VIP (II)

736 52 25
                                    

Jangan paksa aku, Cinta ini bukan milikmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jangan paksa aku,
Cinta ini bukan milikmu..
Cinta ini bukan milikmu.

____________________________

Happy Reading!

Sudah memasuki hari ke dua, sejak mereka tiba di Islandia. Kemarin dan sepanjang hari tadi mereka banyak menghabiskan waktu untuk menjelajahi Pingvellir National Park, yaitu tempat dibentuknya parlemen Islandia, Alþingi, pada 930 Masehi. Mereka juga mengunjungi Gullfoss Waterfall, salah satu keindahan alam yang disebut sebagai keajaiban dunia. Dan pada malam harinya Lee Han membawa mereka untuk melihat Aurora Borealis. Suatu fenomena alam yang wajib dilihat ketika mengunjungi Islandia.

Tentunya selama itu mereka di kelilingi dengan banyak penjaga.

Meskipun banyak penjagaan, Ji Hoon terlihat sangat senang juga tetap merasa bebas, karena dia dan Raja nampak tidak mempedulikan sekitar. Selama perjalanan ayah dan anak tersebut selalu memiliki percakapan yang tiada henti. Dan pada dasarnya keduanya cocok, jadi ketika salah satu berbicara, atau mengusulkan suatu tempat juga makanan. Yang satunya akan selalu menyetujui.

Malam itu, seperti biasa mereka semua bersiap untuk beristirahat setelah perjalanan yang cukup melelahkan. Seol Hee baru saja kembali dari kamar putranya yang juga terhubung dengan kamarnya. Lalu melihat Lee Han sedang bersandar di ranjang, sembari membaca sesuatu di tab.

"Beritahu Jin Joo agar jangan mengecekmu sebelum tidur." Ucap Lee Han pada Seol Hee ketika dia mendekat.

"Hm, aku akan mengirim pesan." Sahut Seol Hee yang kemudian berbaring di sebelahnya.

Dan tak lama setelah itu, mereka mulai bercinta seperti layaknya pasangan suami istri.

Meskipun keduanya tahu bahwa Seol Hee bukanlah satu-satunya. Namun, bagaimanapun sulit untuk tidak menyentuh satu sama lain disaat mereka masih bersama.

Tidak mencintai bukan berarti tidak mengasihi. Lee Han selalu tulus dalam memperlakukan Seol Hee. Hampir tidak pernah dia tidak jujur padanya. Dan karena itu pula, kini Seol Hee tersakiti.

"Lee Han?" Panggil Seol Hee yang masih dalam dekapan pria itu.

"Hm?" Kedua mata Lee Han terpejam, hampir terlelap.

"Akankah hidupku berakhir seperti Ratu Anne? Atau mungkin Putri Diana? Mana pilihan takdir yang akan kamu tentukan untukku?"

Mendengar pertanyaan tersebut seketika mata Lee Han menjadi terbuka.

Short Story ( MinGo )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang