M.M.L 6

269 23 4
                                    

Malam Malam ku bagai malam
Seribu bintang yang terbentang
Di angkasa

Lagu tersebut memenuhi kamar Adrian. Selepas sahaja makan dan menolong Becky Adrian langsung menuju ke kamarnya. Saat berada di kamar Adrian memasang lagu tersebut.

Adrian menyiapkan beberapa dokumen sambil mendengar lagu tersebut. Adrian melakukan dokumen tersebut sambil tersenyum karna dirinya sudah mendapatkan kunci kejayaan nya untuk mengusir Thorn dari kota nya itu.

Selesai sahaja dengan dokumen nya itu Adrian lalu masuk ke kamar mandi.
Sementara itu , teman-teman Adrian sedang bersantai dikamar tamu.

Saat Adrian masuk kedalam kamar mandi tiba-tiba jantung nya terasa seperti berdetak dengan kencang. Aneh, sangat aneh ini pertama kalianya Jantung Adrian berdetak dengan sangat kencang.

Selain daripada rasa kencang Jantung Adrian juga terasa ngilu. Adrian hampir sahaja rebah dikamar mandi.

Selepas beberapa menit rasa kencang dan ngilu itu menghilang Adrian lalu mandi. Adrian lalu menghiraukan rasa anehnya itu .

Sementara di apartmen , Mon masih tetap saja  merenungi nasibnya . Entah kesalahan apa yang pernah dia lakukan hingga diculik oleh mafia muda . Bahkan mafia itu menuduh dirinya .

Cklek
Sreet

Mon lalu menoleh ke asal suara , Mon mengerutkan dahinya karna didepan pintu tersebut terlihat sosok tubuh pendek , tetapi masih tinggi darinya. Seharusnya tinggi karna anak-anak buah Adrian yang sebelum ini tinggi tubuhnya.

" K-kau siapa? " Tanya Mon

Sosok tersebut tidak menjawab soalan Mon. Sosok tersebut malah membuka ikatan tali ditangan dan kaki Mon.

Mon tersenyum karna dirinya akhirnya bebas.

" Terima ka-" ucapan Mon terpotong karna sosok tadi melumat bibir Mon.

Mata Mon terbelalak karna terkejut. Mon ingin melepaskan lumatan tersebut tetapi tenaga sosok tersebut lebih kuat.

Sosok tersebut lalu menolak tubuh Mon supaya rebah di atas kasur. Seketika harapan  untuk nya  bebas hilang serta merta.

" Tolong tol" Ucapan Mon lagi lagi terpotong Karna bibirnya dilumat oleh sosok tadi

Sosok tersebut lalu menghisap leher jenjang Mon. Lalu dia membuka baju Mon. Sosok tersebut menjilat bibir nya sendiri.

Bang! Bang !

Belom sempat sosok tadi ingin membuka seluarnya kepalanya sudah ditembak dari belakang. 2 peluru panas tersebut telah tertancap di kepala sosok itu.

Mon diam seribu bahasa, matanya melihat kearah darah yang mengalir dari wajah sosok tadi yang mulai turun menitis ke perutnya. Air matanya mulai turun.

Pandangan Mon mulai kabur, akhirnya Mon pengsan.

" Sialan hampir sahaja cewek itu diperkosa" ucap Anak buah Adrian

" Kok bisa ada maling disini" ucap anak buah Adrian yang satu lagi

" Sudahlah bersihkan tubuh cewek itu lalu ikat dia di kerusi itu lagi" ucap anak buah Adrian

Mereka pun membersihkan perut mon lalu kembali mengikatnya di kursi. Sementara tubuh cowok tadi telah dibungkus dan dicampur dengan sampah supaya orang-orang tidak curiga terhadap mereka.

Plastik yang bersisi mayat tersebut lalu dibawa kedalam mobil untuk dihantar ke markas Supaya dapat dibakar.

" Ada-ada saja" ucap anak buah Adrian sambil menggelengkan kepalanya

My Mafia lover Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang