_
■■■
"HARSA DITEMUKAN!!!"
Pak penjaga mengerjap, dia merasa jantungnya melompat dari tempatnya, dia sangat terkejut mendengar teriakan melengking gadis berpakaian seragam putih abu itu.
Sementara itu, di tempatnya Harsa pun sama terkejutnya, dia segera menghampiri Naya yang menatapnya dengan kedua mata berbinar dan kedua sudut bibirnya tertarik, membentuk senyuman yang cerah.
"Harsa udah ditemukan, Pak! Itu dia lagi jalan ke arah kita!" Kilatan kebahagiaan terlihat di mata Naya.
"Kamu kenapa?" tanya Pak penjaga dengan dahi berkerut, sekaligus merinding atas sikap gadis itu yang tiba-tiba berucap dengan berseri-seri.
"Harsa ditemukan, Pak! Itu dia!" Naya terus menunjuk ke suatu arah.
Perlahan pak penjaga mengikuti arah tunjuk gadis itu, tetapi dia tidak melihat siapa pun.
"Saya gak liat siapa-siapa. Kamu kayaknya lagi demam, ini udah sore, ayo kamu pulang." Pak pejaga berucap dengan baik-baik agar gadis itu tidak tersinggung.
"Pak! Sekarang Harsa ada di samping bapak! Masa bapak gak liat?" Naya mendadak kesal, beralih menatap Harsa yang sedang menatapnya dengan tatapan bingung.
"Harsa... apa kabar?" Naya memberanikan diri menyapa dengan wajahnya yang berseri-seri, dia tidak dapat menyembunyikan rasa senangnya setelah melihat Harsa.
Namun, anehnya Pak penjaga di depannya malah berkata tidak melihat siapa pun, jelas-jelas di sampingnya itu Harsa!
"Kamu... bisa liat aku?"
Naya mengerutkan keningnya. "Maksud kamu apa?"
Harsa tidak menjawab pertanyaan Naya, ia terisak dengan hati yang perlahan tenang, merasa sedikit lega karena setidaknya ada satu orang yang dapat melihatnya.
"Harsa..." Naya memanggilnya dengan lirih. "Kamu lagi sakit? Muka kamu pucat."
Harsa menggeleng dengan keras lalu dia memutuskan mendekat pada Naya, tetapi kemudian gadis itu berteriak dengan keras sambil menutup matanya rapat-rapat.
"KAMU BUKAN HARSA! HARSA GAK MUNGKIN BISA TEMBUS PAGAR BESI!!!" Naya mengambil langkah mundur dengan panik, tanpa menatap ke arah lelaki itu.
"Aku Harsa... aku sendiri gak tau kenapa aku bisa kayak gini."
"Kamu pasti hantu yang jahil! Jangan nyamar jadi dia! Pergi!"
Sementara itu, Pak penjaga lantas merapalkan bacaan doa karena dia berpikir gadis itu kerasukan hantu.
"Siapa pun kamu, tolong aku..." Harsa masih berusaha mendekati Naya, meskipun gadis itu terus mengambil langkah mundur.
"KAMU BUKAN HARSA!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐤𝐡𝐢𝐫 𝐊𝐚𝐭𝐚
Teen Fiction📌Tidak disarankan dibaca pada malam hari📌 Kisah tentang Naya yang di tahun 2008 berusaha menemukan pelaku pembunuh anak Pak kepala sekolah di sekolahnya dan membantu menemukan orang terdekat yang menumbalkan orang yang disukainya, Harsa. Namun, u...