7 (seven)🔞

572 14 0
                                    

"Sayang~" rengek Chandra, dia terus gelendotan di kaki jion yang sedang membuat teh hangat karena hari ini sedang hujan.

"Anget anget yang aku maksud tuh bukan iniii!!" jion menghela nafasnya dengan kasar "terus yang kaya manaaa? Katanya mau anget anget? Ini aku buatin teh anget"

"Ck ih! Maksud aku itu yang anuuu.. Punya kamu masuk ke lubang kuuu.. Hehe" ucap Chandra di barengi dengan cengiran lucu nya, jion tidak memperdulikan bujuk an dan godaan dari istrinya yang kasih memeluk kakinya.

"Sini gendong" Chandra berdiri lalu mengalungkan tangannya ke leher jion. Lengan jion menahan punggung Chandra dan kini posisi nya jion seperti menggendong bayi beruang. Jion melangkah ke arah ruang kamar

Kalian tau kan gimana posisinya?

Tak lama mereka sudah memasuki kamar, jion mendudukan Chandra ke kasur dan meletakkan teh hangat di meja tepat di samping kasur.

Jion membaringkan dirinya ke kasur lalu tertidur, posisinya memunggungi Chandra, karena hujan hujan gini enaknya tidur, iyakan?

Chandra cemberut saat melihat suaminya memunggunginya padahal dia ingin melakukan itu karena penasaran dengan rasanya, dia menginginkan itu karena cerita dari haikal yang merasakan nikmat saat melakukan itu dengan suaminya yang tak lain mahesa. Chandra memeluk jion dari belakang lelu menghirup aroma khas lelaki gagah yang kini dia peluk. Jion berganti posisi berhadapan dengan istrinya, lengan berurat nya melingkar pinggang Chandra.

"Nah kalo gini kan anget kalo di peluk kamu" ucap jion yang sudah menyembunyikan wajahnya di dada Chandra.

"Aku juga mau kok angetin kamu"

"Ini kan udah.."

"Ihh!!!! Aku tu mau main kuda kudaan!!" kesal Chandra. Jion malah terkekeh karena bagi nya jika membuat Chandra mengomel itu lucu, apalagi bibir Chandra manyun manyun

"Yaudah ayo" ajak jion, Chandra langsung tersenyum penuh semangat.

Namun beda seperti ekspetasi Chandra, jion malah mengambil mainan kuda dan pedang mainan. Chandra menyilangkan tangannya dengan rasa kecewa "bukan inii.. Ya tuhaann!!!"

"Katanya mau kuda kudaan" balas jion

"Ih!! Nih ya aku ucapin lebih frontal!! Aku pengen ngeweee!!!" teriaknya karena kesal, jion terkekeh

"Aku capek, kapan kapan aja ya" jion kembali ke kasur lalu membaringkan dirinya

"Au ah!!" Chandra kesal lalu pergi keluar kamar. Jion melihat Chandra mau membuka pintu kamar "mau kemana?" tanya jion

"Mau ke kamar sebelah! Sekarang kita ga usah tidur bareng!"

Jion panik dan menahan lengan Chandra yang sudah di depan kamar "jangan dong"

"Ya kamu!! Di anak ini itu ga nurut.. Aku tu pengen anget anget"

Jion tersenyum lalu menggendong tubuh Chandra seperti bayi lalu menidurkan tubuh Chandra. Yang rebahan sekarang bingung dengan suaminya, semakin lama jarak wajah mereka semakin dengan hingga bibir mereka menempel, Chandra terkejut namun bahagia akhirnya dia bisa merasakan nya juga.

Chandra membuka mulutnya dan membiarkan suaminya memainkan bibir nya dan memainkan lidahnya, Chandra mengalungkan lengannya ke tengkuk jion dan menikmati permainan dari suami nya.

Tangan nakal jion meremas dada Chandra hingga membuat sang empu mendesah pelan. Ternyata melakukan hal ini tidak buruk, dan mereka juga sah bermain seperti ini, karena mereka sudah sah menjadi pasangan.

"Mhhh!!" Chandra memukul pundak jion karena kehabisan nafas, jion yang paham langsung menghentikan aksinya dan membiarkan istrinya menghirup oksigen, setelah pernapasan nya membaik, jion kembali melahap bibir pink istrinya dengan rakus, sebenarnya dia juga sangat lapar ingin melahap istrinya dan tadinya dia hanya mengerjai nya, tidak benar-benar polos.

Jion menghentikan ciumannya lalu membuka piama yang dia pakai, karena suasana menjadi semakin panas bahkan rasanya kepalanya semakin memanas hingga tak terasa miliknya sudah berdiri tegak di bawah sana. Jion kembali mencium dan melumat bibir istrinya dan tangannya meraba bahkan memainkan puting pink milik istrinya

"Aaah.." desahan pelan berhasil keluar dari bibirnya karena merasakan aneh di putingnya, tubuhnya menggelinjang tak karuan saat titik sensitif nya di mainkan, Chandra meremat kuat celana piama jion yang masih terpasang.

Jion melepaskan ciumannya "kamu mau lebih? Hmm?" tanya jion dan di balas anggukan oleh Chandra

Jion membuka piama yang di kenakan Chandra hingga akhirnya lelaki manis di bawahnya tidak memakai sehelai benang di tubuhnya. Chandra menutup wajahnya karena malu hingga membuat telinganya memerah

"Kamu malu?" tanya jion dengan gemas

"Eung.. Aku maluu~"

Jion menggenggam lembut tangan istrinya untuk menyingkirkan tangan kecil milik Chandra dari wajah cantik dan betah untuk di pandang. Sekarang Chandra melihat jelas wajah suaminya yang sudah mendekat di depan pandangannya, dia semakin malu saat tangannya di paksa memegang benda besar di bawah

"Kamu suka?" tanya jion sambil menikmati sentuhan dari tangan istrinya. Yang di tanya mengangguk

Jion menyingkirkan tangan istrinya dan membuka celananya, terlihat benda besar di saja yang membuat Chandra terkejut melihat ukuran milik suaminya, dia tidak nyangka saja jika milik suaminya sebesar ini, dan paling bikin ngeri urat nya dan panjangnya, jika bisa di ukur mungkin 30 cm?

"Emang muat?" tanya Chandra, jujur dia menyesal, sekarang dia takut benda itu memasuki miliknya.

"Muat aja kalo di paksa" jion sudah tak tahan dia langsung menyambar leher Chandra untuk membuat bekas memerahan di leher putih mulus istrinya, setelah membuat tanda, jion menciumi seluruh tubuh istrinya hingga membuatnya geli karena sentuhan bibir di seluruh tubuhnya, Chandra mendesah pelan hingga membuat jion semakin bernafsu untuk menghantam istrinya.

Ciuman itu semakin turun di bawah, terlihat benda berukuran sedang dan panjangnya 13cm saja, jion memasukan milik Chandra ke mulutnya.

"Aaahhh... Ini sangat nikmat"

Jion memaju mundurkan mulutnya hingga membuat Chandra merasakan miliknya terurut dengan nikmat, apalagi jion sedikit memainkan kepala penis nya yang membuatnya mendesah dengan keras.

Tangan jion tak tinggal diam, dia memainkan puting pink milik Chandra hingga membuat Chandra menggelinjang karena rasa nikmat yang sangat luar biasa. Kedua titik sensitif nya di sentuh, dan tangan jion bahkan meremas dan mencubit puting Chandra hingga menimbulkan rasa perih namun nikmat.

Jion sudah tak sabar lagi ingin memasukan miliknya ke lubang milik istrinya, jion mengambil pelumas yang berada di kotak kecil, di situ juga ada kondom. Jion tersenyum miring saat melihat isi kotak itu "kamu yang beli ini?"

"Iyaa, aku yang beli, cepetan masukin aku udah ga sabar"

"Iya iyaa" jion menuangkan pelumas untuk melicinkan penis beruratnya supaya tak nyangkut nantinya, nanti kalo nyangkut jadi berabe.

Jion berdesis saat tangannya menyentuh penisnya sembari menggerakkan tangannya dengan tempo lumayan cepat, Chandra yang melihat suaminya mengerang dan seakan akan ingin mengeluarkan sesuatu dia merasa jatuh cinta pada wajah tampan suaminya.




Lanjut di chap selanjutnya.

HUSBAND (jichen) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang