"Jioon... Bangun hiks, j-jionn.." tangisan pilu Chandra terus keluar dari bibirnya, dia mengenggam tangan suaminya yang lebih besar darinya, dia sangat menyesal atas perbuatannya, dia tak bisa apa apa, dia hanya bisa menangis
Wony yang ada di samping Chandra berusaha menenangkannya karena terus menangis. sudah 3 minggu jion tak kunjung bangun, Jion koma entah sampai kapan, karena benturan keras di kepalanya, Chandra jadi kawatir dengan suaminya, tak hanya dia, wony yang tak lain sepupunya jion juga kawatir dengan keadaan sepupunya
Hati Chandra terasa tergores, dia ingin terus mengatai dirinya sendiri bodoh, bahkan dia selalu menyalahkan dirinya karena kesalahannya sebagai istri, dia benar-benar durhaka.
"Jioonn.. A-aku bodoh! Aku ga pantas jadi istrimu!! Aku bodohh!!" tangannya terus mengepal dan memukul kepalanya tanpa henti
"Sudah ndraaa" wony memeluk sekuat mungkin tubuh Chandra supaya tak menyakiti diri sendirii "udah tenang.. Jion pasti bangun ndra, ga usah nyalahin diri sendiri okeey? Sudahlah jangan menangis"
"Gue bodoh wony.. Gue bodoh!!" wony menahan tangan Chandra yang ingin sekali memukul kepalanya lagi, wony berusaha menahan tangis nya, dia tak mau mengeluarkan setetes pun air mata, jika dia menangis siapa yang akan menenangkan Chandra?
"Gue udah nyakitin jion, gue udah kasar sama jioonn.. Gue jahat wony!" wony semakin mempererat pelukannya
"Chandra.. Udah ya udaahh, lu ga jahat.. Udah yaa"
Saat Chandra masih menangis, wony tak sengaja melihat lengan jion yang bergerak pelan "ndraa.. Liat tangan jion, tangannya gerak"
Wony melepaskan pelukannya untuk mempersilahkan Chandra melihat jion, dan benar yang di lihat Chandra, tangan jion sudah bergerak
"C-chandraaa.." lirih jion, Chandra lansung menggenggam tangan suaminya "aku di sini sayang.. Aku disini"
Perlahan mata jion terbuka, namun kepalanya masih terasa pusing "sshh.. Chandraa.. Kamu? Kamu di sinii" Chandra mencium tangan suaminya "aku disini.." ucap Chandra dengan tangisan bahagia, akhirnya suaminya bangun
"A-aku cinta k-kamuu.. Chandra.. S-sayaangg.." ucap jion terbata bata, Chandra mengangguk kecil "aku juga sayang kamu, jion, maafkan aku ya udah kasar sama kamu.."
"Kasar? Kapan? E-emang kamu jahat ya sama akuu? Kenapa kamu minta maaf?" Chandra seketika terdiam, sepertinya jion melupakan sifat kejinya "ouh.. Lupakan sayang, yang penting kamu udah bangun" jion tersenyum tipis
"Jioonn.." panggil wony, jion tersenyum ke arah wony "Hai.. Sepupuku yang cantik? Apakabar.." wony udah tak kuasa menahan tangisannya "jangan nangis dong monyetnya emak" ledek jion "lu ye ji! Gue gibeng luu" omel wony tapi masih nangis
"Bentar ya ndra, ji, gue mau manggil dokter" mereka berdua mengangguk, wony langsung pergi meninggalkan mereka berdua
Setelah lama menunggu, wony sudah datang bersama dokter dan suster "maaf lama yaa.." ucap dokter itu lalu mulai memeriksa kondisi jion
"Bagaimana kondisi suami saya dok?" tanya Chandra "kondisi pasien membaik, hanya saja, dia melupakan masa lalu, namun semakin berjalannya waktu dia akan mengingat nya kembali" Chandra sama wony mengangguk
"Terimakasih dok" ucap chenle berterimakasih "sama sama, yasudah kalau begitu, kami permisi" dokter dan suster itupun pergi
Chandra duduk kembali di samping jion, tiba tiba air matanya kembali mengalir karena melihat kondisi suaminya yang sedikit mengurus
"Maafin aku ya ji.. Kalo aku ga sejahat itu ke kamu, pasti kamu ga bakalan begini.. Ini semua salahku ji.. Maaf, maafin aku"
"Chandra.. Jangan menyalahkan diri sendiri"
"Tapi-" jari telunjuk jion menyentuh bibir candra "sstt! Please.. Jangan menyalahkan diri sendiri"
"Iyaa" Chandra memeluk jion dengan erat, dia sangat menyesali kesalahannya. Dan jion tersenyum
Wonyoung pergi karena tak mau mengganggu sepupunya sedang bermesraan.
Sebulan kemudiaan..
Jion sedang sibuk dengan pekerjaan nya. Sekarang kehidupannya berubah drastis, Chandra sering datang ke kantor untuk menjenguknya dan menyemangati nya
Chandra sedang duduk di sofa sembari memainkan game online bersama teman temannya
"Tembak! Tembakkk!!!"
Jion terkekeh melihat istrinya begitu serius, istri nya begitu menggemaskan saat bermain game
"Gue bilang juga apaa! Ih! Yaudah biar gue urus semuanya" Chandra mengalahkan banyak musuh yang ingin menembaknya.
"Mampus!!" puas nya
"Sayang" panggil jion, Chandra menoleh ke arah suaminya sekilas "hm? Kenapa?" tanya Chandra yang masih fokus dengan game nya
"Kamu pengen punya anak ga?" tanya jion tiba tiba, Chandra terkejut "h-hah? Pengeeenn.. Tapi ga sekarang"
"Iyaa, nanti kalo kamu pengen anak minta aja" Chandra mengangguk saja, sejujurnya dia takut jika melakukan hal itu
"Permisii.." seorang wanita memasuki ruangan jion dan memberikan berkas dan memberikannya ke jion
Kebetulan candra sudah menang dan dia menghentikan gamenya, Chandra menatap tajam perempuan itu. Jalang sialan! Bisa bisanya perempuan itu mengelus tangan jion
"Maaf, silahkan pergi" suruh jion, perempuan itu bete karena di usir "bentar pak, ini saya juga mau-"
"Lu budek ya?" tanya Chandra tiba-tiba sudah di samping perempuan yang menggoda suaminya, perempuan itu menyakitkan dahinya "siapa ya? Kok berani beraninya masuk ke dalam ruangan bos saya? Mana pakaiannya kaya gitu lagi"
Chandra bersedih "cih.. Liat noh baju lo! Lo ngelonte apa mau kerja?"
"Chandra sudahlah"
"Diem juga kamu!" jion langsung diem, takut kena banting dan sledingan maut istrinya.
"Berani beraninya anda bentak bos saya!"
"WOY LADAL MANYUN!! LU JUGA BERANI BERANI BENTAK GUE YA SAT!! LU KERJA DI SINI CUMAN GODAIN SUAMI ORANG?!! INI BUKAN TEMPAT KERJA KUPU KUPU MALAM KAYA LU!!"
"Kau-"
"Saya mohon! Anda pergi dari pada membuat kesibutan di sini Laura!!"
"P-pak? Tapi anak ini-"
"Pergi... Atau saya akan pecat kamu!"
"B-baik pak, saya permisi" Laura pun pergi meninggalkan ruangan luas itu. Chandra menatap suaminya dan menciumnya "gitu dong, keras sama karyawan yang ngegatel gituu.. Awas aja kalo selingkuh, burung kamuu.. Aku geprek!"
"I-iya sayang, enggak kok.. Kan aku cuman sayang kamu"
"Bagus deh.. Emang nya dia siapa sih? Dia tiap hari ganggu kamu?"
"Iya.. Awalnya aku biasa aja, tapi makin lama yaa.."
"Lawan dong! Ngapain alus alus sama modelan lontong sate kadal manyun kek gitu? Mana muka kaya pantat kudanil"
"Iya sayaang, udah udaah, nanti aku ajak ke mall ya"
"Mall mulu! Ngabisin uang mulu, kita ke taman ajaa, minum pop Ice sama makan telur gulung"
"Wihh hemat nih ceritanya?"
"Iyalah, kita itu harus hematt, makan telur gulung beli 100.000 dapat seratus tusuk.. Terus minuman beli 100.000 dapet 20 minuman, murah lah"
"Eh iya jugaa"
"Yaudah kapan?" tanya Chandra
"Nanti"
"Okee, aku tunggu.. Semangat kerjanya"
Kalo ada yang typo atau salah mengetik maafkan yaaa, maaf juga kalo alur nya ga nyambung apa gimana hehe, semoga kalian sukaa
Vote and comment
KAMU SEDANG MEMBACA
HUSBAND (jichen)
Fanfiction⚠LGBT AREA⚠ MENGANDUNG 1821+ -BXB -BOYLOVE tolong bijak dalam membaca, yang homophobic skip!