7

1K 148 23
                                    




.....

Tubuh Sakura dan Sasuke berguling di tangga hingga terjatuh ke lantai bawah.

Sebisa mungkin,, Sasuke benar-benar menopang tubuh Sakura agar tidak membentur lantai.

Bahkan saat keduanya berguling di tangga,, sepasang lengan Sasuke benar-benar melindungi tubuh Sakura agar tidak terlalu kesakitan.

"S-sasuke.."

"Kau baik-baik saja? "
Sasuke menatap khawatir kearah Sakura sembari menahan rasa sakit disekujur tubuhnya.

Tatapan keduanya bertemu untuk beberapa saat, sebelum kemudian--

"Aa.. Kau belum tiada rupanya. "

--suara Naruto kembali terdengar,, yang membuat Sasuke pun segera menegakkan tubuhnya saat ia melihat pria kuning itu yang mulai mendekat dan terlihat hendak kembali menjambak rambut Sakura.

Sasuke menangkap cepat lengan Naruto dan mencengkramnya dengan kasar.

"Tidak akan kubiarkan--"
Sasuke menatap tajam Naruto.
"--kau berani menyentuh, dan menyakitinya lagi! "

Naruto tersenyum remeh.
"Kau melindungi wanita kotor itu,, dan menghianati persahabatan kita.
Kau adalah yang terburuk, Sasuke.. "

Sasuke bergeming. Lalu dengan gerakan cepat,, diapun memelintir lengan Naruto dan kembali melayangkan satu pukulan kencang kearah wajahnya.

Naruto pun jatuh tersungkur.

"Kesalahan orang lain,, itu tidak pantas di sangkutpautkan dengan Sakura.
Kau benar-benar sudah melewati batasanmu, Naruto! "

"Aku selalu mendukungmu dalam hal apapun, dan aku juga tidak pernah berkata tidak untuk setiap keputusan yang kau ajukan. " Naruto kembali menegakkan tubuhnya, dan menatap kecewa kearah Sasuke.
"Tapi hanya karena seorang wanita,, kau benar-benar menghancurkan semuanya, Sasuke!
Kau menghancurkan persahabatan kita, dan kau benar-benar menciptakan tembok permusuhan yang membuatku muak! "

Naruto berjalan cepat menuju bingkai foto ibunya yang tertempel didinding. Lalu dengan penuh kekesalan, dia pun melemparnya kearah Sakura.

Namun sayangnya, itu tidak terjadi apapun,, karena Sakura sudah berada dalam pelukan Sasuke saat ini.

"Kalian benar-benar membuatku muak! "

"Ayo kita pergi, Sakura.. " Sasuke menarik pelan lengan mungil itu untuk segera pergi dari sana, saat ia melihat Naruto yang melangkah cepat menuju dapur.

Sepertinya pria kuning itu akan membawa sesuatu dari sana.

Menghadapi Naruto yang tengah diselimuti oleh amarah dan juga kekeraskepalaan itu bukanlah hal yang tepat.
Jadi sebaiknya untuk saat ini,, Sasuke lebih memilih untuk membawa Sakura pergi menjauh dari sana, agar gadis itu tidak semakin tersakiti.

"SIALAN!!! "
Naruto melempar kesal pisau yang dipegangnya saat ia tidak mendapati keberadaan Sasuke dan juga Sakura di tempat mereka berdiri tadi.

"Pecundang! " gigi Naruto bergemelatuk dengan rahangnya yang terlihat mengeras.
"Kau benar-benar pencundang, Sasuke!! "

......

"S-siapa dia, Sasuke-kun? " Hinata menatap terluka kearah suaminya yang baru saja memasuki Mansion bersama seorang perempuan yang benar-benar sangat dibencinya.

Dan Sakura,,
Diapun terlihat terdiam saat ia melihat seseorang yang sangat dikenalinya itu benar-benar berdiri beberapa langkah darinya.
'Jadi ternyata yang kulihat saat itu benar-benar Hinata?'

"Jangan hiraukan apapun, okey...
Aku akan mengantarmu ke kamar. Ayo.. " Sasuke menggenggam jemari tangan Sakura dan merekapun mulai melangkah melewati Hinata yang terlihat masih berdiri terdiam dengan raut wajahnya yang terluka.

'Inikah akhir dari kemalanganku? ' Hinata mengusap kasar airmatanya yang perlahan menetes.
'Ini benar-benar lebih menyakitkan dari sebuah penolakan. '

----

"Ini kamarmu. " sembari tetap menggenggam tangan Sakura,, Sasuke melangkahkan kakinya memasuki salah satu kamar yang berada di lantai bawah.

"Terimakasih. " Sakura melepaskan tangannya dari Sasuke.
"Mm,, sebaiknya sekarang kau pergilah untuk menjelaskan semuanya kepada istrimu.
Dia pasti sangat salah paham, karena kau sudah membawaku kesini."

"Aku tidak mempedulikan itu. " Sasuke menatap Sakura.
"Mereka sudah mempermainkan kita.
Kita seharusnya sudah menikah saat ini, tapi mereka benar-benar mengacaukan semuannya. "

Sakura terlihat terdiam.

"Sakura,, untuk semua luka yang kau dapat, aku benar-benar sangat menyesali hal itu.
Kau pasti sangat kesakitan dan juga ketakutan saat berada di sana.
Dan aku benar-benar sangat terlambat datang. "

"Aku masih baik-baik saja saat ini. Jadi sudahlah.. Jangan membahas hal itu lagi, okey.. "

Sasuke tersenyum tipis. Wajah cantik didepannya benar-benar membuat perasaannya terus saja berdebar sejak tadi.

"Aku akan menceraikan Hinata, dan kita akan segera menikah. "

"Jangan mempermainkan sebuah pernikahan, Sasuke. Dan lagipula,, aku masih menjadi istrinya Naruto. "

"Aku akan segera mengurus surat perceraian kalian juga. Dan Semuanya pasti akan baik-baik saja. "

Sakura terlihat terdiam.

"Sakura.. Aku menikahi Hinata hanya karena aku berpikir kalau dia adalah perempuan yang akan dijodohkan denganku.
Meskipun aku benar-benar tidak menyukainya,, tapi rasanya aku tidak bisa menolak, karena itu adalah permintaan terakhir ibuku.
Dan bodohnya aku,, aku tidak menyadari kalau seseorang sudah berusaha untuk memisahkan kita. "

"Kau-- benar-benar terpaksa menikahinya? " Sakura berucap dengan penuh arti.

Dan sayangnya,, Sasuke tidak menyadari itu
"Ya, tentu saja. Aku benar-benar sangat terpaksa menikahinya. "

"Kau pasti sangat tidak suka dijodohkan. Iya, kan? "

Sakura terlihat tersenyum kecut, dan Sasuke langsung menyadarinya.

"Tidak, jika itu denganmu. " Sasuke berucap cepat.

Sakura pun kembali menatap kearah pria didepannya itu.

"Apa kau tahu, Sakura.. Aku selalu saja merasa terhubung denganmu.
Aku selalu bisa merasakan perasaanmu meskipun kita sedang berjauhan.
Dan saat aku merasa kalau ada yang salah dengan pernikahanku, saat itu juga aku langsung mencari tahu tentang kebenarannya.
Meskipun memang sangat terlambat,, tapi akhirnya aku bisa menemukanmu.
Dan itu membuat perasaanku menjadi sangat lega seketika."

"...."

"Aku sudah menyukaimu bahkan sebelum kita bertemu..
Percayalah,, ini bukan omong-kosong yang mungkin akan mulai mengganggu pemikiranmu.
Aku benar-benar sangat menyukaimu, Sakura.."

Sakura terlihat meneteskan airmatanya.

Dan Sasuke langsung mengusapnya pelan.
"Tidak akan terjadi apapun, hm...
Aku benar-benar akan mengurus semuanya dengan baik. "

"Ah. M-maafkan aku, Sasuke--kun. Tapi didepan ada Naruto-kun.
Dan dia mencari istrinya."

Deg..

.......



Ada sedikit perubahan di part 3 yaa..

Blood Of Wedding (end) PdfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang