"Berpura pura baik baik saja itu cukup mudah. Aku sudah terbiasa.."
“KRINGGG!!!!!!!”Bel istirahat berbunyi
“theena ke kantin yok!”
“ngga, aku ngga laper Lun,”
“beneran?”
“hmm” atheena mengangguk.
“wajahmu pucat, tak beliin makanan yaa”
“I am okay lun, verry okay.”
“ya udah”
Luna pergi meninggalkan atheena.
Sebenarya aku laper banget Lun, pagi tadi belum sempat sarapan.
Tapi tubuhku lemas tidak kuat jika harus berdesakan dengan ramainya kantin.Aku menyandarkan kepalaku di atas meja. Mendengarkan music dan bernyanyi dan tak lupa merekamnya.
Aku suka bernyanyi tapi sayangnya hanya diriku sendiri dan angin yang mau setia mendengarkan suaraku.
Mungkin suara ku terlalu buruk.
“BRUUK!!!”
Tiba tiba seseorang memukul mejaku.
Aku segera beranjak, saking kagetnya dadaku terasa sesak seperti tercekik, tapi beruntung aku masih bisa mengendalikannya.
Berpura pura biasa itu cukup mudah, akua sudah sering melakukankannya.
“HEH!!! Baru begini aja udah pucat banget muka lo!!! Ha ha ha”
Ternyata eca yang memukul mejaku
“pulang sekolah temui gue di taman belakang!”
Aku menatap eca datar , aku tidak bisa mendengarnya, tapi aku bisa membaca ucapan lewat gerak gerik mulutnya.
Aku menyandarkan kepalaku Kembali ke meja, tanpa menghiraukan eca dan teman temannya.“BRUUUK!!!!!”
kali ini pukulan meja itu lebih keras dari yang sebelumnya.
“HEH!! KUPING LO BUDEK YAA… AAARGHH”
Dengan cekatan aku bangun dan menepis tangan eca dengan kasar yang hendak memukul telingaku.
Tangannya terbentur sisi siku meja, pasti cukup sakit.“eh, maaf”
dengan wajah polos aku melepaskan headset Bluetooth yang terpasang di telingaku.
“KURANG AJAAR!!!!”
Eca hampir menamparku, tapi Gerakan tangannya berhenti
“ouuu,, kasian banget tangan gue kalo harus nyentuh sampah kayak lo,, tapi liat deh,, tangan gue jadi sedikit rusak gara gara tangan lo. Okay lala camera action!!”
eca memerintah lala menghidupkan kameranya.
“atheena, apa salah gueee,,, hiks hiks hiks,, padahal gue mau ajak lo ke kantin,, tapi kenapa lo malah mukul tangan gue,,, hiks hikss hikss,, sakit theeen!!!”
Video berhenti, acting eca cukup sempurna. Ditambah air mata yang benar benar keluar dari kedua matanya.
“ la, kasih liat videonya ke pengecut ini!!!”
Lala menyodorkan video berdurasi 2 menit itu kepada atheena.
Video itu sudah di edit, menyisakan adegan saat atheena menepis tangan eca dengan kasar dan disambung dengan adegan tangis eca.
Dalam video itu cukup membuat atheena yang seolah bersalah.
Setelah melihat video tersebut,
atheena hanya tersenyum.“ca, kayaknya dia crazy,” lala bergidik ngeri melihatku tersenyum.
“nggak papa,, senyum aja sepuas loo,, sebelum lo bener bener ngga bisa senyum lagi,,, ha ha ha,, pulang sekolah temui gue di taman belakang ya crazy,,, good bye!!!!”
Eca and the geng berlalu pergi.
Apakah tadi itu adalah anacaman? Dan apakah aku takut?
Ha ha ha tentu tidak.Aku mematikan rekaman suara yang sejak awal terpasang bahkan sebelum mereka datang.
Aku mengecek rekaman itu, cukup jernih dan jelas suaranya, alhamdulillah, aku aman.
Aku Kembali menyandarkan kepalaku dan Kembali mendengarkan music kesukaan ku. Istirahat masih Tersisa 13 menit.
………
Dari kejauhan aksam dan kedua temannya menyaksikan kejadian itu.
“hmm” aksam bergumam.
Aksam kagum dengan atheena, cara dia merespon tingkah eca dan gengnya, diam tenang tapi meyakinkan.
aksam sama sekali tidak menemukan ketakutan dalam diri atheena. Ditambah saat terakhir, atheena mengeluarkan ponselnya, sepertinya ia telah merekam kejadian itu seja awal.
Atheena memang bukan cewek biasa.
“rif,, delete videonya!!!!!”
perintah aksam
“ogah,, emang lo ngga kasian sama tuh cewek,,, video ini bisa jadi pelindungnya sam”
“DELETE VIDEONYA!!!! DIA NGGA BUTUH PERLINDUNGAN!!!”
Aksam bergegas meninggalkan rifki dan haikal.
“weiii,, kok langsung ngegas, emang nih cewek siapa kal? Lo kenal?”
Rifki penasaran, tidak seperti biasanya aksam seperti ini.
“ngga ngerti, udah delete aja”
Haikal menggelengkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
atheena
Teen Fictionmemiliki 2 kepribadian sangat sulit bagi atheena. sering ia tidak bisa mengendalikan diri sendiri. hidup di 2 lingkungan yang berbeda membuatnya hidupnya penuh cerita. membuat semua orang tidak bisa mengenalnya siapa dirinya sesungguhnya. hidup di...