10 (ten)

279 11 1
                                    

"Ni lu tumben lu ngajak ke cafe chan?"

Chandra hanya tersenyum saat renza bertanya, tentu tak hanya renza yang tadinya bertanya.

Chandra mengeluarkan kotak kecil "nih buka, tapi nanti pas di buka jangan nangis ya, soalnya ini di cafe" ujar Chandra

Haikal menoleh ke arah jaema dan renza lalu mulai mengambil kotak kecil itu "ini apaan?" tanya haikal memastikan sebelum membuka kotak yang ia pegang, takutnya nanti isinya kecoa, kalo engga kecoa ya cicak. Ya taulah Chandra ini anaknya sangat jahil.

"Ayolah.. Buka ajaaa.." pinta Chandra yang mulai kesal

"Ck iya iyaaa" haikal mulai membuka tutup kotak itu secara perlahan, dan isinya ada testpack yang ada dua garis merah di tengahnya, haikal melotot lalu mengambil testpack itu

Haikal sudah tak kuat, dia ingin menangis sekarang "yang bener lu chaan?" tanya haikal di barengi dengan isakan

Renza sama jaema melihat testpack yang belum mereka lihat hasilnya, dan akhirnya haikal menarik nafas pelan lalu mengeluarkan angin yang dia tahan tadinya di mulutnya "Chandra hamil"

Jaema sama renza reflek menutup mulutnya, air mata mulai mengalir mata mereka bertiga, Chandra juga menahan tangis, dia ingin terlihat tegar saja jadi dia memberikan senyuman ke teman temannya

"Iyaa.. Aku hamil.. Kemaren wony benar aku ga enak badan karena badanku lemes.. Sekarang aku baru sempat memberi tau ke kalian kalo.. Aku hamiiill~ huwaaaa!!" tiba-tiba Chandra menangis, pasti nya membuat semua orang yang ada di cafe langsung menoleh, haikal yang kebetulan di samping Chandra langsung menenangkannya dan menyuruhnya diam. Tadi dia kan yang menyuruh teman temannya jangan nangis tapi sekarang malah dia yang nangis, mana kaya bocil minta mainan tapi tidak di belikan oleh ibundanya

"Ssstt.. Udah udaahh" ucap haikal berusaha menenangkan sahabatnya

"Hiks.. G-guee ga nyangka ba-ba-ba.. Huaaa!!"

"Aduh malah tambah nangiss" haikal melihat ke orang sekitar "aduhh maaf ya mas.. Mbak.."

Semua orang merespon dengan senyuman karena paham juga situasinya gimana, ada satu orang di sana yang mengucapkan selamat

"Untuk kakaknya selamat ya atas kehamilannya, semoga debay nya sehat ya di perut" ucap salah satu perempuan di sana

Chandra makin tak kuasa menahan tangis, jadinya dia menyembunyikan wajahnya ke dada haikal "gue ga kuat nahan nangis.." ucap Chandra yang sedikit tertahan karena dia menyembunyikan wajahnya ke dada haikal

Jaema sama renza tersenyum dan menangis terharu, akhirnya mereka punya ponakan dari sang sahabat tersayang

.

"Hufftt.. Mahesa.. Lu beneran lagi sibuk?"

"Kagak sih ji.. Kenapa?"

"Gue kawatir banget sama bini gue, akhir akhir ini dia sering mual mual"

"Loh.. Siapa tau itu hamil ji?"

"Bisa jadii.. Soalnya mintanya kadang aneh aneh, bau bawang aja udah pengen mual dia nya"

"Aduuhh.. Fiks itu ji, dia hamil, bini gue juga gitu kalo hamil.."

"Waahh.. Serius? Semoga aja sa.. Makasi ya udah nemenin gue telponan, lu emang temen gue paling slebew"

"Haha.. Sans broo.. Yaudah gue mau lanjut ngerjain pekerjaan, numpuk soalnya"

"Iya iyaa.. Semangat"

Piippp pipp..

Jion menggigit bibir bawahnya lalu membayangkan hari bahagia di mana dia sedang menggendong bayi dan Chandra yang sedang menuangkan asi di dot. Jion seperti orang gila, dia senyum senyum sendiri.

Braakk!!

"Sayangnya akuuhh!!!" teriak Chandra lalu memeluk Jion yang masih duduk manis di sofa nya

"Sayang, aku punya kejutan" ujar Chandra. Jion menjeritkan dahinya "kejutan apa?" tanya nya

Chandra mengambil sesuatu di tas nya, lalu mengeluarkan benda yang membuat jion terkejut, ya dia mengeluarkan testpack

"Sayang, lihat ini" jion pun menerima pemberian dari Chandra

Jion membuka sedikit mulutnya karena terkejut dengan hasil testpack yang ada dua garis berwarna merah

"Sayang.. Ini aku ga mimpi kan?" tanya jion lagi. Chandra mengangguk.

Jion langsung memeluk istrinya dan menangis bahagia "makasi sayang.. Makasii.." jion melepaskan pelukannya lalu kembali melihat testpack itu dengan tangannya yang bergetar, jion menatap istrinya lalu menarik pinggang istrinya

"Jiee.." lirih Chandra, tatapan jion menurun ke bibirnya "jie.. Sayang, kamu kena-emphh!"

Tiba-tiba jion mencium bibirnya lalu melumatkan, tentu saja Chandra membalas lumatan suaminya, hingga tak lama kemudian ciuman mereka terlepas.

"Sayang" panggil jion, Chandra sekarang di buatnya bingung kenapa ekspresi jion berubah menjadi serius

"Aku akan selalu menjagamu.. Aku tidak akan membiarkan mu kelelahan.. Serahkan semua kepadaku.. I love u babe"

Chandra terkekeh "iya sayang, terimakasih, i love u more.. Daddy?"

"Ouhh.. Kamu menggodaku?" tanya jion

Wajah mereka berdua begitu dekat, hingga sudut hidung mereka bersentuhan hingga tercium bau upil. Maksud author bau khas aroma nafas mereka.

Jion kembali melumat bibir istrinya dan membuat Chandra kelelahan sendiri, kenapa suaminya menjadi lebih ganas seperti ini? Bagaimanapun dia tetap suka, karena dengan seperti ini jion terlihat lebih tampan, apalagi rambutnya yang acak acakan, dia sangat menyukainya jika rambut jion seperti ini.

"Aduh.. Maaf Pak kalo mengganggu" ucap salah satu pekerja di sana.

Jion sama Chandra langsung menghentikan aktifitasnya dan saling berdiaman, mereka sekarang sangat malu.

"Ini pak berkasnya"

"Oh iya, letakan di meja saja"

"Baik Pak.. Eumm jika bisa.. Kalian bisa melanjutkannya di rumah nanti, karena sekarang sangat banyak pekerjaan.. Eh maaf ya pak, saya permisi" pekerja itu pun pergi setelah meletakan berkas

Di luar ruangan jion, pekerja itu menahan teriak "aa! Ih gue nahan salting anjeng! Untung gue tadi ga kayang pas liat pak jion sama tuan Chandra ciuman.. Arrgghh!! Dahlah"

Kembali di dalam ruangan, Chandra menyembunyikan wajahnya di dada bidang jion, dia sangat malu karena ketahuan tadi

"Kamu malu?" tanya jion dan di balas anggukan oleh Chandra

"Haha kenapa malu?"

Chandra sedikit mendongak "emang kamu ga malu?"

"Kenapa malu? Aku malah bangga"

Chandra memukul pelan dada suaminya "ih! Aneh!"

Jion terkekeh gemas dengan istrinya yang masih malu dari tadi, jadi ingin menerkam tapi sekarang istrinya lagi hamil, tak mungkin dia memakainya kan?









Halloo!! Segini aja yaa, semoga suka sama chap ini. Kalo ada yang typo maaf yaa

See u!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 14, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HUSBAND (jichen) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang