6

1.1K 158 29
                                    


....

"Maaf Tuan.. " salah satu pelayan mengetuk pintu kamar Naruto.
"Ada Tuan Sasuke dibawah. Dan dia ingin bertemu dengan anda. "

"Apa.. Untuk apa Sasuke datang kesini malam-malam seperti ini? " Naruto terdiam dengan raut wajahnya yang terlihat bingung.
Hingga sedetik kemudian diapun menyadari sesuatu.
"Sial! Jangan sampai Sasuke melihat Sakura. "

Naruto pun bergegas keluar dari kamarnya dan berjalan cepat menuju lantai bawah.

Sakura tengah membuatkan kopi untuknya saat ini.
Dan istrinya itu tengah berada didapur.

Jadi tentu saja Naruto mulai merasa khawatir kalau Sakura dan Sasuke benar-benar akan bertemu.

Naruto sangat tergesa menuruni tangga, hingga bahkan dia melompati tiga tangga terakhir saat dari kejauhan ia melihat Sasuke yang terlihat hendak berjalan menuju dapur.

"A-ah.. Sasuke, kau disini? "
Naruto berjalan mendekat kearah Sasuke yang terlihat langsung menghentikan langkahnya.
"Ada apa, Man? Apakah ada sesuatu yang mendesak? "
Naruto menatap Sasuke dengan cengiran khasnya.

Terlihat Sangat pandai sekali menyembunyikan topengnya,, Naruto benar-benar bersikap seolah tidak terjadi apapun didepan sahabatnya itu.

"Dimana Sakura? "

Namun sialnya..
Sepertinya Sasuke sudah mengetahui apa yang tengah disembunyikan oleh pria berambut kuning didepannya itu.
Sehingga tanpa basa-basi, diapun langsung berucap yang membuat Naruto terlihat langsung terdiam.

"Katakan,, dimana Sakura, sialan! " Sasuke kembali berucap, namun kali ini dengan penuh penekanan.

"Astaga,, apa yang kau bicarakan? Sakura siapa maksudmu? "

"Cih. " Sasuke mendecih pelan, hingga sedetik kemudian diapun--

Buagh..

--Sasuke melayangkan sebuah pukulan kosong tepat diwajah Naruto.

"Sialan! Apa yang kau lakukan, hah! " Naruto mengusap kasar darah dari robekan bibirnya sembari menatap melotot kearah Sasuke yang sudah berdiri didepannya.

"Kau berani mempermainkan pernikahanku--,," Sasuke mencengkram kasar kerah baju Naruto.
"Dan kau bahkan sudah berani menyembunyikan calon istriku, sialan! "

Naruto terkekeh kecil mendengar itu.
"Dan sayangnya,, dia sudah menjadi istriku sekarang.
Jadi kau--,, kau tidak memiliki hak apapun lagi atas hidupnya. "

"Kau! " Sasuke hendak kembali melayangkan pukulannya di wajah Naruto, namun pandangannya langsung teralihkan oleh kemunculan perempuan cantik beberapa langkah darinya.

Sekitar sepuluh langkah dari tempat Naruto dan Sasuke berdiri,, Sakura terlihat berdiri terdiam menatap keduanya.

Pandangan Sakura bersitatap dengan sepasang mata hitam Sasuke.

Kilauan emerald itu terlihat penuh luka dan juga kekecewaan.
Dan Sasuke menyadari itu.
'Sakura.. '

Sakura langsung memalingkan wajahnya.
Dia kembali memutar tubuhnya dan melangkah pergi dari sana.

"Sakura, tunggu.. "

Melihat kepergian Sakura,, Naruto pun langsung menatap mengejek kearah Sasuke.
"Sepertinya,, dia bahkan tidak ingin melihatmu. "

Mendorong kasar tubuh Naruto,, Sasuke bergegas cepat mengejar langkah Sakura, hingga diapun berhasil menangkap lengannya.

Sakura kembali menatap Sasuke, dan kali ini dengan jarak yang sangat dekat.

Sasuke terlihat langsung mengeraskan rahangnya saat ia melihat banyaknya luka lebam di wajah cantik itu.

Dahi dan juga sudut bibir Sakura terlihat dipenuhi oleh memar dan juga lebam.

"Sakura,, maafkan aku. " Sasuke menatap menyesal kearah sepasang emerald Indah itu.
"Aku benar-benar datang sangat terlambat. "

"Kau bahkan tidak seharusnya datang, Sasuke.. " pandangan Sakura benar-benar terlihat dipenuhi luka dan juga kekecewaan.
"Aku sudah berada di tempat yang seharusnya, bukan?
Kau tidak menginginkanku, dan kau sudah menempatkanku di tempat yang kau inginkan. "

"Tidak. Aku tidak pernah menginginkan ini terjadi.
Aku sangat yakin kalau si kuning sialan itu sudah mengatakan kebohongan besar padamu, dan--,,
Sakura.."

Sasuke menahan lengan Sakura yang hendak melangkah pergi.

"Aku mencintaimu. "

Ucapan pelan Sasuke membuat Sakura terlihat meneteskan airmatanya.

Sasuke berada tepat di belakangnya saat ini. Namun Sakura terlihat menahan tangisnya yang terasa sangat menyakitkan.

"Pulanglah, Sasuke.. Istrimu pasti sedang menunggumu saat ini. "

Mendengar itu,, Sasuke pun menarik pelan lengan Sakura kearahnya lalu memeluknya.

"Kita seharusnya menikah. Dan aku terlalu bodoh karena tidak menyadari kekeliruan yang terjadi.
Maafkan aku, Sakura.. Maafkan aku. "

"Dan dia sekarang istriku. "
Naruto muncul dengan raut wajahnya yang terlihat kesal.
Lalu dengan gerakan cepat,, dia pun berhasil mengambil alih tangan Sakura dan menariknya kearahnya.
"Jadi sebaiknya sekarang kau pergilah,, dan jangan pernah berani menyentuhnya lagi. "

BUAGH...
BUAGH..
BUAGH..

Genggaman tangan Naruto terlepas tepat saat Sasuke kembali melayangkan beberapa pukulan kearahnya.

"Aku bahkan bisa melenyapkanmu saat ini juga. " tatapan Sasuke menajam. Rahangnya terlihat mengeras dengan kedua tangannya yang terkepal kuat dikedua sisi tubuhnya.
Sasuke benar-benar dipenuhi oleh amarah saat ini.
"Tapi tentu saja aku tidak akan membuat kematianmu terlewati dengan sangat mudah, karena aku ingin kau menikmati setiap pukulan yang akan kau terima. "
Sasuke kembali mencengkram kasar kerah baju Naruto.
"Pecundang sepertimu sangat pantas mendapatkan sesuatu yang akan kau sesali seumur hidupmu. "

"Lakukan apapun yang kau inginkan--,, " Naruto membalas tatapan tajam Sasuke, hingga iapun menggeser cepat tubuhnya kearah Sakura.
"Tapi sebelum itu--"

Sreet..

Akhh..

"--biarkan aku melenyapkan wanita sialan ini! "

"NARUTO!! "
Sasuke semakin meradang saat tiba-tiba saja Naruto menjambak kasar rambut Sakura.
"Lepaskan Sakura. LEPASKAN DIA, SIALAN!! "
Sasuke berusaha menyingkirkan tangan Naruto dari rambut Sakura.

"Tidak, sebelum dia lenyap.
Jadi sebaiknya kau menyingkirlah!"
Naruto menendang kencang perut Sasuke, dan diapun mulai menarik kasar rambut Sakura menaiki tangga.

"Kau benar-benar akan sangat menyesal. " Sasuke berhasil menghadang langkah Naruto yang hampir sampai di lantai atas. Dan diapun mulai mencengkeram lengan pria itu yang masih saja menjambak rambut Sakura.

"Untuk kematian ibuku--,, " sepasang mata biru itu terlihat dipenuhi kabut luka dan juga dendam.
"--aku bahkan sangat sanggup jika harus kehilangan tanganku.
Jadi lakukan saja apapun yang kau inginkan,, tapi kau tidak akan pernah bisa menghentikanku untuk melenyapkannya."

"Sakura tidak ada hubungannya dengan kematian ibumu. Jadi lepaskan dia! "

"Sakura--,, dia adalah Putri dari perempuan sialan itu! " teriakan Naruto menggema di seluruh penjuru ruangan.
"Jadi tentu saja dia adalah salah satu penyebab dari kematian ibuku.
Aku benar-benar sangat membencinya hingga berlebih.
Dan sekarang,, dia benar-benar harus tiada agar semuanya menjadi imbang.."

Tepat saat Naruto mendorong tubuh Sakura kebawah,, saat itu juga Sasuke langsung memeluknya dan--

BRUUK...

.......




Ga jadi libur ya..
Karena khawatir kalian sedikit penasaran, jadi aku nulis aja..
Mungkin besok aja liburnya.
Tapi semoga saja tidak.

Blood Of Wedding (end) PdfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang