Prolog

50 14 15
                                    

Terlalu banyak kepahitan yang menjadi skenario dalam drama kehidupan ini

•••

Bugh

"Bodoh!"

"Anak gak berguna!"

"Hanya bisa bikin malu!"

"Saya menyesal punya anak sepertimu!"

"Anak sepertimu gak pantas diurus!"

"Kenapa kamu gak mati saja?"

"Sumber masalah!"

Pukulan, cacian, makian, dan isak tangis adalah saksi dia yang tak pernah mendapat kebahagian. Gadis yang tak pernah lelah tersenyum dengan lukanya.

•••

Aku hanyalah anak perempuan yang tak mampu merasakan indahnya kebersamaan dalam keluarga.
Begitu sulitnya untuk melewati kehidupan ini, semua orang menatapku seakan mereka mengerti isi hatiku, seakan mereka mengira aku sangat bahagia, dan seakan mereka menganggapku tak pernah bersedih.
Aku hanya bisa bercerita serta bertanya kepada malam.

Kenapa aku mendapatkannya?

Kenapa aku tak sama dengan dirinya?

Kenapa saat aku menangis, mereka malah tertawa?

Kenapa saat aku terluka mereka malah gak ada?

Kapan saatnya aku akan bahagia?

Kapan aku bisa merasakan kehangatan keluarga?

Kapan?

Ribuan pertanyaan yang ingin diungkapkan, tapi mulutku terkunci secara rapat. Aku ingin bahagia seperti dirinya! Aku ingin kasih seperti dia!

Aku butuh perhatian, aku butuh kasih sayang, dan aku butuh pelukan.

Tolong berikan aku tiang untuk menompang hidupku. Tolong berikan aku kebahagiaan di setiap detiknya...

•••

Ini cerita pertamaku, maaf kalau kurang bagus dan agak gak jelas. Kalau ada kesalahan tandai ya. Semoga kalian suka.

Jangan lupa vote and comment.
Terimakasih...

PluviophileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang