"Jika kedatanganmu hanya untuk menyisakan luka. Tidak apa aku menerimanya "
......
Tadi pagi bibi bilang mama akan berkunjung. Beruntung hari ini minggu, jadi aku memiliki banyak waktu. aku membersihkan ruang tamu dan kamar². Tak lupa aku mempersiapkan makanan untuk menyambut mama. setelah 6 bulan yang lalu aku tinggal di rumah bibi, baru kali ini mama akan menjengukku.Pukul 23:56 WIB
“ huft,, selamat datang bulan kelahiran, aku mohon semoga november kali ini baik padaku, dan semoga besok mama membawa kabar baik juga, hahaha kabar baik? Ya baik baik ya kabar,, ”
Atheena memejamkan matanya tak sengaja air matanya jatuh.
“please,, jangan membawa luka lagi,, yang kemarin belum sembuh,,”
Keesokan paginya….
“ bibi mana?”
Pertanyaan mama memcahkan kesunyian sarapan kami. Aku tidak berani berbicara sebelum mama memulainya. Itu bentuk hormatku pada yang lebih tua. Meskipun aku sangat ingin memeluknya, menciumnya dan becengkrama manja seperti anak kepada ibu pada umumnya. Aku tidak bisa.
“ atheena!!!!! MAMA SEDANG BERTANYA PADA KAMU!!!!!”
“ oh iya ma,, maaf, tadi bibi bilang ada urusan mendadak dikantor.”
Atheena ketakutan firasatnya buruk. Bentakan yang tidak lagi ia dengar 3 bulan lalu, kini Kembali lagi.
“ ooo, begitu dong kamu harus bersyukur dikasih lisan lengkap dengan pita suara yang masih berfungsi, gunakan dengan sebaik2nya!”
nadanya tetap tegas meskipun turun.“baik ma,”
“ini siapa yang masak?” mama mengambil sesendok sup ayam dan mencicipinya.
Aku tersenyum mendengar pertanyaan yang ku tunggu tunggu, berharap mama memujiku.
“ aku ma.. sup yang pernah mama ajarkan padaku meskipun tidak seenak buatan mama. Tapi hanya itu yang aku bisa.”
Mama mengangguk, tidak ada pujian atau kritikan.
Suasana hening sejenak. Sarapanku hampir habis. Tapi tiba tiba mama berbicara.
“kamu kenal mira? , dia punya banyak piala di rumahnya! Dia bisa mendapatkan banyak beasiswa, dan mandiri, orang tuanya sangat beruntung melahirkannya.”
Atheena mengepalkan tangannya lagi lagi dia dibanding2kan dengan mira, anak dari teman mamanya.
“ kemarin budhe juga cerita ke mama, arju menang lomba hafalan kosakata arab, Naufal juga dapat beasiswa scholarship di maroko.’’
Atheena semakin mempercepat makan. Dia benar sudah kenyang mendengar reward prestasi2 saudaranya. Bukannya atheena iri. Tapi please ini pertama kalinya mereka makan Bersama.
“ atheena sudah selesai ma, assalamualaikum.”
“ TUNGGI ATHEENA! APAKAH SOPAN BERPAMITAN SEPERTI INI?? MAMA MASIH BERBICARA!!! SIAPA YANG MENGAJARIMU SEPERTI INI????” mama memukul meja.
“ maaf ma,,”
“ DIAM!!!! SUSAH PAYAH KAMI MENYEKOLAHKANMU DI SMA UNGGULAN!! PERCUMA JIKA KAMU TIDAK BISA MENJADI UNGGULAN!!!”
“ maaf ma,,, aku−”
“DIAM!!! ANAK MAMA BUKAN PEMBANTAH DAN BODOH SEPERTIMU!!!!”
Atheena menunduk, dia sangat merindukan mamanya, tapi bukan seperti ini yang ia rindukan, ia mengira setelah 6 bulan tidak bertemu, mama akan berubah, Tapi realitanya tidak.
“ sebentar lagi ujian tengah semester, kamu harus buktikan! Kamu bisa seperti mereka! Bukankah kamu juga ingin pintar seperti mereka???"
Mama menghembuskan nafas kesal
Lalu pergi meninggalkan atheena.Lagi lagi mama meninggalkan atheena dalam kondisi seperti ini.
Atheena menunduk tidak menangis. Hatinya Sudah terbiasa terluka seperti ini. dia tahu dia tidak bodoh dan dia tidak pernah membantah.
“ bertemu denganmu saja sangat jarang ma, bagaimana aku bisa membantahmu, atheena sangat sayang mama?”Atheena tersenyum kecut menyeka wajah sedihnya. Dan bergegas membersihkan meja makan seperti biasanya tapi kali ini berbeda. Makan Bersama mama, momen yang sangat ia tunggu . Antara takut dan Bahagia meskipun ia tahu akan berakhir seperti ini.
Sarapan pagi yang menyenangkan!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
atheena
Teen Fictionmemiliki 2 kepribadian sangat sulit bagi atheena. sering ia tidak bisa mengendalikan diri sendiri. hidup di 2 lingkungan yang berbeda membuatnya hidupnya penuh cerita. membuat semua orang tidak bisa mengenalnya siapa dirinya sesungguhnya. hidup di...