M.M.L 5

287 28 1
                                    

" eughh au eh apanih? " Monolog sosok gadis itu

" selamat pagi gadis" ucap seorang lelaki

" Kornkamon Fellycia Mclin" ucap Adrian

Ya sosok gadis tadi adalah Mon dan lelaki tadi adalah Adrian. Adrian menatap mon dari atas hingga kebawah.

" K-kau cowok yang dicafe itu kan?!" Tanya Mon dengan suara yang bergetar karna takut

" hmm kau mengingat ku? " Tanya Adrian

Mon menganggukkan kepalanya tanda dia ingat dengan sosok Adrian yang tinggi dan berbadan V-taper.

" K-kenapa kau membawa ku kesini dan dimana aku? " Tanya Mon dapat dilihat dari riak wajahnya dia takut

" Hmm kau mengenali mereka berdua kan? " Tanya Adrian sambil menunjukan dua keping gambar seorang cowok dan seorang cewek

" Daddy Mommy kenapa kau bisa punya foto orang tua ku ? Siapa kau sebenarnya " Mon menanyakan soalan bertubi-tubi kepada Adrian Mon takut Adrian akan melakukan sesuatu terhadap orang tua nya

" Carl Mclin dan Anna Allen bukan? " Tanya Adrian lagi

" I-ya" jawab Mon

" Jadi kau tau kan rencana mereka? " Tanya Adrian lagi

" Rencana apa? Apa maksud mu ? " Tanya Mon lagi

Adrian sedikit geram karna dia berfikir Mon berpura-pura tidak tahu tentang rencana orang tuanya.

" Jangan berpura-pura pada saya " ucap Adrian

" Apa maksud lo? " Ucap Mon, Mon sudah mulai kesal karna merasa telah difitnah seakan-akan dialah penjahatnya

Adrian mulai membuka langkah kearah Mon sambil membawa silet.

" Kau liat benda ini? Tell me atau saya gunakan kekerasan " ucap Adrian

" gue gak tau apa yang lo maksud kan" ucap Mon

" bohong" ucap Adrian singkat lalu membuat garisan pada telapak tangan mon menggunakan silet tersebut atau biasa kita sebut barcode

" Auch stt sakit" ringis Mon

Adrian menambahkan lagi garisan tersebut. 1 garisan 2 garisan 3 garisan.

" Auuu okee arghh" ringis Mon

" Good tell me right now" ucap Adrian

" Orang tua gue punya perusahaan mereka bercadang akan menjadikan gua model udah itu aja " ucap Mon, Mon berfikir Adrian adalah saingan perusahaan haram milik Daddynya

" Ck informasi gak berguna" ucap Adrian

Adrian lalu memegang tangan Mon dan hendak menambahkan luka tersebut. Tiba-tiba Adrian merasakan getaran di poket celananya.

Adrian lalu mengangkat panggilan telefon tersebut Karna itu adalah panggilan dari mommynya. Adrian keluar dari kamarnya supaya Mon tidak mendengar percakapannya bersama Mommynya.

" Hallo mommy kenapa Nih " ucap Adrian sambil tersenyum

" Adi sayang lagi ngapain? " Tanya Becky

" Lagi sarapan kok ma kenapa ma? " ucap Adrian

" mommy mau nanya nanti adi pulang ga ? Kalo adi pulang mommy mau kamu bawa beberapa temen mu untuk ke sini " ucap Becky

" Adi pulang kok tapi mungkin telat dikit " ucap Adrian

" Yaudah bye anak mommy " ucap Becky

Adrian lalu mematikan panggilan telefon tersebut. Adrian lalu berjalan kearah kamarnya. Adrian melihat Mon yang sedang menunduk sepertinya Mon sedang menangis.

My Mafia lover Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang