M.M.L 8

338 33 3
                                    

Condominium Diamond state
9:27

" argh hiks plis cukup " Ucap Mon

Pak!

" hiks plis sudahh " mohon Mon

Sejak jam 8 tadi Mon sudah bener-bener disiksa oleh Adrian . Ditambah lagi dengan Adrian yang sedang marah besar .

Amarahnya pula diluapkan kepada Mon . Sudah hampir seminggu Mon disekap dan disiksa oleh Adrian . Adrian benar-benar ingin menggila dengan sabuk nya itu .

Dapat dilihat tubuh Mon sekarang benar-benar berubah . Berubah 180 darjah , Tubuh yang semakin kurus , pipi yang semakin mengecil dan memar hampir disetiap inci bahagian tubuh .

Adrian benar-benar menjadi gila , setan dan menyeramkan . Mon sudah lelah mempertahankan harga diri nya dan ortunya tapi sayang semuanya sia-sia dan hanya menambah siksaan kepada dirinya sendiri .

" DIAM" bentak Adrian

pak!
Pak!
Pak!

Kini Adrian melempar sabuk nya itu , Adrian mulai menindih tubuh Mon yang lemas dan penuh memar baru . Adrian membuka kemeja berwarna navy blue itu . Kini Adrian telanjang atas . Mata Mon kembali membulat sempurna .

Pikiran Mon sudah mengeluarkan berbagai pertanyaan . Apakah keperawananku akan diambil oleh pria kejam ini , apakah aku akan dibunuh , aku bakal diperkosa kah . Lebih kurang begitulah isi pikiran Mon Sekarang .

Adrian mencium kasar bibir Mon bahkan dirinya saja menggigit bibir Mon sehingga berdarah supaya Mon membuka mulutnya .

Akhirnya Adrian berjaya membuat mulut Mon terbuka , lidahnya mengabsen setiap susunan gigi , lidah dan seluruh bahagian mulut Mon .

Bukannya merasakan nikmat justru merasakan kesakitan yang sangat luar biasa .

deg!

" selagi dia seorang cewek jangan pernah mengambil keperawanannya"

Seketika Adrian berhenti dari ciuman tadi . Dirinya mengingat ucapan sosok seorang adiwira nya sekali gus idolanya . Freen Sarocha , ayahnya sendiri meingatkan hal tersebut kepada dirinya .

" jijik gue liat air mata lo " ucap Adrian sebagai alasan dirinya berhenti

Adrian lalu turun dari kasur , dirinya mengambil sabuk dan kemejanya tadi untuk digunakan semula . Adrian lalu meningalkan Mon melemah di atas kasurnya itu .

Adrian bergegas ke mobilnya , dirinya ingin pulang ke mansion . Capek dan stres , 2 hal ini benar-benar dapat dilihat dari wajah Adrian . Saat sudah berada di dalam mobil dirinya mengusap kasar wajahnya sendiri .

Seketika dirinya merasakan beban rasa bersalah , bukan rasa bersalah dari apa yang baru saja dirinya lakukan tadi tapi beban rasa bersalah dengan sepenuh siksaan yang dirinya lakukan terhadap
Mon sepanjang 7 hari lebih itu .

Dirinya memerlukan recharge dan energi positif di rumahnya . Adrian berharap dirinya lebih tenang selepas ini .

Beberapa menit kemudian Adrian sudah sampai di Mansion nya . Adrian masuk sambil tersenyum . Kebahagiannya benar-benanr berada di sini .


" Mommy Adrian pulang" Ucap Adrian dengan nada girangnya

" eh Adi yok sini " Ucap Becky

" iya mom" ucap Adrian

" Mommy adi stres tau " keluh Adrian

" Kok gitu ? setau mommy perusahaan sedang baik-baik saja terus bukannya markas juga sedang baik-baik saja? " Tanya Becky

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 24 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Mafia lover Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang