanku."

"hahaha, itu artinya ceritamu membosankan. pergi, atau kutebas kepalamu disini."

pasien jaehyun yang diseret oleh yuta itu, terjatuh di lantai. kedua lututnya langsung terasa lemas saat mendengar menebas.

"dengarkan, jangan pernah membentak orang lain seperti itu. lo gatau masalalu orang seperti apa, dan dia punya trauma atau tidak. intinya, berhati-hatilah dalam berkata-kata. walaupun hanya sebatas rangkaian kata-kata, tapi bisa jadi sebuah luka baru untuk orang itu. dan tentunya, akan membekas. sulit untuk dihapus, ataupun dilupakan." ucap yuta, dan langsung masuk kedalam.

TBC

Spill or take off :After break up | JOHNJAE🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang