M.M.L 7

228 20 2
                                    

" sialan anak itu kemana ? " umpat  Carl

" kalian cari dia cepat " ucap Carl pada anak buahnya

Carl baru sadar kalo Mon anak gadisnya itu belom pulang dari semalam . Bukan karna sayang tapi karna Mon adalah model bagi perusahaan nya . Perusahaan tersebut digunakan untuk menutup bisnes narkoba yang selalu ia jalan kan .

Carl lalu duduk sambil memijat kepalanya sendiri ,rasa pusing yang sejak tadi dirinya tahan sudah benar-benar menggila di kepalanya .

" obat ku dimana ck sialan " umpat Carl lagi

Carl lalu berjalan dengan sempoyongan menuju ke nakas untuk mengambil obatnya .

" anak sialan itu malah ilang saat aku benar-benar ingin menjualnya " monolog Carl

Ya Carl berencana ingin menjual mon ke teman-teman mafia nya yang lain selepas saja mon menghabikan tugasnya di perusahaan Carl .

Jijik , itulah perkataan yang sesuai untuk Carl . Sanggup menjual anaknya hanya karna menginginkan uang yang lebih banyak dan lapak kilang narkoba yang lebih meleluasa .

Gila , ya itu juga cocok untuk Carl terlalu gilakan uang sehingga mau menjual anak nya , padahal saat mon kecil Carl dan isterinya tak pernah berniat ingin mengorbankan mon .

Memang inilah yang dinamakan buta akan uang . Uang , uang dan uang itu sahaja yang berada di pikiran dan mata Carl sekarang .

kringg

Carl berdiri lalu mengambil hp nya yang berada diatas meja. Carl lalu mengangkat panggilan tersebut.

" Hallo? " Ucap Carl ragu-ragu

" Hai tuan Carl " ucap Orang tersebut

" anda siapa? " Tanya Carl

" hei ini aku temen mu " ucap orang itu

" zack arthur? " ucap Carl

" pinter " ucap  Zack

" gue harap lo dapat bersabar bentar aja mungkin dalam 2 minggu putri ku akan jadi milik mu " ucap Carl

" ouh sudah tentu aku sanggup menunggu " ucap Zack

Panggilan pun dimatikan secara sepihak . Zack tersenyum puas mendengarnya .

" kau dengar sendiri kan ayah mu saja tak mahu dengan mu " ucap Zack

Bukan zack ini bukan zack arthur tapi adrian yang berpura-pura menjadi zack teman carl .

" ga mungkin itu bukan daddy ku " ucap Mon

ya Mon dapat mendengar panggilan tadi , Adrian sengaja menekan loud speaker supaya Mon dapat mendengar perbualan mereka berdua .

Lagi-lagi muka Mon murung , kalau boleh Mon benar-benar tak ingin mempercayai perbualan itu tadi . Tapi suara , nombor hp bahakan cara ngomong nya sama persis 100% seperti Carl .

Mon benar-benar merasa dunia nya telah hancur , dunia nya seperti sudah diterbalikkan . Semua nya terasa hampa , pahit , masam .

" ga itu mungkin karna ayahku sibuk mencari ku , lagipula ga ada suara ibu ku . Ibuku akan selalu bersama ayahku " Ucap Mon

Mon berasa bangga dengan apa yang diucap oleh dirinya sendiri . Merasa pinter merasa hebat dan merasa bahawa yang Adrian call tadi hanyalah anak buah nya yang pinter mengikut suara seseorang .

" ck kau benr-bener mempertahan kan harga diri orang tuaa mu  " ucap Adrian

" yasudahlah jika kau tak percaya " ucap Adrian

My Mafia lover Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang