H-1 ujian madrasahAtheena merapikan semua buku bukunya. 2 hari ini ia tidak tidur, atheeena bersungguh sungguh belajar. Besok sore ia akan menghadapi ujian. Membuktikan seperti biasanya bahwa ia juga sama berprestasi dan berharga seperti yang diinginkan mama.
Atheena menyipitkan matanya. Jarum jam menunjuk pukul 24:30 WIB.
“ alhamdulillah,, semoga besok aku bisa menjawab semua soal dengan lancer dan benar,,, aaamin”
Meskipun matanya terpejam , tapi rintik air mata tetap tidak bisa di bungkam. Mengalir begitu tenangnya Bersama Lelah dan luka yang terus menemaninya.
Ia telah menghafal semua materi ujian, 200 kosakata arab lancar diluar kepala, kitab jurumiyah juga sudah ia kuasai, hanya saja di bidang fiqih atheena masih belum maksimal dikuasai karena ada banyak problematika dan pendapat ulama’ yang berbeda beda.
Meskipun kepalanya selalu pusing dan darah yang kadang menetes dari hidungnya, atheena tetap keras kepala bersikukuh belajar dengan keras.
Atheena memaksa dirinya sekeras ini hanya untuk mempertahankan prestasi demi mamanya. Atheena tidak ingin mengecewakan mamanya.
Atheena hanya ingin mamanya bangga padanya. Dan sedikit saja menghargai usahanya.…….
Pengumuman hasil ujian
“ assalamualaikum…”
atheena masuk ke kelasnya. Sebentar lagi bel masuk akan berbunyi, tapi kelas masih sepi. Hanya ada 4 siswa.“ waalaikumussalam heera!”
aisyah menjawab salam.“ kamu baik baik saja heera? Kamu sakit?”
aisyah bertanya sambil mengecek suhu panas kening atheena.“ ngga kok syah Aku baik baik aja.”
“ jangan berbohong heera, wajahmu pucat sekali, suhu badan mu juga panas”
“ ngga aisyah, beneran aku baik baik saja. Nih aku masih bisa senyum kan?” atheena memperlihatkan senyum manisnya.
“ jangan dipaksakan, aku tahu kamu sakit, bentar aku ambilkan vitamin untukmu. Kelas kita udah beli kotak obat baru loo, percuma kalo ngga dimanfaatkan.”
Aisyah mengambil kotak obat di sudut Kesehatan kelas. Aisyah memeriksa dan mengambil salah satu vitamin. Tapi ia heran tidak ada perban dan obat merah. Aisyah meletakkan Kembali kotak obat ke tempat semula dan bergegas menuju ke atheena.
“ ini vitaminnya,,,”
aisyah menyodorkan vitamin C kepada atheena.“ makasih syah,,,”
“ sama sama”
Atheena segera meminum vitamin yang diberikan aisyah, tubuhnya sangat lemas, kepalanya juga pusing, tapi ia memaksa tetap masuk sekolah, ia ingin segera melihat hasil ujiannya dan segera memberitahukannya pada mama.Atheena mengambil alquran dan menderes hafalannya, sama seperti aisyah.
Mereka menggunakan waktu sebaik mungkin. 1 jam lebih 30 menit mereka menunggu, Sebagian siswa ada yang tidur, ke kantin, dan Sebagian yang lain sibuk dengan ponselnya sendiri sendiri. Berbeda dengan atheena dan aisyah yang masih khusyuk di bangkunya.
“ eh syah, kok ustadzah dina belum masuk juga yaa? ini sudah jam setengah lima, 30 menit lagi bel pulang, padahal kan hari ini pengunguman hasil ujian,,”
“ sabar heera,, mungkin ustadzah dina masih sibuk, kelas lainnya juga belum ada yang masuk. Kayaknya para asatidz masih rapat.”
“tahu dari mana syah? Sejak tadi kan kamu disini?”
Aisyah menunjuk pintu kelas yang terbuka lebar. Terlihat banyak anak2 dari kelas lain yang masih bermain di lapangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
atheena
Teen Fictionmemiliki 2 kepribadian sangat sulit bagi atheena. sering ia tidak bisa mengendalikan diri sendiri. hidup di 2 lingkungan yang berbeda membuatnya hidupnya penuh cerita. membuat semua orang tidak bisa mengenalnya siapa dirinya sesungguhnya. hidup di...