1K 183 2
                                    

Riku tengah berada di sekolahnya padahal kelas sudah lama berakhir dan dia masih berada disana, dia disana bukan karena merupakan murid teladan tapi dia ingin menemui salah satu guru yang merupakan seorang peri.

Saat tengah menunggu diapun melihat guru itu keluar lalu diapun mengejarnya dan memanggilnya membuat sang guru peri menghentikan langkahnya lalu diapun menatap Riku.

"Kenapa masih disini alpha Riku? Bukankah sudah lama kelas berakhir?" Ucap sang guru.

"Ada yang ingin saya tanyakan ssam."

"Silahkan."

"Apa ssam tau tempat lain para peri tinggal?" Sang guru menaikkan alisnya bingung dengan pertanyaan salah satu dari keturunan klan werewolf yang sangat berpengaruh itu.

"Bukankah kau tau daerah tempatku tinggal Riku? Dan kau tahu kalau werewolf menjaga tempat kami dari vampire menjijikkan."

"Aku tahu Kun ssam. tapi maksudku tempat yang lainnya, aku ingin tahu."

"Aaa, hutan suci maksudmu."

"Hutan suci." Ucap Riku yang akhirnya merasa mendapati tempat dimana dia akan menemukan mate ayahnya selama ini.

"Tapi jangan coba-coba kesana alpha Riku."

"Ne?"

"Tidak semua werewolf bisa masuk kesana, hanya werewolf tertentu dan keturunan peri saja yang bisa masuk kesana."

"Keturunan peri?"

"Iya, semisalnya peri dan werewolf menikah maka keturunannya bisa masuk. Tapi, jika tidak ada sangkut paut sama sekali. Mereka tak bisa masuk alpha."

"Kalau mereka memaksa masuk apa yang terjadi ssam?"

"Mereka akan kesakitan dan akan terbaring diatas tempat tidur selama 1000 tahun, karena tak ada obat yang bisa menyembuhkan kemurkaan hutan suci, bahkan ada yang tak bisa menggerakkan tubuhnya untuk selamanya karena hal itu, jadi jangan coba-coba untuk memasuki hutan suci alpha."

"Aku tidak akan masuk kedalam hutan suci itu, lagian aku juga tak tahu letaknya."

"Lebih baik begitu, kau pulang lah. Karena kaum kalian hanya bisa berlari tidak terbang seperti kami, jadi pulang lah." Ucap yang dipanggil Kun itu dan diapun menghilang seketika.

"Sudaj menghilang saja. Sepertinya aku akan tetap mencari hutan suci itu, kurasa Kakek tahu dan ada petanya. Tak masalah jika aku lumpuh seumur hidup asalkan aku bisa menepati janjiku pada ibu." Ucap Riku pada dirinya sendiri lalu pergi pulang.







Di mansion werewolf Nakamoto itu, terlihat Yushi yang berada didalam kamar sang ayah, dia benar-benar cemas karena sang ayah yang pulang dalam keadaan tak sadarkan diri dan diantarkan oleh sahabat ayahnya.

"Jangan cemas lagi sayang, otusan baik-baik saja."

"Otusan kenapa bisa sampai pingsan. Biasanya otusan tak akan seperti ini." Kesal Yushi.

"Otusan hanya melihat rupa kakakmu. Dia sangat cantik."

"Bagaimana bisa? Otusan melakukan kontak pada ibu?"

"Hmm, ibumu yang memberitahu otusan. Kalian sedikit mirip, kakakmu sangat cantik dan seorang peri. Siapapun bisa sembuh ditangannya."

"Otusan, jangan lakukan itu lagi. Bagaimana jika otusan tidak bisa bangun, aku tak mau kehilangan otusan. Aku saja tidak berani berkomunikasi dengan ibu, kenapa otusan melakukan itu."

"Karena otusan merindukan mereka."

"Jangan lakukan lagi. Mengerti otusan."

"Ya baiklah." Ucap yuta tersenyum. Dan diapun menyadari anaknya yang lain tak ada.

"Dimana riku?"

"Oniichan belum pulang, sepertinya dia mencari mate ayah. Oniichan sangat ingin cepat menemukannya." Ucap Yushi membuat yuta terdiam dan bersyukur karena memiliki anak seperti Riku dan Yushi.



















At. Mansion werewolf Na.

Jaehyun tengah berkumpul dengan keluarganya dan disaat bersamaan anak sulungnya pulang dengan keadaan sangat marah, semuanya dapat merasakan aura kemarahan alpha itu.

"Sekarang apa lagi Hyung? Kau tak bisa datang tidak dalam keadaan marah?" Ucap sungchan ketus. Jaemin hanya diam saja lalu menatap jaehyun, jaehyun sangat tahu apa yang tengah di pikirkan oleh puteranya itu, dan dia sangat yakin kalau jaemin mengetahui dari sahabatnya sendiri.

"Sion, sungchan. Kalian bisa kembali kekamar."

"Baik Daddy." Ucap keduanya lalu merekapun langsung pergi kedalam kamar masing-masing karena tak berani melawan jaehyun sama sekali.

"Ada apa nak?" Ucap taeyong.

"Aku ingin membunuh mereka Daddy! Mommy!" Ucap jaemin sangat marah.

"Tenang jaemin. Semua tak hisa kita lakukan secara gegabah."

"Apa maksud daddy? Daddy ingin banyak korban lagi? Kenapa harus keturunan peri?!"

"Sabar nak." Ucap taeyong.

"Aku tidak bisa bersabar lagi, aku akan membunuh dengan tanganku sendiri kaum berdarah dingin itu." Ucap jaemin.

"TENANGLAH NA JAEMIN!" Ucap jaehyun mengeluarkan alpha tone nya membuat Jaemin mau tak mau sedikit tenang dan berusaha menghilangkan amarahnya.

"Kita tak bisa gegabah jaemin.* Ucap sang ayah.

"Apa ayah tak memikirkan ku? Mate ku adalah seorang peri, jika terus seperti ini bisa-bisa keturunanku dalam bahaya." Ucap jaemin dan taeyong dapat mengerti kecemasan anaknya itu.

"Jaemin, dengarkan ayah. Kemungkinan besar mate mu adalah anak dari yuta Hyung." Ucap jaehyun. Jaemin terdiam mendengar nama dari sahabat ayahnya itu tapi setahunya anak dari sahabatnya itu adalah keturunan werewolf murni.

"Jae? Apa maksudmu? Bukankah anak yuta adalah werewolf?"

"Bukan anak yuta Hyung dengan mate nya ini tapi dengan mate peri nya. Ingat kan Luna? Ayah dari Yuta hyung sangat membenci peri sampai akhirnya memisahkan mereka. Aku lupa soal itu sebelumnya. Dan aku baru tahu tadi kalau mate yuta Hyung pergi saat mengandung. Dan tadi yuta Hyung melakukan komunikasi pada mendiang istrinya dan dia dapat melihat anaknya."

"Bisa saja anaknya werewolf dengan tingkat Beta yuta.*

"Enggak, anaknya peri. Yuta Hyung mengatakannya dengan jelas sebelum tidak sadarkan diri." Ucap jaehyun.

"Dimana dia?" Ucap jaemin.

"Tidak tahu, yuta Hyung tak dalam kondisi baik ditambah dia sudah sering sakit-sakitan karena berpisah dengan mate nya."

"Kau tenang saja jaem, kalau Mon godness sudah berkehendak maka cepat atau lambat kita akan bertemu dengan mate mu dan disaat itu terjadi yuta pasti juga akan bahagia bersama keluarga lengkapnya. Kita hanya perlu berdoa pada Mon godness untuk membuat ayah yuta Hyung berubah dan tak membenci peri lagi." Jaehyun hanya mengangguk mendengar perkataan Luna nya itu sedangkan jaemin terdiam tanpa ekspresi wajah apapun saat ini. Sungguh takdirnya benar-benar sangat sulit. Ntah kenapa harus dia yang memiliki takdir seperti ini.






















🍁🍁🍁

Werewolf And Angel's (jaemren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang