" eughh au eh apanih? " Monolog sosok gadis itu
" selamat pagi gadis" ucap seorang lelaki
" Kornkamon Fellycia Mclin" ucap Adrian
Ya sosok gadis tadi adalah Mon dan lelaki tadi adalah Adrian. Adrian menatap mon dari atas hingga kebawah.
" K-kau cowok yang dicafe itu kan?!" Tanya Mon dengan suara yang bergetar karna takut
" hmm kau mengingat ku? " Tanya Adrian
Mon menganggukkan kepalanya tanda dia ingat dengan sosok Adrian yang tinggi dan berbadan V-taper.
" K-kenapa kau membawa ku kesini dan dimana aku? " Tanya Mon dapat dilihat dari riak wajahnya dia takut
" Hmm kau mengenali mereka berdua kan? " Tanya Adrian sambil menunjukan dua keping gambar seorang cowok dan seorang cewek
" Daddy Mommy kenapa kau bisa punya foto orang tua ku ? Siapa kau sebenarnya " Mon menanyakan soalan bertubi-tubi kepada Adrian Mon takut Adrian akan melakukan sesuatu terhadap orang tua nya
" Carl Mclin dan Anna Allen bukan? " Tanya Adrian lagi
" I-ya" jawab Mon
" Jadi kau tau kan rencana mereka? " Tanya Adrian lagi
" Rencana apa? Apa maksud mu ? " Tanya Mon lagi
Adrian sedikit geram karna dia berfikir Mon berpura-pura tidak tahu tentang rencana orang tuanya.
" Jangan berpura-pura pada saya " ucap Adrian
" Apa maksud lo? " Ucap Mon, Mon sudah mulai kesal karna merasa telah difitnah seakan-akan dialah penjahatnya
Adrian mulai membuka langkah kearah Mon sambil membawa silet.
" Kau liat benda ini? Tell me atau saya gunakan kekerasan " ucap Adrian
" gue gak tau apa yang lo maksud kan" ucap Mon
" bohong" ucap Adrian singkat lalu membuat garisan pada telapak tangan mon menggunakan silet tersebut atau biasa kita sebut barcode
" Auch stt sakit" ringis Mon
Adrian menambahkan lagi garisan tersebut. 1 garisan 2 garisan 3 garisan.
" Auuu okee arghh" ringis Mon
" Good tell me right now" ucap Adrian
" Orang tua gue punya perusahaan mereka bercadang akan menjadikan gua model udah itu aja " ucap Mon, Mon berfikir Adrian adalah saingan perusahaan haram milik Daddynya
" Ck informasi gak berguna" ucap Adrian
Adrian lalu memegang tangan Mon dan hendak menambahkan luka tersebut. Tiba-tiba Adrian merasakan getaran di poket celananya.
Adrian lalu mengangkat panggilan telefon tersebut Karna itu adalah panggilan dari mommynya. Adrian keluar dari kamarnya supaya Mon tidak mendengar percakapannya bersama Mommynya.
" Hallo mommy kenapa Nih " ucap Adrian sambil tersenyum
" Adi sayang lagi ngapain? " Tanya Becky
" Lagi sarapan kok ma kenapa ma? " ucap Adrian
" mommy mau nanya nanti adi pulang ga ? Kalo adi pulang mommy mau kamu bawa beberapa temen mu untuk ke sini " ucap Becky
" Adi pulang kok tapi mungkin telat dikit " ucap Adrian
" Yaudah bye anak mommy " ucap Becky
Adrian lalu mematikan panggilan telefon tersebut. Adrian lalu berjalan kearah kamarnya. Adrian melihat Mon yang sedang menunduk sepertinya Mon sedang menangis.