9

886 163 11
                                        

Jaehyun sampai di desa para peri lalu diapun langsung memberikan titah pada jaemin lewat pikiran hingga semua alpha yang menjaga desa itu berkumpul nersama dengan jaemin dan juga kedua anaknya yang lainnya.

"Ada apa Daddy?"

"Kalian semua harus ikut aku ke kediaman bangsawan Nakamoto."

"Bukankah kami harus menjaga desa peri dad?" Ucap sungchan.

"Tidak perlu. Karena tuan Nakamoto tak akan kemari, Nakamoto Yuta mungkin akan berpulang lusa, dia tak bisa bertahan lagi."

"Apa separah itu Paman?" Ucap jeno kaget.

"Hmm, kita harus kembali." Ucap jaehyun dan mereka semua langsung pergi ke kediaman bangsawan Nakamoto itu.









Lusa. Hari paling menakutkan bagi Riku bahkan sangat menyedihkan. Semuanya sudah berada di kediamannya saat ini.

"Apa otusan benar-benar tak bisa bertahan imo?" Ucap Riku dengan airmata berlinangan pada Doyoung.

"Maafkan saya Riku, dia tak bisa bertahan. Dan Paman, apa kau ingin anakmu tiada? Padahal kau bisa membuat anakmu tetap bertahan dengan membawa matenya kembali Paman." Ucap Doyoung menatap kinjo.

"Aku tidak akan melakukannya. Peri itu adalah monster." Ucap kinjo. Jaemin yang mendengarnya benar-benar sangat marah lalu diapun mendekat pada kinjo dan berhadapan dengannya tanpa bisa ditahan oleh jaehyun juga Taeyong.

"Kau sungguh menjijikkan tuan. Bisa-bisa nya kau seperti ini? Apa karena dendam mu kau menyamakan semuanya? Itu tidak adil tuan!" Marah jaemin.

"Jaga sikapmu alpha Na Jaemin, kau bukan apa-apa bagiku." Ucap kinjo lalu mendorong jaemin dengan kuat hingga membentur meja dan jaemin memuntahkan darah. Jeno langsung membantu sahabatnya itu.

"Tolong jangan sakiti anakku Paman." Ucap taeyong.

"Ajari anakmu dengan baik." Ucap kinjo datar.

Prok...prok...prok...

Semuanya melihat kearah datangnya Kun, sih peri yang membuat kinjo menatapnya tajam. Yangyang hanya menatap.bingung karena koleganya di sekolah itu berani sekali memunculkan diri.

"Kau!"

'jangan menunjukkan Paman, kau benar-benar tak tahu diri sekali. Kau rela membunuh anakmu sendiri, dan yang paling membuatku muak adalah, kau tak pernah berterimakasih pada cucumu yang lainnya."

"Apa maksudmu?"

"Kau seharusnya sudah tiada sekarang paman, apa kau lupa kalau kau hampir saja mati dulu?" Kinjo hanya terdiam lalu kun pun bersmirk dan mendekat.

"Kau harusnya sudah tiada, tapi cucumu dari orang yang sangat kau benci menyelamatkanmu. Kau sangat menjijikkan. Ah, satu lagi. Aku benci mengakui ini, tapi kau juga melukai mate dari cucumu. Kurasa dia merasakan sakitnya sekarang. Kau sangat menjijikkan kinjo." Semua orang yang mendengarnya benar-benar sangat kaget begitu pula jaemin karena secara tidak langsung berarti mate yang dia cari.lewat garis takdir yang sudah ada sejak dia bayi adalah anak dari yuta.

"Jangan bicara aneh-aneh kau tak tahu apapun."

"Justru kau yang tak tahu apapun Paman. Didalam jantungmu ada kristal milik cucumu. Dia menyelamatkanmu dan mengorbankan nyawanya yang lainnya. Kau tahu, kalau seorang keturunan peri melakukannya maka saat sesuatu terjadi padanya dia akan lenyap begitu saja. Dan matenya akan ikut lenyap, romantis bukan? Tapi mereka bisa bertahan karena kristal milik matenya akan membuat kristal miliknya kembali ada tanpa butuh kristal di jantungmu."

"Diam dan pergi dari sini."marah kinjo.

"Ojichan, hentikan semua ini. Aku mohon setidaknya biarkan ayahku tetap hidup." Ucap Riku bahkan sampai bersujud pada kinjo.




At. Hutan suci.

Renjun sedang memantau keadaan Yushi dan seketika diapun terdorong sampai ke tembok kamarnya dan memuntahkan darah membuat keempat orang lainnya langsung masuk.

"Injunie kau kenapa nak?" Kaget winwin cemas.

"Injunie tidak tahu Mama. Tiba-tiba saja injunie terlempar begitu saja." Ucap renjun melap darah yang keluar dari mulutnya. Bahkan Yushi juga mengejang seketika. Lay langsung membantu Yushi untuk bertahan.

"Sayang, hari ini kami akan melepas yuta. Dia akan tiada tak lama lagi."

Lay mendengar itu dari pikirannya, lantas diapun menghentikan acara menyelamatkan Yushi. Lalu diapun melihat renjun dan winwin yang cemas pada anaknya itu.

"Renjun, berikan darahmu padanya."

"Tapi ge, itu tidak boleh dilakukan oleh renjun. Matenya bisa marah padanya." Ucap winwin .

"Matenya tidak akan marah winwin. Percaya padaku. Kita harus menyelamatkannya." Ucap lay dan renjunpun langsing tersenyum pada winwin lalu beranjak dengan sedikit kesulitan dan melukai tangannya lalu memberikan darahnya pada Yushi hingga cahaya mengitari Yushi saat itu juga membuat semuanya menutup mata.

"Winwin?" Samg empu lantas melihat lay.

"Ini saatnya kau keluar, setidaknya biarkan renjun mengucapkan selamat tinggal pada ayahnya. Yuta akan mereka lepaskan dan tiada hari ini." Ucap lay membuat airmata winwin menetes seketika. Renjun yang mendengar nama ayahnya untuk pertama kalinya juga kondisi sang ayah lantas meneteskan airmata nya lalu diapun langsung membujuk winwin. Karina dan ningning benar-benar kaget mendengar semuanya.

"Mama, injunie mohon hiksss..."

"Ya, kita pergi." Ucap winwin dan renjun tesenyum mendengarnya.

"Renjun?" Sang empu melihat kearah lay.

"Kau harus bertahan. Oke?" Dan renjun hanya menganggukkan kepalanya seketika.

"Karina, bawa Yushi lebih dulu dengan teleportasimu."

"Ne mom." Ucap Karina lalu membawa Yushi yang belum sadar itu.

"Kau mengenalnya ge?"

"Kau akan tahu semuanya win." Ucap lay lalu mereka berempat menyatukan tangan karena lay yang akan menggunakan kekuatannya.




























🍁🍁🍁

Werewolf And Angel's (jaemren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang